Wali Kota Tasikmalaya M Yusuf mengultimatum warga yang buang sampah sembarangan dipidanakan. Hal ini diungkapkan Yusuf terkait banyaknya sampah di kawasan kota, termasuk tumpukan sampah di kawasan 'Malioboro' Tasik atau Jalan JZ Mustofa dan Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya.
"Kita punya Perda Sampah, kalau buang sampah sembarangan bisa ditindak oleh Satpol PP, dibawa ke pengadilan dengan Tipiring (tindak pidana ringan)," kata Yusuf disela acara gerakan pungut sampah di kawasan Kota Tasikmalaya, Selasa (25/10/2022).
Dia meminta Satpol PP untuk proaktif memanfaatkan payung hukum itu untuk mendisiplinkan masyarakat dengan efek jera penegakan hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau alat buktinya ada, tertangkap tangan buang sampah sembarangan. Silahkan tindak sesuai aturan, itu untuk memberikan warning, bahwa kita tidak boleh buang sampah sembarangan," kata Yusuf.
Penegakan hukum menurut dia semata-mata bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat, karena justru itu bagian tersulit dari upaya penanganan sampah di masyarakat.
"Kalau seremonial semacam ini sudah sering, setiap tahun digelar. Saya sebetulnya tidak terlalu suka seremonial. Yang penting itu aplikasinya di lapangan, yang penting Tasik bersih," kata Yusuf.
Dia juga mengaku merindukan Kota Tasikmalaya mendapatkan lagi piala Adipura dan mengembalikan citra Kota Tasik sebagai Kota Resik. "Sudah lama sekali tak dapat Adipura, sudah berapa tahun saya tak tahu," kata Yusuf.
Bahkan tugu Adipura yang pernah menjadi kebanggaan dan ditaruh di mulut Jalan HZ Mustofa, kini telah dipindahkan karena terlalu lama Kota Tasik tak mendapatkan penghargaan tersebut. "Tugunya juga sampai dipindahkan," kata Yusuf.
Terkait belum adanya sarana tempat sampah di kawasan "Malioboro" Tasik, Yusuf mengakuinya dan tempat sampah itu sedang disiapkan. "Tempat sampah sedang disiapkan, kan harus pengadaan dulu, anggarannya ada di APBD Perubahan 2022," kata Yusuf.
Sementara kegiatan pungut sampah di kawasan Kota Tasik itu diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, bahkan pelajar pun dilibatkan. Mereka menyisir sampah yang ada di kawasan 'Malioboro' Tasik.
"Puntung rokok banyak sekali, mungkin karena belum ada tempat sampah dan minimnya kesadaran. Ironisnya puntung rokok itu dibuang ke pot bunga," kata Gingin, salah seorang pelajar yang ikut kegiatan.
(mso/mso)