Titik pertama, terjadi di Jalan Raya Kamojang, tepatnya di Kampung Cipicung, Kecamatan Samarang yang menjadi jalan alternatif dari Garut menuju Bandung via Kamojang.
Gerombolan tanah, batu dan pepohonan dari sebuah tebing di lokasi tersebut menimpa badan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat. Lokasi selanjutnya terletak di Jalan Raya Banjarwangi, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut. Seperti di Kamojang, longsoran tanah dari tebing menutup setengah ruas jalan utama di sana. Selain menutup jalan, longsor juga membuat tiang telepon di lokasi hampir runtuh. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kemudian, longsor juga dikabarkan terjadi di Kecamatan Malangbong, tepatnya di kawasan Kampung Citeras. Di lokasi tersebut, tembok sebuah rumah warga dilaporkan jebol akibat dihantam material longsor.
Selain itu, banjir juga terjadi di Garut. Tepatnya di kawasan Jalan Raya Bandung-Garut, Kecamatan Kadungora. Banjir di lokasi tersebut, menyebabkan arus lalu lintas sempat terganggu. Bahkan, perjalanan kereta api juga sempat lumpuh. Sebab, sebuah pintu perlintasan sebidang di lokasi tersebut terendam banjir.
Menurut Manajer Humas Daop II PT Kereta Api Indonesia, Kuswardoyo, Stasiun Leles yang lokasinya tak jauh dari tempat itu, juga sempat terendam banjir. "Kondisi tersebut, dikeranakan adanya luapan air dari jalan provinsi di sekitar perlintasan sebidang JPL Nomor 213," kata Kuswardoyo kepada detikJabar, Jumat malam.
Kuswardoyo menjelaskan, ada sekitar 4 perjalanan kereta api yang terganggu. Salah satunya, adalah perjalanan KA 180 D, jurusan Lodaya Bandung - Solo Balapan yang tertahan di Bandung.
Beruntung saat ini air sudah surut dan perjalanan kereta api sudah bisa dilakukan kembali. "Kami atas nama PT KAI Daop II Bandung menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Saat ini, perjalanan KA dapat kembali berjalan," pungkas Kuswardoyo.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Yogaswara Hilman mengungkapkan, bencana alam juga terjadi di Kecamatan Cisurupan dan Pasirwangi pasca hujan deras sore tadi.
"Saat ini, pihak kami sedang melakukan assessment perihal bencana yang terjadi hari ini. Sementara yang sudah terdata, terjadi di Cisurupan, Kadungora, Malangbong dan Pasirwangi," kata Hilman kepada wartawan, Jumat malam.
Petugas Gabungan Dikerahkan
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Garut saat ini sedang melakukan inventarisir kejadian bencana alam yang terjadi pascahujan deras sore tadi di Garut.
Selain itu, personel gabungan dari TNI-Polri, dan Pemda Garut juga saat ini sedang dikerahkan menuju ke lokasi bencana alam. "Saat ini, Polri, TNI bersama dinas terkait dibantu masyarakat sedang melakukan pembukaan jalan yang terdampak tanah longsor. Kami imbau, masyarakat agar tetap berhati-hati di jalan dan mengambil jalur alternatif lain," ungkap Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Sementara Bupati Garut Rudy Gunawan sebelumnya sudah mewanti-wanti masyarakat untuk waspada akan ancaman bencana alam yang risikonya besar terjadi belakangan ini. Rudy meminta warga waspada, khususnya bagi mereka yang berada di daerah pegunungan dan perbukitan.
"Jadi Garut, ada 7 kabupaten kota lain lagi, dalam 3 hari ke depan sampai dengan hari Minggu statusnya adalah awas, saya juga sudah instruksikan di forum camat ya semua untuk sosialisasi," ujar Rudy. (iqk/iqk)