.webp)
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Bandung mencatat sebanyak 53 kejadian pohon tumbang pada Oktober 22. DPKP pun mengantisipasi kejadian pohon untuk meminalisir risiko adanya korban.
"Kita terus berupaya melakukan pemeriksaan, pemangkasan dan pemeliharaan pohon. Kita juga ganti dengan pohon baru. Kita selalu ingin jaga paru paru kota," kata Kepala DKPP Kota Bandung Rizki Kusrulyadi, Minggu (23/10/2022).
"Hingga Oktober, peristiwa patah dahan sebanyak 44 kejadian. Sementara pohon tumbang sebanyak 53 kejadian," kata Rizki menambahkan.
Lebih lanjut, Rizki mengatakan kasus pohon tumbang tak bisa diprediksi. Ia menjelaskan beberapa faktor terjadinya pohon tumbang, yakni usia pohon, gangguan terhadap pohon, cuaca dan lainnya.
"Pohon tua tidak selalu identik rawan tumbang. Yang perlu diperhatikan kondisi saat ini. Hal-hal tersebut yang membuat kondisi pohon berbahaya. Jika ada permintaan dari warga, kita layani pemeliharaan pohon dilahan privat juga," ujar dia.
Terkait kendaraan yang tertimpa pohon, Rizki menambahkan pemerintah tidak memberikan klaim ganti rugi. Tetapi hanya memberikan santunan dengan nominal berbeda-beda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizki menyebutkan nominal santunan akibat kerusakan maksimal Rp 25 juta. Sedangkan, pemberian santunan kepada korban maksimal Rp 50 juta. "Persyaratannya ada laporan kerusakan dari pihak kepolisian, sedangkan untuk korban luka akibat pohon tumbang dengan menyertakan surat keterangan dari rumah sakit," ucapnya.
Rizki menyebutkan titik rawan pohon tumbang tersebar di lima kecamatan, yakni di Kecamatan Cidadap, Coblong, Sukajadi, Sukasari dan Sumur Bandung. "Wilayah tersebut memang yang memiliki pohon cukup banyak," katanya.
(sud/dir)
