Ratusan rumah terendam banjir dan puluhan rumah lainnya rumah alami kerusakan akibat bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat, Minggu (9/10/2022) kemarin.
Dari informasi yang dihimpun di laman Jawa Barat Berbudaya Tangguh Bencana atau BARATA, Senin (10/10/2022), banjir, angin puting beliung, dan longsor terjadi di Jabar pada Minggu (9/10/2022).
Selain itu, getaran gempa bumi magnitudo 5,5 yang menguncang Banten juga dirasakan di Jabar, salah satunya di Kabupaten Sukabumi. Akibat dari getaran gempa ini, sejumlah rumah rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir
Bencana banjir terjadi di Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur. Banjir ini merendam 242 rumah.
Masih di Kabupaten Cianjur, banjir juga terjadi di Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi. 1 unit bangunan terdampak, 1 unit fasilitas umum terancam, 1 unit lahan terdampak, 1 unit sawah terdampak dan 5 unit rumah terancam alami kerusakan.
Angin Puting Beliung
Bencana angin puting beliung terjadi di Desa Nalindung, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Dampak dari kejadian ini 45 unit rumah rusak ringan.
Longsor
Bencana longsor terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Cianjur, di antaranya Desa Palasari, Kecamatan Cipanas, Desa Selagedang, Kecamatan Cibeber dan Desa Sindanghayu Kecamatan Takokak.
Dalam kejadian ini 2 unit tuamh rusak sedang dan empat unit rumah terdampak. Selain itu 1 kepala keluarga (KK) dengan 3 jiwa juga ikut terdampak.
Selain di Kabupaten Cianjur, bencana longsor juga terjadi di tiga desa dan dua kecamatan di Kota Bogor yakni Kelurahan Sukasari, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur dan Kelurahan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan. Akibat kejadian ini, 11 unit rumah rusak ringan, 16 kepala keluarga (KK) dengan 55 jiwa terdampak.
Gempa Bumi
Gempa bumi yang terjadi di wilayah Banten juga dirasakan di wilayah Kabupaten Sukabumi. Getaran gempa ini merusak sejumlah rumah di Desa Kapaparea dan Desa Girijaya, Kecamatan Nagrek.
Akibat kejadian itu, 1 unit rumah rusak ringan dan 2 unit rumah rusak sedang. Warga mengungsi 3 kepala keluarga (KK) dengan 12 jiwa, terancam 1 KK dengan 5 jiwa dan terdampak 3 KK dan 12 jiwa.
(wip/iqk)