Mengenal Istilah Santri Kalong

Mengenal Istilah Santri Kalong

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Sabtu, 22 Okt 2022 05:00 WIB
Ilustrasi Santri Kalong.
Ilustrasi Santri Kalong. (Foto: Eric Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Presiden Joko Widodo secara resmi menyematkan 22 Oktober sebagai peringatan Hari Santri Nasional sejak beberapa tahun lalu. Penetapan hari santri itu, dianggap sebagian kalangan sebagai bentuk rasa terima kasih pemerintah atas jasa santri di masa lampau yang telah berjuang merebut kemerdekaan melawan penjajah.

Di kalangan masyarakat, santri diartikan sebagai siswa yang belajar di lingkungan Pondok Pesantren (Pontren). Aktivitas belajar mereka biasanya didominasi belajar ilmu keagamaan dari mulai Al-Qur'an, hadis sampai dengan kitab-kitab karya para ulama terdahulu.

Tak hanya disebut santri, di Jawa Barat, khususnya di Majalengka bagi siswa yang getol mempelajari ilmu agama ada istilah 'Santri Kalong'. Penyebutan ini disematkan 'khusus' kepada golongan tertentu. Meski sama-sama mengaji ilmu keagamaan, tetapi ada beberapa kalangan santri yang disebut dengan Santri Kalong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan Desa Ciborelang, Jatiwangi, Majalengka, KH Maman Imanulhaq mengatakan, penyebutan Santri Kalong yang disematkan kepada kalangan tertentu itu sudah terjadi sejak lama. Biasanya Santri Kalong disebutkan kepada santri yang tidak mondok alias pulang pergi.

"Para santri biasanya kan menetap di pesantren, segala aktivitasnya dari mulai belajar, mandi, makan itu ya di pesantren. Tapi ada juga yang hanya untuk mengaji saja. Nah kelompok kedua inilah yang biasa disebut dengan Santri Kalong itu," kata pria yang akrab disapa Kang Maman itu, Kamis (20/10/2022).

ADVERTISEMENT

Menurutnya Santri Kalong biasanya tinggal tidak jauh dari pesantren itu berada atau paling jauh tinggal di desa tetangga. Keberadaan Santri Kalong sendiri dipicu ketertarikan dari aktivitas para santri yang ada di lingkungan pesantren. Berawal dari ketertarikan itu, akhirnya mereka memutuskan untuk ikut beraktivitas di pesantren yang sama.

"Namun karena rumahnya dekat dengan pesantren, mereka tidak diam di pesantren. Istilahnya tidak mondok, tapi pulang ke rumah. Ya sesekali mungkin mereka menginap di pesantren tempatnya mengaji itu. Dan sampai saat ini, Santri Kalong itu masih ada," ucap dia.

Ilustrasi Santri Kalong.Ilustrasi Santri Kalong. Foto: Eric Disy Darmawan/detikJabar

"Sejujurnya, aktivitas di pesantren itu menyenangkan. Sehingga tidak aneh kalau banyak orang, termasuk anak-anak yang tertarik dengan cara para santri beraktivitas," sambung dia.

Hal senada disampaikan pengasuh Pontren Darussalam Desa Bantarwaru, Ligung, Majalengka Ustaz Arrofik Showi. Menurutnya, secara prinsip tidak ada perbedaan antara Santri kalong dengan santri pada umumnya. Mengingat, materi yang diajarkan oleh kyai atau ustad pun sama.

"Santri menetap sama (Santri) Kalong sama pentingnya dalam konteks pondok pesantren sebagai syiar islam. Sebab, ilmu dan amalan yang diberikan kyai sama saja, tidak dibedakan," kata dia.

Kalaupun ada perbedaan, lanjut dia, hanya pada aktivitas yang sifatnya tidak substantif. Santri Kalong karena rumahnya dekat dengan pesantren, oleh karena itu tidak semua aktivitasnya dilakukan di pondok pesantren.

"Yang membedakan antara yang menetap dan kalong karena yang kalong itu kan dekat dengan rumah orang tua. Mereka itu faktanya hampir pergaulannya di pesantren. Biasanya santri kalong pulang cuma ganti baju atau makan. Bahkan santri kalong itu banyak yang tidur dan makan di pondok juga," jelas dia.

Terlepas dari adanya penyebutan Santri Kalong, ia menegaskan mereka diharapkan akan menjadi penerus bangsa yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan saja. Lebih dari itu, para santri diharapkan menjadi pemimpin berakhlak baik.

"Santri secara umum itu diharapkan menjadi generasi yang berilmu dan berakhlak baik, ketika pada waktunya nanti terjun ke masyarakat. Mereka menjadi orang yang mandiri, gigih, sabar dan saling membantu," ucap dia.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads