Jalan Ambles, Akses Sadananya ke Ciamis Kota Ditutup Sementara

Jalan Ambles, Akses Sadananya ke Ciamis Kota Ditutup Sementara

Dadang Hermansyah - detikJabar
Senin, 10 Okt 2022 11:24 WIB
Perbaikan jalan Sadananya di Ciamis
Perbaikan jalan Sadananya di Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Jalan Kabupaten penghubung Maleber, Kecamatan Ciamis dan Kecamatan Sadananya ambles dan bolong. Pemkab Ciamis pun langsung melakukan perbaikan, Senin (10/10/2022). Kendaraan yang biasa melintas di jalan tersebut dialihkan sementara ke Jalan Bojonghuni.

Jalan tersebut sangat vital untuk aktivitas masyarakat. Terutama masyarakat Kecamatan Sadananya yang akan ke perkotaan Ciamis. Jalan tersebut juga dilalui angkot 05.

Pantauan detikJabar, sejak Senin (10/10/2022) pagi, mulai dari simpang Maleber tepatnya di jalan Siliwangi, kendaraan dialihkan ke Jalan Bojonghuni. Begitu pun arah sebaliknya, jalan di simpang Sukajadi dialihkan ke wilayah Sedekan lalu ke Jalan Bojonghuni hingga Ciamis kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas PUPRP Ciamis Andang Firman mengatakan jalan ambles tersebut kini sedang dilaksanakan perbaikan. Penyebab jalan ambles tersebut karena di bawahnya terdapat saluran pembuangan irigasi yang sudah tua. Saluran tersebut tergerus air sehingga menyebabkan ambles, semakin lama jalan kemudian bolong besar.

"Jadi kondisinya memang sudah ambles, kami langsung survei ke lapangan setelah mendapat laporan dari Kelurahan Maleber. Kami kemudian anggarkan dari APBD untuk perbaikan sekitar Rp 195 juta," ujar Andang.

ADVERTISEMENT

Proses perbaikan dilakukan dengan memasang box culvert sebanyak 7 buah dengan lebar 1,5 meter. Tujuannya agar proses perbaikan jalan tersebut tidak memakan waktu cukup lama. Mengingat jalan tersebut sangat vital untuk aktivitas masyarakat.

"Ya jalan sementara ditutup untuk proses perbaikan. Paling lama 2 sampai 3 hari, mudah-mudahan bisa lebih cepat kalau kondisi cuaca mendukung. Setelah box culvert dipasang lalu ditutup, jalan kembali bisa dilewati," ungkapnya.

Andang menyebut sekung atau saluran pembuangan tersebut dibangun warga sejak dulu dan tidak memakai besi. Kondisinya sudah lapuk dan tergerus air.

"Perbaikan harus dilakukan karena ini jalan ramai. Khawatir jalan tiba-tiba ambles dan memakan korban. Apalagi sekarang musim hujan, volume air di saluran menjadi besar," katanya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads