Sarang Judi Orang Eropa di Lokalisasi Saritem Tempo Dulu

Lorong Waktu

Sarang Judi Orang Eropa di Lokalisasi Saritem Tempo Dulu

Sudirman Wamad - detikJabar
Selasa, 11 Okt 2022 19:00 WIB
Ilustrasi permainan judi
Ilustrasi permainan judi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sezeryadigar)
Bandung -

Jalan Saritem di Kota Bandung begitu tersohor. Jalan Saritem dikenal sebagai tempat lokalisasi yang melegenda. Sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Selain sebagai tempat lokalisasi, ternyata Saritem juga menjadi sarang perjudian orang Eropa di Bandung.

Cerita Jalan Saritem sebagai sarang perjudian orang Eropa di Bandung itu dimuat dalam De Indische Courant yang diterbitkan pada 9 Oktober 1930. Ya, tepat 92 tahun lalu, Jalan Saritem sempat menggemparkan masyarakat Kota Bandung.

De Indische Courant melaporkan adanya penggerebekan sarang perjudian di Gang Saritem Kecamatan Andir, Bandung. Sarang perjudian ini berada di salah satu rumah yang terdapat meja biliar. Tempat ini berkamuflase semacam kedai kopi yang dijalankan seorang pensiunan tentara Eropa.

Sarang perjudian ini disebut cukup ramai dalam laporan De Indische Courant. "Setiap Sabtu dan Minggu, serta pada awal Bulan sebanyak 30 atau 40 orang Eropa data ke sana untuk bermain dadu. Hampir semua perwira, dan departemen perang," tulis De Indishce Courant dalam laporannya itu.

Orang Eropa dan beberapa Tionghoa memainkan perjudian di Saritem. Tak hanya dadu, ada beberapa permainan judi lainnya, seperti bakarat salah satunya. De Indishce Courant menyebut polisi telah mengendus aktivitas perjudian di Saritem itu. Namun, informasi disebutkan sempat bocor.

Jalan masuk menuju kawasan Saritem di Jl Gardujati, Kota BandungJalan masuk menuju kawasan Saritem di Jl Gardujati, Kota Bandung Foto: Wisma Putra/detikJabar



Kendati demikian, polisi tetap berhasil menangkap sejumlah pejudi pada Rabu sore hari. Mereka diangkut ke kantor polisi untuk diinterogasi dan menjalani sidang.

"Tersangka dalam kasus ini adalah seorang berkebangsaan China," tulis De Indishce Courant.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bel Listrik Penanda Bahaya

Tersangka membiayai bisnis dan mendapatkan keuntungan. Setelah penangkapan, malam harinya polisi menyita beberapa benda di sana, termasuk bel listrik yang dipasang di depan dan belakang rumah sebagai penanda ketika ada bahaya.

Laporan yang sama juga diterbitkan surat kabar De Locomotief. Surat kabar ini melaporkan kejadian penggerbekan sarang perjudian di Saritem sehari setelah De Indische Courant melaporkan, yakni pada 10 Oktober 1930. Laporan De Locomotief tak jauh berbeda dengan De Indishce Courant.

Salinan Indische Courant 9 Oktober 1930 dari laman delpher.nlSalinan Indische Courant 9 Oktober 1930 dari laman delpher.nl Foto: Delpher.nl

"Razia dilakukan beberapa pemain dikeluarkan dari kantor dan rumah mereka pada Rabu sore untuk memberikan penjelasan di kantor polisi," tulis De Locomotief.

ADVERTISEMENT

De Locomotief juga menuliskan tentang adanya bel listrik yang digunakan di sarang judi itu sebagai penanda bahaya. Beberapa pejabat juga disebut-sebut terlibat dalam perjudian itu.

Nama Saritem sebagai lokalisasi masih begitu melekat di Kota Bandung. Saritem begitu melegenda karena telah ada sejak zaman kolonial Belanda di tahun 1838. Meski telah ditutup Pemkot Bandung pada 2007 silam, namun tetap saja, orang-orang masih mengenal Saritem sebagai tempat lokalisasi yang ada di Kota Kembang.

(sud/yum)


Hide Ads