Gina (20) santriawati salah satu pondok pesantren di Sukabumi tewas usai mengalami kecelakaan di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Korban tewas di lokasi, sejumlah kerabat sempat histeris melihat kondisi korban.
Informasi dihimpun, korban diketahui dalam perjalanan pulang usai melihat kakaknya yang wisuda di salah satu hotel di Kecamatan Cantayan. Korban saat itu pulang membonceng kakaknya bersama adiknya yang masih kecil.
Tiba di lokasi kejadian, sekitar pukul 13.00 WIB, di daerah pertokoan Cibadak, motor yang dikemudikan kakak korban terjatuh karena sempat bersenggolan dengan pemotor lain. Nahas korban terjatuh ke arah truk yang melintas satu arah dengan motor yang dibonceng korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya saya lihat di belakang (ada senggolan) motor sama motor, yang masuk ke dalam dari Parungkuda, saya arah Sukabumi - Bogor, orangnya mental ke bawah," kata A, sopir truk kepada wartawan di lokasi kejadian.
Korban saat itu terjatuh dan masuk kedalam sela-sela ban belakang bagian sebelah kanan dari kendaraan truk. Sementara kakak dan adiknya yang satu motor dengan korban selamat.
Ishak (55) warga di sekitar lokasi mengatakan, peristiwa berawal saat motor korban melaju dari arah Sukabumi menuju Bogor, saat berada di samping truk yang juga satu arah dengan motor korban dari arah berlawanan muncul motor lain yang bersenggolan dengan motor korban.
"Yang saya lihat motor yang dari arah berlawanan (Bogor - Sukabumi) kecelakaan, truk lewat berbarengan sama motor (korban). Motor korban jatuh, korban ke arah kolong truk, sementara motor yang senggolan langsung hilang kayaknya kabur enggak ada sampai sekarang," ungkap Ishak.
Ayah korban Arifin mengatakan putrinya itu sempat ditawari pulang bareng dengan ibu dan teman-temannya menggunakan mobil usai melihat kakaknya wisuda. Namun korban menolak dan memilih untuk pulang membonceng sang kakak.
"Sempat ditawari naik mobil, namun menolak katanya mau ikut kakak dan adiknya, anak saya ini santri di Ponpes Anidzom, Panjalu kamar 306. Sejak malam itu memang ingin lihat kakaknya, mau pakai baju putih sampai belain beli bajunya juga," tuturnya saat berbincang dengan awak media.
Perasaan Arifin tidak enak saat melaju lebih dahulu, lalu dia inisiatif menunggu putrinya lewat namun tidak kunjung melintas. Ia juga beberapa kali melihat kaca spion, untuk memastikan.
"Sampai di Kantor Pos saya lihat spion enggak ada sampai akhirnya dapat kabar kecelakaan di Labora," lirihnya.
Pantauan di lokasi jasad korban sempat dibawa ke kamar pemulasaraan jenazah RSUD Sekarwangi, sejumlah petugas kepolisian juga terlihat sudah mengecek tempat kejadian kecelakaan.
(tey/tey)