Disharmonisasi Bupati Indramayu dan Lucky Hakim tidak banyak direspons DPC Partai Gerindra Indramayu. Partai Pengusung utama pasangan Calon Kepala Daerah Pilkada itu justru menyerahkan persoalan kepada DPRD Indramayu sebagai lembaga pengawasan.
Bagi ketua DPC Partai Gerindra Indramayu Kasan Basari persoalan yang terjadi saat ini murni atas kemauan Lucky Hakim. Sebab, Lucky dianggap kurang menjalankan saran dari DPC Gerindra yang sudah berjuang secara total.
Langkah DPC Gerindra untuk menyatukan antara sepasang Kepala Daerah Indramayu itu pun dinilai sulit. Sebab, Gerindra sejak lama tidak mendapat informasi dari Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati yang lahir dari Partai Gerindra tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu mah hak DPRD Indramayu mau dibawa kemana. Tapi bagi saya, terkait RDP jelas Lucky mengakui kesalahan telah menantang Lembaga. Kedua, saya siap menghendaki keduanya kembali bersatu, tapi sekarang adakah Lucky bersama Gerindra?" kata Kasan Basari saat ditemui detikJabar di Sekretariat DPC Partai Gerindra Indramayu, Rabu(12/10/2022).
Diceritakan Kasan, ia dan DPC Gerindra sejak awal total memenangkan pasangan Nina-Lucky pada kontestasi pilbup lalu. Bahkan, Kasan secara penuh membuat skema kampanye dan berikan suara kepada pasangan tersebut.
"DPC Gerindra totalitas perjuangkan sampe menang. Bahkan, setiap kampanye di sejumlah titik 95 persen saya selalu mendampingi Lucky," kata Kasan.
Tak berhenti di situ, setelah menang, Gerindra Indramayu tetap mendampingi Lucky Hakim. Mulai dari memberikan saran hingga imbauan agar Lucky tetap tenang menjalankan tugas sebagai Wakil Bupati.
Sebelum mencuat diharmonisasi dengan bupati, Gerindra sudah berikan sinyal kepada Lucky. Namun, Lucky dinilai kurang mengindahkan saran dari Partai yang memenangkan-nya.
"Istilah matahari kembar itu bisa saja terjadi, dulu juga sudah terjadi. Makanya saya kasih saran kepada Lucky. Bahkan, saya panggil Lucky ke rumah pribadi saya agar Lucky diam namun tetap jalankan tugas, biar saya yang coba menghubungi bupati. Tapi apa yang terjadi, Lucky banyak wara-wiri. Jadi ya terserah," ujar Kasan saat terakhir memberikan saran kepada Lucky Hakim.
Kesulitan lain untuk turut serta menyatukan pasangan duet kepala daerah itu juga dialami Gerindra. Pasalnya, DPC Gerindra Indramayu mengaku tidak banyak mengetahui kontrak politik antara Nina dan Lucky.
"Lucky itu jadi Wakil Bupati Indramayu kayanya bukan inisiatif sendiri, setau saya Ibu Nina itu yang meminang Lucky di DPD Gerindra Jabar, yang tau kontrak politik ya mereka berdua," lanjut Kasan.
Namun Bagi Kasan, DPC Gerindra Indramayu siap kembali memperjuangkan. Dengan syarat Lucky datang ke DPC untuk melakukan sumpah setia.
(mso/mso)