Hingga Jumat (21/10) lalu, total kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia mencapai 241 pasien. Sebanyak 131 pasien meninggal dunia. Salah satu gejalanya adalah batuk-pilek.
Dikutip dari detikHealth, gejala gagal ginjal akut ini yang paling disorot adalah frekuensi buang air kecil. Pasien bahkan berhenti buang air kecil sama sekali.
Dari total yang kasus yang ada, 86 kasus gagal ginjal akut itu berada di Jakarta. Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama menyebut sekitar 55 persen dari kasus yang dilaporkan tersebut meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batuk-Pilek
Ia menjelaskan, pada banyak kasus, gejala awal yang muncul serupa dengan infeksi saluran cerna hingga batuk-pilek. Keluhan awal terbanyak meliputi malaise, muntah, mual, kehilangan nafsu makan, nyeri bagian perut.
"Gejala yang paling banyak pertama adalah demam, lalu lemas dan gangguan saluran cerna dalam hal ini nyeri perut, mual, muntah," ujar dr Ngabila dalam siaran langsung YouTube Dinkes DKI 'Penyebarluasan Informasi dan Edukasi Terkait Gagal Ginjal Akut pada Anak' seperti dikutip dari detikHealth, Sabtu (22/10/2022).
"Dari waktu antara ada gejala yang pertama kali sampai dengan tidak ada kencing sama sekali itu sekitar rata-ratanya lima sampai 9 hari, lalu dari gejala ujarnya lebih lanjut.
Ngabila menjelaskan bila kondisi anak tak berangsur membaik setelah diobati, segera bawa anak kembali ke dokter untuk diberikan pemeriksaan darah. Jika ditemukan indikasi gangguan ginjal ringan, dokter maupun fasilitas kesehatan akan merujuk pasien ke rumah sakit. Walhasil, proses tatalaksana bisa dilakukan lebih cepat dan pasien tidak sampai memerlukan cuci darah.
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Gejala Gangguan Ginjal Misterius Hari ke Hari, Awalnya Bisa Mirip Batuk-Pilek
(yum/yum)