.webp)
Kawanan monyet liar terlihat berkerumun di sekitar tumpukan sampah yang berserakan di jalan Sukawayana atau tepatnya di ruas jalan Palabuhanratu - Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Beberapa diantara monyet liar itu terlihat menarik-narik sebagian sampah itu dan membawanya ke dalam area kawasan suaka alam Gunung Tangkil. Selain sampah bekas botol air minum dalam kemasan, terlihat juga sampah plastik dan bekas bungkus makanan ringan.
Ironisnya, sampah-sampah itu diduga kembali dibuang kawanan monyet itu di area dalam kawasan suaka alam. Sampah-sampah plastik terlihat berserakan di tebing batu dekat dengan makam yang selama ini di keramatkan oleh para peziarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Entah siapa yang sengaja membuang sampah di sekitar Jalan Sukawayana, sampah itu berserakan di dalam saluran air. Ketika monyet itu berkerumun di pinggir jalan, mereka membawanya masuk ke area Gunung Tangkil," kata Diki, warga yang ditemui detikJabar di lokasi, Rabu (19/10/2022).
Hal itu tergambar jelas saat detikJabar memasuki kawasan tersebut, di tengah perjalanan terlihat sampah plastik dan botol air minum kemasan terlihat menumpuk berserakan di tebing batuan yang ada di tempat itu.
"Ini sampah yang di luar tadi dibawa oleh monyet lalu dibuang lagi di sini. Kalau terus seperti ini, bisa-bisa makin menggunung dan banyak sampah di Gujung Tangkil," lanjut Diki.
Kerumunan monyet liar di Jalan Sukawayana memang menjadi pemandangan biasa di kawasan itu, wisatawan yang melintas sengaja berhenti atau melambatkan laju kendaraanya lalu memberi makanan ringan kepada monyet. Tidak sedikit juga wisatawan yang sengaja melempar begitu saja bungkusan makanan itu ke tepian jalan atau ke saluran air.
"Bagusnya kebiasaan itu di setop, mungkin karena dengan memberi makan itu juga yang membuat kawanan monyet itu kebiasaan berkerumun ke jalan," kata Suhendi, warga lainnya yang ditemui detikJabar di lokasi tersebut.
Dilihat detikJabar, kawanan monyet itu terlihat mengais sampah plastik. Mereka membuka satu persatu plastik itu mungkin berharap ada makanan di dalamnya. Setelah itu, plastik itu mereka bawa ke dalam hutan sambil bergelantungan di batang pohon.
(sya/dir)
