Yarusalem Tak Diakui Sebagai Ibu Kota Israel oleh Australia

Kabar Internasional

Yarusalem Tak Diakui Sebagai Ibu Kota Israel oleh Australia

Tim detikNews - detikJabar
Rabu, 19 Okt 2022 09:45 WIB
Australian Foreign Minister Penny Wong speaks during a press conference after meeting with Malaysian Foreign Minister Saifuddin Abdullah during visit to Foreign Ministry in Putrajaya, Malaysia, Tuesday, June 28, 2022. (AP Photo/Vincent Thian)
Menlu Australia Penny Wong (Foto: AP Photo/Vincent Thian).
Jakarta -

Australia memutuskan tak lagi mengakui Yarsalem Barat sebagai ibu kota Israel. Sikap itu membuat Israel marah.

Dikutip dari detikNews yang melansir AFP, Selasa (18/10/2022), Menlu Australi Penny menyatakan status kota Yarusale akan diputuskan melalui perudingan damai antara Israel dan Palestina.

"Kami tidak akan mendukung pendekatan yang merusak (solusi dua negara)," ucap Wong dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedutaan Besar Australia selalu, dan tetap, berada di Tel Aviv," katanya menambahkan.

Tahun 2018 lalu, pemerintah konservatif Australia yang dipimpin mantan Perdana Menteri (PM) Scott Morrison mengikuti jejak mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.

ADVERTISEMENT

Langkah itu memicu reaksi keras di dalam negeri hingga memicu gesekan dengan Indonesia. Kebijakan itu berujung pada pembatalan sementara kesepakatan perdagangan bebas.

"Saya mengetahui ini telah menyebabkan konflik dan keresahan di sebagian masyarakat Australia, dan sekarang pemerintah berupaya untuk menyelesaikannya," sebut Wong dalam pernyataannya.

Wong juga menuduh pemerintahan Morrison dimotivasi oleh pemilu sela di wilayah Sydney yang memiliki komunitas Yahudi cukup besar. Pemerintahan Australia saat ini yang dikuasai Partai Buruh dengan Anthony Albanese sebagai PM, berkuasa sejak Mei 2022.

Dalam pernyataannya, Wong bersikeras menyatakan keputusan terbaru ini tidak mengisyaratkan permusuhan apapun terhadap Israel.

"Australia akan selalu menjadi sahabat setia Israel. Kami termasuk di antara negara-negara yang pertama kali mengakui Israel secara resmi," sebutnya.

"Kami tidak akan goyah dalam mendukung komunitas Israel dan Yahudi di Australia. Kami sama-sama teguh dalam mendukung rakyat Palestina, termasuk dukungan kemanusiaan," imbuh Wong.

Israel Marah

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid marah atas keputusan pemerintah Australia yang berhenti mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota negara Yahudi itu. Dilansir kantor berita AFP, Lapid menggambarkan langkah itu sebagai "tanggapan tergesa-gesa", seraya menambahkan: "Kami hanya bisa berharap bahwa pemerintah Australia mengelola hal-hal lain dengan lebih serius dan profesional."

"Yerusalem adalah ibu kota Israel yang abadi dan bersatu dan tidak ada yang akan mengubah itu," ujar Lapid dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan telah memanggil Duta Besar Australia untuk mengajukan protes resmi atas keputusan tersebut.

Sementara, Indonesia menyambut baik keputusan Australia tersebut. RI juga berharap kebijakan ini berdampak positif bagi perdamaian.

"Dapat berkontribusi positif bagi upaya penyelesaian damai konflik Palestina-Israel," ujar Kemlu RI.

Artikel ini sudah tayang di detikNews dengan judul Australia Tak Lagi Akui Yarusalem Ibu Kota Israel dan Marahnya Israel Buntut Yarusalem Tak Diakui Ibu Kota oleh Australia

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads