Demi Pendidikan Siswanya, Guru Sukabumi Seberangi Sungai Pakai Rakit

Demi Pendidikan Siswanya, Guru Sukabumi Seberangi Sungai Pakai Rakit

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 12 Okt 2022 14:12 WIB
Sejumlah siswa menaiki rakit untuk menuju sekolah.
Sejumlah siswa menaiki rakit untuk menuju sekolah. (Foto: Syahdan Alamsyah)
Sukabumi -

Deri Abdul Malik, pendidik di SDN 2 Cilele, Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi mengaku miris dengan kondisi belasan pelajar sekolahnya yang terpaksa menaiki rakit demi mengenyam pendidikan.

Apa yang dilakukan para pelajar itu dialami sendiri oleh Deri, saat ia mengunjungi siswanya dengan menyeberangi aliran Sungai Cikaso menggunakan rakit. Diketahui guru-guru di SDN 2 Cilele kerap melakukan kunjungan ke rumah siswa saat mereka tidak sekolah karena sungai meluap. Saat itu Deri mengaku telepon selulernya (ponsel) rusak karena terendam air.

"Ponsel saya tikelelep (tenggelam) saat melintasi sungai pakai rakit, saat itu mau mengunjungi rumah siswa. Kejadiannya sekitar 2 bulan yang lalu. HP saya masukin saku celana yang ternyata dalam, saat buka sepatu tahunya landasan rakit masuk ke air otomatis kaki saya juga ikut melesak ke dalam tepat sebatas saku di mana saya menyimpan ponsel," ujar Deri menceritakan momen tidak biasa yang menimpanya tersebut kepada detikJabar, Rabu (12/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepatu saya buka tahunya lumayan dalam pas masuk ke air sampai ke batas saku, ya ponselnya rusak sampai sekarang," imbuh dia.

Deri membayangkan momen siswanya saat menyeberangi sungai menggunakan rakit itu dilakukan setiap hari. Tercatat ada sekitar 15 pelajar di SDN 2 Cilele yang melakukan aktivitas itu setiap harinya.

ADVERTISEMENT

"Siswa ada sekitar 15 orang anak dari daerah desa tetangga. Kalau malam hujan besar, sungai meluap anak-anak tidak sekolah. Guru melakukan kunjungan ke rumah, kadang ya pakai rakit kalau hari ini dia tidak sekolah air surut kita datang ke rumah. Kalau pakai jalan Purabaya jauh muternya dan memakan waktu lama," kisahnya.

Deri berharap pemerintah membangun jembatan gantung di lokasi tersebut. Tidak hanya untuk pelajar tapi juga untuk warga yang setiap hari melintasi sungai demi aktivitas jual beli hasil bumi.

"Ya mudah-mudahan ada program pemerintah soal jembatan gantung karena itu sangat dibutuhkan sekali, bukan untuk pelajar saja. Untuk akses penduduk yang nyeberang juga kan dibutuhkan, untuk mengangkut hasil bumi dua penduduk desa di Sirnasari dan Neglasari. Karena tengkulaknya kan dekat, ada di dua desa bertetangga tersebut," harapnya.

"Ada sebenarnya sekolah dasar lain, tidak harus melintasi sungai hanya jauh dan lokasinya di perbatasan juga. Lokasinya di ujung, aksesnya sangat jauh. Yang terdekat ya di SDN yang ada di Kampung Cilele ini," pungkasnya.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads