Viral Aki Balon dari Bandung sang Penyelamat Siswa Baru Saat Ospek

Serba-serbi Warga

Viral Aki Balon dari Bandung sang Penyelamat Siswa Baru Saat Ospek

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 20 Okt 2022 06:00 WIB
Aki Endi alias Aki Balon di Bandung
Aki Endi alias Aki Balon di Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Sore itu, hujan baru saja turun membasahi kota Bandung. Langitnya masih mendung, jalanan masih terasa licin dengan udara yang terasa dingin. Pukul 16.00 WIB Aki Endi mulai menjajakan dagangannya di tepi jalan Buah Batu dan ujung jalan Kancra, atau tepatnya di depan sebuah salon muslimah.

Dengan jaket hitam dan topinya, ia berharap akan ada rupiah yang bisa digenggam dari hasil berjualan balon helium. Meskipun ia ragu, sebab mungkin jalanan masih sepi usai hujan mengguyur Kota Kembang.

"Hari ini baru laku dua, karena tadi juga sempat hujan deras, Neng. Sehari-hari ya laku paling 2-4 balon, satu balon helium harganya Rp 5.000 jadi kira-kira dapat Rp 20.000-30.000 sehari," ujar Aki Endi pada detikJabar tempo hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, pedagang peci dan aneka topi melintasi jalan Buah Batu. Dengan wajah sumringah, ia menyapa sang pedagang yang juga teman seperjuangannya mengais rezeki. Aki Endi pun memilih-milih peci yang sekiranya cocok, sembari mencoba mengenakannya.

Aki tak punya uang untuk membelinya, namun orang-orang baik hari itu memberinya beberapa nasi bungkus yang tak mungkin dihabiskannya sendiri. Ia pun menukar dua nasi bungkus dengan dua buah peci. Ada yang berwarna hijau putih dan coklat.

ADVERTISEMENT

"Aki udah kepengen banget beli peci, enggak punya penutup kepala lain juga selain topi ini. Alhamdulillah dia mau dua peci ini dituker dua nasi bungkus," ujar Aki dengan berbinar-binar.

Endi Tabroni, mungkin nama ini asing terdengar. Namun bagi warga asli kota Bandung yang sering melintas di sepanjang jalan Buah Batu, tak akan asing dengan sosoknya. Ia biasa dipanggil Abah Balon atau Aki Balon yang sering mangkal di salah satu restoran cepat saji di jalan Buah Batu.

Aki Endi alias Aki Balon di BandungAki Endi alias Aki Balon di Bandung Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Kadang, ia juga sering ditemui menjajakan balon heliumnya di depan pusat perbelanjaan terkenal di Buah Batu. "Aki sering ngayuh sepeda terus mangkal di sana, tapi itu dulu. Sekarang udah nggak kuat kakinya, jadi biasanya dorong sepeda aja terus mangkalnya pindah di sini," ujar pria berumur 77 tahun itu.

Sehari-hari, ia numpang tinggal di SMK Nusa Bhakti yang letaknya tak jauh dari tempat mangkalnya. Biasanya Aki Endi keluar untuk menjajakan balon pada pukul 07.00-10.00 WIB, kemudian Aki kembali ke sekolah untuk beristirahat. Baru lah pukul 16.00-18.00 WIB Aki kembali berjualan.

Aki diberi uang oleh pihak sekolah sebesar Rp 300.000 per bulan sebagai upah telah menjaga sekolah. Ia memang sudah tak sanggup lagi beraktivitas berat, sehingga ia terkadang membantu menyapu beberapa sudut sekolah saja.

Saat ditanya mengapa di usia yang sudah tua ini masih memilih untuk berjualan? Jawabannya hanya satu, ia tak ingin merepotkan keluarga terutama dua anaknya yang sudah menikah.

"Keluarga Aki semuanya di Garut, dulu tahun 1977 jualan balon juga di Cilabu. Kan Bandung lebih rame, jadi tahun 80an jualan balon sambil narik becak di Bandung. Akhirnya tahun 90an udah bener-bener jualan balon aja sampai sekarang," kenang ayah lima anak ini.

"Aki pulang ke Garut kalau udah punya uang, kadang sebulan sekali kadang dua bulan sekali. Enggak tentu, biasanya naik elf ke Garut. Di Garut sekitar 1-3 hari aja, setelah itu Aki balik lagi jualan di Bandung," sambungnya.

Puluhan tahun berjualan balon, membuat Aki Endi menjadikan keahliannya tersebut sebagai satu-satunya mata pencaharian. Mengayuh becak telah lama ditinggalkannya, sebab moda ini mulai kalah dengan kendaraan pribadi, ojek, dan angkot yang mampu mengantar penumpang lebih cepat sampai tujuan.

Aki Endi alias Abah Balon disebut menjadi penyelamat para murid baru di Bandung. Sebab, ospek di kota Bandung kala itu identik dengan perintah membawa balon helium dengan warna tertentu.

"Abah Balon itu dulu identik sama restoran daerah Buah Batu, saking seringnya mangkal di situ dari jaman aki SMP. Terus Aki itu jadi penyelamat lah buat anak-anak yang mau ospek karena dulu tuh di Bandung hampir semua sekolah kalau ospek wajib bawa balon helium. Pagi-pagi bingung harus kemana, jadi pada beli ke Aki balon itu," cerita Jeihan Shafira (24), mojang Bandung yang videonya sempat viral saat membeli balon Aki Endi.

Dikonfirmasi dari sambungan telepon, Jeihan mengaku bahwa saat videonya viral banyak warga Bandung yang familiar dan bernostalgia dengan sosok Abah Balon. Sebab kehadirannya sering ditemui warga yang saat itu masih duduk di bangku sekolah, hingga sebagian dari mereka kini telah merantau keluar Bandung.

"Dulu yang beli balon tuh rame, Neng. Biasanya buat ulang tahun, terus layangin balon kalau ada acara, ospek sekolah juga biasanya pake balon helium. Sekarang makin lama makin sepi, juga banyak pedagang balon yang bentuknya lebih macem-macem. Kalo Aki mah modalnya enggak ada," kata Aki Endi selaras dengan Jeihan.

Aki mengaku, di kota Bandung ia mendapat perhatian dari beberapa pihak. Mulai dari bantuan sembako, sesuap nasi untuk menyambung hidup, atau uang.

"Kadang ada yang bilang tau Aki dari foto-foto orang, ya Aki alhamdulillah banget jadi banyak yang nolong. Uangnya Aki simpen buat keluarga, buat makan, sama terutama buat ngobatin lambung Aki, beberapa kali harus diperiksain ke Puskesmas," ujar Aki Endi.

(aau/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads