Hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah daerah kebanjiran. Salah satunya adalah di depan rumah Bupati Bandung Dadang Supriatna, Jalan Raya Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Pantauan detikJabar, jalan raya penghubung menuju kota Bandung tersebut nampak terlihat genangan banjir. Beberapa kendaraan roda dua yang tak mampu melewati genangan tersebut langsung mati seketika.
Beberapa kendaraan roda empat masih bisa melewati jalan tersebut. Namun saat setiap mobil melintas tercipta ombak dadakan yang membuat air masuk sebagian ke rumah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu lintas di jalan tersebut terlihat macet dari kedua arah. Beberapa warga terlihat melakukan pengaturan arus guna mengurai kemacetan.
Pemilik warung sayuran, Ibu Iyar (55) mengatakan banjir di jalan raya tersebut telah terjadi pada malam hari. Namun, kata dia, naik lagi pada waktu subuh.
"Ini dari malem ya sekitar jam 8an air datang. Terus surut lagi lah sekitar jam 12.00 malam. Tapi pas saya mau ke pasar jam 03.00 WIB air naik lagi. Bahkan sampai masuk ke rumah saya," ujar Ibu Iyar kepada detikJabar, Minggu (23/10/2022).
Pihaknya menjelaskan sejak malam hari hujan tidak pernah berhenti. Menurutnya hal tersebut yang membuat air dari sungai Cikeruh meluap ke jalan raya.
"Iyah hujan terus gak berhenti ini teh. Tadi mah sempat sekitar 1 meter lah, se-paha saya mah ada di jalan itu teh," katanya.
Iyar mengungkapkan adanya mobil yang lalu lalang membuat air masuk ke beberapa rumah warga. Sehingga air masuk dengan cepat.
"Jadi ini air ke sapu sama mobil, jadi pada masuk ke rumah warga. Harusnya mobil pada pelan ngejalaninnya pas lewat. Lihat aja kaya ombak gitu kalau mobil lewat mah," jelasnya.
Dia menyebutkan banjir kerap melanda kawasan tersebut jika hujan dengan intensitas tinggi. Menurutnya hal tersebut telah menjadi langganan.
"Iyah kalau hujan gede, pasti aja kaya gini. Bahkan dulu mah pas tahun 2020 sama 2021 banjirnya bisa berbulan-bulan," ucapnya.
Meski banjir kerap terjadi di depan rumah Bupati Bandung, pihaknya mengaku masih menunggu peran dari orang nomer satu di Kabupaten Bandung itu dalam menangani banjir.
"Oh kalau bupati jarang ada di sini, tapi kalau hari-hari besar kaya Maulid Nabi pasti ada di sini. Kalau saudara-saudaranya mah ada di sini. Ya gatau banjir masih kaya gini aja, terus kalau melihat mah, ini juga saya kondisinya masih kaya gini, ngontrak, gak ada suami, ya mungkin diperhatikan," tegasnya.
"Iyah pengennya mah segera ditangani banjir ini. Warga juga sudah bosan," tambahnya.
Iyar menambahkan banjir akan semakin meningkat kembali. Apalagi kondisi cuaca terlihat masih mendung.
"Ini pasti gede lagi, soalnya ini kelihatannya mau hujan lagi," pungkasnya.
(dir/dir)