Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Indonesia berujung penghentian sementara penjualan obat sirop. Emak-emak di Tasikmalaya memilih cara tradisional untuk obati anak demam.
"Tak masalah dilarang beli obat sirop juga, lagi pula kalau sekedar demam jangan langsung diberi obat," kata Euis Mardiani (63), warga Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Kamis (20/10/2022).
Nenek bercucu 10 ini mengatakan, orang tua yang langsung memberi obat kepada anaknya yang sakit, lebih didorong oleh kepanikan dan tak mau ribet. "Anak hareeng (demam) langsung diberi obat, itu mah ibunya ngedul (malas). Jadi lebih memilih diberi obat, anak langsung tidur. Padahal obat itu racun. Harusnya bersabar sedikit, namanya anak sakit pasti rewel," kata Euis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Euis mengatakan kebiasaan di keluarganya bila anak sakit, langkah pertama yang dilakukan adalah dikompres. "Kompres pakai handuk kecil, pakai air hangat, taruh di jidatnya. Kalau rewel atau tak mau dikompres, kompres pakai badan ibunya," kata Euis.
Dia menjelaskan cara mengompres anak demam oleh badan ibunya adalah dengan cara melepas pakaian anak dan ibunya. Lalu, anak itu didekap atau dipangku. "Masuk ke kamar, ibunya buka baju, anaknya buka baju. Terus badan anaknya dikeukeupan (didekap). Itu sama dengan dikompres, demam bisa turun," kata Euis.
Jika diperlukan, biasanya anak yang sakit akan membalur punggungnya dengan bawang merah dan minyak kayu putih. "Balur pakai bawang merah. Sambil pastikan dia diberi minum yang cukup, yang penting jangan sampai step (kejang). Memang ribet dan harus sabar, tapi itu demi kebaikan anak kita," kata Euis.
Jika dua atau tiga hari demam anaknya tidak turun, baru anaknya dibawa ke Puskesmas. "Kalau sudah dua malam masih demam, baru dibawa ke Puskesmas. Jangan sampai kata tetangga beli obat ini, dikasih ke anak. Kata si anu obat ini, langsung kasih ke anak. Obat itu racun," kata Euis.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, kaum ibu memang harus bijak ketika menghadapi anaknya yang sakit. "Anak demam dibalur bawang merah, ya itu silahkan saja itu kan tradisi di masyarakat kita. Tapi diperhatikan juga, jangan berlebihan, khawatir malah iritasi kulit. Kalau anak demam itu sebaiknya dikompres saja," kata Uus.
Hal yang penting dan harus diperhatikan adalah ketika orang tua memberikan upaya pengobatan yang dikonsumsi atau memberi obat. "Harus bijak dalam memberi obat. Saya sependapat kalau anak demam jangan langsung diberi obat, apalagi tanpa adanya pengawasan dokter," kata Uus.
Dia mengatakan, dalam beberapa kasus, anak yang mengalami demam bukan disebabkan oleh penyakit namun dipicu oleh adanya perubahan fisiologis berkaitan dengan pertumbuhannya. "Terkadang pada anak-anak di usia tumbuh kembang, demam itu terjadi akibat proses fisiologis, organ tubuhnya mengalami kesempurnaan," kata Uus.
Lebih lanjut Uus menjelaskan, obat selain membawa manfaat, obat juga mengandung efek samping. "Ada yang namanya kontra indikasi dalam obat. Jadi jangan sembarangan, apalagi tanpa resep dokter," kata Uus.
Terkait kasus gangguan gagal ginjal akut pada anak, Uus mengatakan di Kota Tasikmalaya sejauh ini belum ada temuan. "Belum ada laporan, mudah-mudahan tidak ada," kata Uus.
(iqk/iqk)