Hari Museum Nasional 2022, Sejarah dan Daftar Museum di Bandung

Hari Museum Nasional 2022, Sejarah dan Daftar Museum di Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 11 Okt 2022 13:45 WIB
Fosil gajah purba yang tersimpan di Museum Geologi Bandung
Museum di Kota Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Setiap tanggal 12 Oktober diperingati Hari Museum Nasional. Ini merupakan tanggal penting di bulan Oktober. Tahun 2022 ini, peringatan Hari Museum Nasional jatuh pada hari Rabu (12/10/2022).

Apa itu Museum?

Dari laman Kemendikbun, menurut Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2015 tentang Museum, museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat. Definisi museum berdasarkan konferensi umum ICOM (International Council Of Museums) yang ke-22 di Wina, Austria, pada 24 Agustus 2007 menyebutkan bahwa Museum adalah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang mengumpulkan, merawat, meneliti, mengomunikasikan, dan memamerkan warisan budaya dan lingkungannya yang bersifat kebendaan dan takbenda untuk tujuan pengkajian, pendidikan, dan kesenangan.

Secara etimologis kata museum berasal dari bahasa latin yaitu "museum" ("musea"). Aslinya dari bahasa Yunani "mouseion" yang merupakan kuil yang dipersembahkan untuk Muses (9 dewi seni dalam mitologi Yunani), dan merupakan bangunan tempat pendidikan dan kesenian, khususnya institut untuk filosofi dan penelitian pada perpustakaan di Alexandria yang didirikan oleh Ptolomy I Soter 280 SM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum mengelola bukti material hasil budaya dan/atau material alam dan lingkungannya yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi, dan/atau pariwisata untuk dikomunikasikan dan dipamerkan kepada masyarakat umum melalui pameran permanen, temporer, dan keliling. Kebanyakan museum menawarkan program dan kegiatan yang menjangkau seluruh pengunjung, termasuk orang dewasa, anak-anak, seluruh keluarga, dan tingkat profesi lainnya. Program untuk umum terdiri dari perkuliahan atau pelatihan dengan staf pengajar, orang-orang yang ahli, dengan film, musik atau pertunjukkan tarian, dan demonstrasi dengan teknologi.

Sejarah Hari Museum Nasional 12 Oktober

Masih dari laman Kemdikbud, awal mula diperingatinya Hari Museum Nasional yakni dari Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) do Yogyakarta pada 12-14 Oktober 1962. Ada 40 orang yang menghadiri pertemuan itu, termasuk unsur pimpinan, tokoh museum, pemerhati, dan pencinta museum. Termasuk Bapak Permuseuman Indonesia Drs. Moh. Amir Sutaarga.

ADVERTISEMENT

Dalam Musyawarah Museum se-Indonesia itu lahirlah 10 resolusi yang menjadi acuan kerja pemerintah dalam pengembangan museum di Indonesia. 10 resolusi itu yakni:

1. Resolusi tentang perlunya undang-undang tentang permuseuman.
2. Resolusi pembentukan Badan Musyawarah Museum Indonesia.
3. Resolusi pembentukan National Committee of ICOM.
4. Resolusi mengenai desakan agar terutama Pemerintah meningkatkan pemberian bantuan kepada museum-museum yang telah ada.
5. Resolusi penambahan jumlah museum.
6. Resolusi agar diadakan Musyawarah Museum Seluruh Indonesia II pada tahun 1965 di Jakarta.
7. Resolusi tentang pembinaan dan pendidikan macam-macam tenaga museum, melalui kursus-kursus aplikasi, upgrading-courses dan menyokong pikiran pendirian 8. suatu akademi dinas di bidang museologi.
8. Resolusi agar museologi masuk ke dalam kurikulum universitas.
9. Resolusi agar museum secara aktif berfungsi untuk kepentingan sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan agama.
10. Resolusi agar museum dijadikan alat penggalang persahabatan bangsa-bangsa serta membantu perkembangan kebudayaan dunia.

Di Kota Bandung juga terdapat banyak museum yang bisa kamu kunjungi. Dirangkum dari data.bandung.go.id, berikut daftar 21 museum yang ada di Kota Bandung :

1. Gedung Indonesia Menggugat

Menjadi salah satu saksi bisu tonggak perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda, Gedung Indonesia Menggugat (GIM) menjadi tempat Soekarno memberontak dalam sidang dan melakukan pembelaan dengan judul Indonesia Menggugat pada 1930 silam. Sukses membuat Belanda gempar, judul pembelaan tersebut kini menjadi nama museum yang dibuka untuk umum pada Juni 2007.

Sekaligus menjadi ruang publik, pihak pengelola GIM berupaya menghadirkan fungsi dan dekorasi gedung seperti masa lalu. Berbagai foto Bung Karno dengan para pejuang dari Partai Nasional Indonesia yang diadili pun terpajang dengan rapi disini.

Alamat: Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 5, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Jam Operasional: Setiap hari pukul 08.00-17.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis

2. Hall of Fame Jawa Barat - Panggung Inohong

Diresmikan pada 2016, Museum "Hall of Fame" - Panggung "Inohong" menjadi museum dengan konsep "Hall of Fame" pertama di Indonesia. Berbagai etalase seperti foto dan patung tokoh pendidikan, seniman, politik, budayawan, dan pemerintahan yang berjasa dan terkenal pun dipampang dalam ruangan sekitar 600 meter persegi tersebut.

Dalam museum tersebut, pengunjung dapat melihat rangkuman sejarah kerajaan di Provinsi Jawa Barat, para pahlawan sebelum kemerdekaan, pahlawan setelah kemerdekaan, dan tokoh-tokoh zaman sekarang. Beberapa sosok yang terdapat dalam museum tersebut seperti RD Dewi Sartika, Otto Iskandardinata, Ridwan Kamil, bahkan Nike Ardilla.

Alamat: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (BAPUSIPDA), Jalan Kawaluyaan Indah II Nomor 4, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung.
Jam Operasional: Senin-Sabtu pukul 08.00-17.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis

3. Museum 3D

Memiliki predikat museum 3D terbesar se-Asia Tenggara, museum ini memiliki kawasan seluas 2 hektar. Sebelum mulai dibuka pada 1 Januari 2017, museum ini juga sudah berdiri di beberapa negara lainnya seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Filipina.

Museum yang berada dalam kawasan Amazing Art World memiliki total 6 galeri, 13 zona, dan ratusan titik untuk pengunjung berfoto ria. Pemilik tempat ini juga mengajak 10 orang seniman Bandung yang terdapat di Jalan Braga untuk melukis hampir seluruh lukisan di dalam museum 3D Bandung ini.

Alamat: Jalan Doktor Setiabudi Nomor 293-295, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.
Jam Operasional: Setiap hari pukul 09.00-17.00 WIB
Harga Tiket Masuk:
Umum
Senin-Jumat: Rp130.000
Sabtu & Minggu: Rp170.000

Pelajar
Senin-Jumat: Rp80.000
Sabtu & Minggu: Rp130.000

4. Museum Barli

Museum yang berdiri sejak 1992 ini dibangun oleh seniman Barli Sasmitawinata dengan tujuan sebagai media pameran seni lukisan para seniman Jawa Barat khususnya Bandung. Awalnya, museum seluas 1.200 meter persegi ini tidak dibuka untuk umum.

Selain menyajikan berbagai lukisan, Museum Barli juga memiliki koleksi mainan dan komik jaman dahulu serta kafe bernilai seni tinggi yang menyuguhkan spot foto menarik di berbagai sudut. Bahkan, museum ini juga menyediakan ruangan untuk belajar melukis

Alamat: Jalan Prof. Dr. Sutami No.91, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung
Jam Operasional: Senin-Sabtu pukul 10.00-17.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp20.000

5. Museum Bio Farma

Salah satu museum paling unik di Kota Bandung ini menyajikan perkembangan produksi vaksin dari masa ke masa. Bentuk bangunan bergaya Belanda yang dibangun oleh arsitek Belanda, CPW Shoemaker ini memang tidak pernah diubah sama sekali. Bahkan, bangunan ini ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya melalui Perda Kota Bandung Nomor 19 Tahun 2009.

Museum ini juga menyuguhkan informasi terkait sejarah Biofarma, akuarium raksasa berisi berbagai jenis ular yang sudah diawetkan, kotak serum dan vaksin, serta kisah kegiatan perusahaan. Sayangnya, museum ini tengah ditutup sementara.

Alamat: 4H2X+6X8, Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.
Jam Operasional: Senin-Jumat pukul 09.00-14.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis

6. Museum Bumi Pakarang Susuhunan

Diprakarsai oleh warga, Bumi Pakarang Susuhunan ini menunjukkan koleksi warisan budaya Indonesia berupa pakarang (perkakas) khas Sunda. Museum yang dimiliki oleh R.H. Gun Gun Gurnadi Gumelar ini merupakan isi koleksinya pribadi sejak 1970-an.

Dalam koleksinya tersebut terdapat berbagai jenis pakarang seperti alat pertanian, berburu, bahkan perang. Ternyata, ini bukanlah museum pertama yang dimiliki Gun Gun. Sebelumnya, ia juga sudah mendirikan museum di Ciamis.

Alamat: Jalan Pirus Galuh I No 5, Cisaranten Kulon, Arcamanik, Kota Bandung
Jam Operasional: Senin-Kamis pukul 10.00-20.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis

7. Museum Gedung Sate

Terbuat dari batu kali dan batu gelas serta baja asli Swedia, Gedung Sate yang dibangun pada 1924 ini masih kokoh berdiri tanpa pernah dilakukan pemugaran satu kali pun. Selain menjadi kantor gubernur Jawa Barat, sebagian bangunan Gedung Sate ternyata dimaksimalkan untuk museum.

Di dalam museum ini, pengunjung dapat bermain dengan media interaktif, melihat visual pembangunan Gedung Sate, dan miniatur Gedung Sate. Bahkan, terdapat pula permainan Augmented Reality (AR) disini. Selain itu, terdapat juga contoh batu kali, batu gelas, dan baja Swedia yang digunakan untuk membangun Gedung Sate.

Alamat: Jalan Diponegoro No.22, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.
Jam Operasional: Selasa-Minggu pukul 9.30-16.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp5.000

8. Museum Geologi Bandung

Sempat menjadi markas Angkatan Udara pemerintah Hindia Belanda pada Perang Dunia II, Museum Geologi Bandung yang berdiri pada 1929 tersebut awalnya merupakan tempat penyimpanan hasil penyelidikan tambang. Seiring berjalannya waktu, museum tersebut pun dibuka pada umum sejak tahun 2000.

Dalam museum ini, terdapat peta geografi Indonesia, hipotesis terjadinya bunyi, perkembangan makhluk hidup dari masa primitif hingga modern, hingga kumpulan fosil tengkorak manusia purba di Indonesia.

Alamat: Jalan Diponegoro No.57, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
Jam Operasional: Selasa-Kamis pukul 09.00-15.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-14.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp2.000 untuk pelajar. Rp3.000 untuk umum, dan Rp10.000 untuk wisatawan asing.

9. Museum Kebudayaan Tionghoa

Museum yang secara khusus menyajikan informasi tentang sejarah dan kebudayaan Tionghoa di Indonesia ini dibuka sejak 2012. Didirikan oleh Yayasan Dana Sosial priangan Bandung, museum ini ditujukan untuk memperkenalkan sumbangsih etnis Tionghoa dalam membangun Indonesia.

Dalam museum ini, tersaji sejarah tentang Laksamana Cheng Ho serta berbagai tokoh ternama Indonesia yang berasal dari etnis Tionghoa. Selain sebagai museum, tempat ini juga dapat digunakan sebagai tempat sembahyang.

Alamat: Jalan Nana Rohana No.37, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung.
Jam Operasional: Setiap hari 24 jam
Harga Tiket Masuk: -

10. Museum Konferensi Asia Afrika

Sebagai puncak peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika yang pertama, Museum Konferensi Asia Afrika pun diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 April 1980. Museum ini digagas oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M dalam rangka mengabadikan jiwa, semangat, dan pengaruh Konferensi Asia Afrika 1955.

Museum tersebut menyajikan film dokumenter tentang kondisi dunia hingga 1950-an, Konferensi Asia Afrika, perpustakaan berisi dokumen dan konferensi pendahuluannya, pameran temporer untuk mengedukasi publik terkait politik luar negeri dan sejarah diplomasi di Indonesia, dan banyak lagi.

Alamat: Jalan Asia Afrika No.65, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Jam Operasional: Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu pukul 09.00-16.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis

11. Museum Kota Bandung

Berdiri sejak 31 November 2018, Museum Kota Bandung ini dibangun untuk mengarsipkan perkembangan Kota dan Kabupaten Bandung dari masa ke masa. Selain itu, museum ini juga dijadikan tempat berkembangnya seni dan teknologi Kota Bandung.

Dalam museum ini, pengunjung dapat melihat potret berbagai orang penting yang pernah memimpin dan menggerakan Kota dan Kabupaten Bandung. Selain itu, terdapat juga sejarah berdirinya Kota dan Kabupaten Bandung.

Alamat: Jalan Aceh No.47, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Jam Operasional:Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 09.00-17.00
Harga Tiket Masuk: Gratis

12. Museum Lapas Banceuy

Secara historis, museum ini sebetulnya masih berkaitan dengan Gedung Indonesia Menggugat. Pasalnya, Soekarno dan berbagai pejuang lainnya ditahan di lapas Banceuy ini sebelum diadili kala itu.

Pada museum tersebut terdapat penjara berukuran 2,1 x 1,5 meter tempat Soekarno ditahan dahulu kala yang berisi papan kecil beralaskan tikar, teko dan gelas, serta baskom untuk membuang air kecil. Di sekitar situ pun terdapat penjelasan sejarah Soekarno dan patung Soekarno yang sedang duduk sambil memegang buku.

Alamat: 3JJ4+4RJ Banceuy, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Jam Operasional: Setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis

13. Museum Mainan 198x

Terlahir dari kecintaannya untuk mengoleksi dan mengumpulkan mainan, Aldo Ikhwanul Khalid yang memiliki sangat banyak mainan memutuskan untuk membuka Museum Mainan 198x pada 2005. 198x pada nama tersebut mengacu pada koleksi mainan dalam museum ini yang diproduksi sekitar tahun 1980-1989.

Sebagai tiket masuk, pengunjung perlu membeli merchandise tertentu. Dalam museum tersebut, terdapat lebih dari 3000 koleksi mainan tahun 80-an. Jika tertarik, pengunjung bahkan dapat membeli langsung berbagai jenis mainan yang berkisar antara puluhan ribu hingga belasan juta rupiah.

Alamat: Jalan Sunda No.39, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Jam Operasional: Setiap hari pukul 10.00-20.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Sesuai harga merchandise yang dijual.

14. Museum Mandala Wangsit Siliwangi

Sudah berdiri sejak sekitar 1910-an, bangunan museum ini pada awalnya diperuntukkan sebagai tempat kediaman para perwira tinggi Belanda. Kemudian, tempat ini berubah menjadi Markas Divisi Siliwangi tahun 1949-1950 setelah direbut pejuang Tentara Indonesia.

Dalam Museum Mandala Wangsit Siliwangi, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi senjata, lukisan, foto, dan miniatur dari era kerajaan, era prakemerdekaan, era pascakemerdekaan, hingga era pemberontakan di Jawa Barat.

Alamat: Jalan Lembong No.38, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Jam Operasional: Senin-Kamis pukul 08.00-13.00 WIB, Jumat pukul 08.00-10.00 WIB, dan Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp10.000

15. Museum Nike Ardilla

Sebagai salah satu penyanyi yang paling diidolakan di tahun 90-an, Nike Ardilla pun sukses menghasilkan karya yang terus terkenang hingga hari ini. Nahas, dirinya meninggal akibat kecelakaan pada 19 Maret 1995 saat masih berumur 19 tahun.

Alhasil, para fans dan pihak keluarga pun menghadirkan Museum Nike Ardilla untuk mengarsipkan dan menjaga memori terkait dirinya. Bahkan, pintu mobil yang menjadi saksi bisu meninggalnya Nike pun hadir di museum ini.

Alamat: Komplek Arya Graha, Jalan Aria Utama No.5, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Jam Operasional: Setiap hari pukul 11.00-17.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis

16. Museum Pendidikan Nasional

Merasa bertanggung jawab atas kelestarian warisan sejarah budaya bangsa di bidang pendidikan, Universitas Pendidikan Nasional (UPI) Bandung membangun Museum Pendidikan Nasional dengan harapan dapat menjadi wahana pusat penelitian, serta sumber belajar dan pembelajaran.

Berbeda dengan museum yang umumnya menyuguhkan berbagai koleksi dari masa lalu, Museum Pendidikan Nasional UPI ini justru mengusung konsep forecasting atau ramalan. Pasalnya, museum ini menyajikan bentuk pendidikan di masa depan.

Alamat: Jalan Dr. Setiabudi No.225, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.
Jam Operasional: Senin-Kamis pukul 09.00-15.00 WIB, Jumat pukul 09.00-15.30
Harga Tiket Masuk: Umum Rp5.000, Turis Mancanegara Rp15.000

17. Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Diresmikan pada 23 Agustus 1995, Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat menceritakan dan menginformasikan beragam peristiwa sejarah di Jawa Barat yang didesain dalam bentuk diorama dan relief sejarah.

Selain diorama dan relief tersebut, "Monju" juga dilengkapi dengan ruang audiovisual dan perpustakaan untuk memberikan informasi terkait sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat.

Alamat: Jalan Dipati Ukur No. 48, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Jam Operasional: Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis

18. Museum Pos Indonesia

Berdiri sejak 1931 dengan nama Museum Pos Telegraph dan Telepon (PTT), museum ini sempat terbengkalai sebelum akhirnya Perum Pos dan Giro membentuk panitia untuk memperbaiki dan merawat benda-benda koleksi museum tersebut. Sejak 27 September 1983, Museum PTT resmi berubah nama menjadi Museum Pos dan Giro.

Di dalamnya, pengunjung dapat melihat koleksi ribuan perangko dari seluruh penjuru dunia. Selain itu, timbangan surat dan sepeda pos juga turut dipamerkan. Selain itu, terdapat juga surat emas yang menjadi catatan sejarah perkembangan surat di tanah air.

Alamat: Jalan Cilaki No.73, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.
Jam Operasional: Senin-Jumat pukul 08.00-17.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Gratis

19. Museum Preanger

Nama Preanger tentu tidak asing di telinga Wargi Bandung. Pasalnya, Hotel Grand Preanger tersebut merupakan salah satu hotel tertua di Kota Bandung. Menurut catatan, hotel tersebut sudah berdiri sejak 1897. Hotel bintang lima ini juga menjadi satu-satunya hotel yang memiliki fasilitas museum.

Museum yang terletak di lantai satu hotel tersebut menyimpan berbagai barang kuno dan cerita bersejarah terkait Hotel Grand Preanger. Selain itu, terdapat pula koleksi terkait Charlie Chaplin dan Amelia Earhart.

Alamat: Jalan Asia Afrika No.81, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Jam Operasional: Setiap hari pukul 08.00-17.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp5.000

20. Museum Sri Baduga

Menjadi wujud kecintaan wargi Jabar terhadap suku Sunda, Museum Sri Baduga pun hadir untuk mengabadikan berbagai benda bersejarah terkait peninggalan di Jawa Barat. Sebelumnya, bangunan tersebut merupakan bekas Kawedanan Tegallega.

Di dalam museum tersebut, pengunjung dapat melihat berbagai kumpulan koleksi biologi, geologi, arkeologi, etnografika, dan masih banyak lagi.

Alamat: Jalan BKR No.185, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung.
Jam Operasional: Selasa-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 08.00-14.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Dewasa Rp3.000, Anak Rp2.000, WNA Rp5.000

21. Museum Virajati Seskoad

Berada di bawah Sekolah Komando Angkatan Darat, museum ini ditujukan untuk mengabadikan dan mengembangkan peranan serta hasil perjuangan Seskoad. Selain itu, museum ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan rekreasi yang dapat memotivasi generasi mendatang.

Di dalamnya, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi dari aspek historika, seni rupa, dan keramologika. Kurang lebih terdapat sekitar 400 koleksi dalam museum ini. Sayangnya, museum ini tengah ditutup untuk sementara waktu ini.

Alamat: Jalan Gatot Subroto No.96, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.
Jam Operasional: Senin-Jumat pukul 07.00-19.00 WIB.
Harga Tiket Masuk: Gratis

Itu dia asal-usul peringatan Hari Museum Nasional yang jatuh pada 12 oktober dan daftar museum di Kota Bandung. Semoga membantu.




(tey/tey)


Hide Ads