Jokowi Akan Hadiri Peluncuran Vaksin Indovac di Bio Farma Bandung

Jokowi Akan Hadiri Peluncuran Vaksin Indovac di Bio Farma Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 13 Okt 2022 05:45 WIB
Bandung -

Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri peluncuran vaksin Indovac di PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022).

Peluncuran vaksin buatan Indonesia ini, setelah keluarnya Emergency Use Authorization (EUA) Vaksin Indovac dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 30 September 2022 lalu.

Dilansir dari situs resmi Bio Farma, pengembangan vaksin Indovac telah dilakukan sejak November 2021. Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat sebagai penyedia bibit (seed) vaksin telah berhasil mengembangkan vaksin Indovac dengan platform protein rekombinan sub-unit berbasis ragi (yeast based).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penggunaan platform teknologi vaksin Indovac sangat menguntungkan, karena kompatibel dengan peralatan dan fasilitas yang tersedia di pabrik kami. Selain itu, platform teknologi protein rekombinan ini juga memiliki benefit lain, yaitu dapat diadaptasi ke varian (strain) baru Covid-19. Dari hasil uji klinis fase 1 dan 2, Indovac memiliki kualitas dan keamanan yang baik, efikasi juga tidak kalah dengan vaksin Covid-19 lainnya. Selanjutnya uji klinis fase 3, kami sedang menyelesaikan laporannya," ujar Honesti, Selasa (6/9/2022).

Honesti Basyir menjelaskan, Indovac memiliki keistimewaaan dibandingkan vaksin COVID-19 lainnya. Selain dikembangkan dan diproduksi oleh anak bangsa, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) vaksin Indovac berdasarkan self-assessment kurang lebih 80%.

ADVERTISEMENT

"Vaksin COVID-19 BUMN karya Bio Farma yang memiliki TKDN hampir 80% ini menjadi langkah menuju kemandirian sektor kesehatan. Dengan TKDN sebesar itu kita berharap dapat mengurangi ketergantungan pada vaksin impor. Pada akhirnya hal itu akan berdampak positif dalam penghematan devisa negara," ungkap Honesti.

Honesti Basyir mengatakan, dengan tingginya TKDN, bisa berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia, karena terjadinya penyerapan tenaga kerja lokal, penggunaan bahan baku lokal, dengan riset dan pengembangan (R&D) anak-anak bangsa.

"Tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, Indovac juga digunakan untuk suplai pasar global. Peluang ekspor Indovac terbuka lebar. Kami juga telah mendaftarkan emergency use listing (EUL) ke Badan Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin ini nantinya bisa digunakan di negara-negara lain melalui mekanisme support Covax Facility (multilateral). Melalui vaksin Covid-19, Bio Farma berharap dapat berkontribusi dalam mendukung kesehatan dunia, tidak hanya di Indonesia," katanya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads