Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat dalam sepekan dari mulai pembantaian kucing di Tasikmalaya hingga debt collector di Bandung tusuk nasabah.
Berikut rangkuman Jabar Sepekan:
Puluhan Kucing Dibunuh di 2 Pasar Tasikmalaya
Komunitas pecinta kucing Tasikmalaya meradang. Setelah mendapatkan temuan pembantaian puluhan ekor kucing di dua pasar yang ada di Kota Tasikmalaya, yakni Pasar Cikurubuk dan pasar Indihiang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belasan ekor kucing ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan. Ada yang disembelih, bahkan beberapa di antaranya ditemukan dalam kondisi organ dalamnya hilang.
Ketua Tasikmalaya Peduli Kucing Rellys Irel menjelaskan berdasarkan temuan pihaknya, pembantaian 13 ekor kucing ditemukan akhir pekan ini di Pasar Indihiang. "Di pasar Indihiang terjadi dalam dua hari berturut-turut, Jumat dan Sabtu kemarin," kata Rellys kepada detikJabar pekan ini.
Dalam kurun dua hari itu 13 ekor kucing ini ditemukan mati mengenaskan dengan kepala dipenggal dan organ dalamnya hilang. "Kalau di pasar Indihiang ditemukan di blok daging. Mati semua, jeroannya hilang," kata Rellys.
Seminggu sebelumnya, Rellys juga menemukan kasus serupa di Pasar Cikurubuk. Di pasar induk ini Rellys mengatakan pihaknya menemukan 8 ekor kucing mati dengan kondisi digorok.
"Seminggu sebelumnya di Cikurubuk, 8 ekor mati," kata Rellys.
Di pasar Cikurubuk, Rellys juga mengaku sempat menyelamatkan 2 ekor kucing yang mengalami luka sayatan di perut. "Ada 2 ekor yang berhasil kami selamatkan, sudah dioperasi karena ada luka di tubuhnya," kata Rellys.
Rellys mengatakan pembantaian kucing di pasar Cikurubuk dan pasar Indihiang relatif sama. Sama-sama digorok dan disayat bagian perutnya. "Saya menduga pelakunya sama. Waktu ditemukannya pun sama, sekitar pukul 3 pagi," kata Rellys.
Aparat Polres Tasikmalaya Kota mulai turun tangan menyelidiki kasus pembantaian kucing di pasar Indihiang dan pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya.
Tim Inafis dan aparat Polsek Indihiang melakukan penggalian untuk memastikan keberadaan bangkai 7 ekor kucing yang ditemukan dan dikuburkan.
Kapolsek Indihiang AKP Iwan mengatakan penyelidikan ini dilakukan menyusul adanya pengaduan dari komunitas pecinta kucing di Tasikmalaya. "Ya dalam laporan memang ada belasan atau puluhan kucing yang dibunuh di pasar Cikurubuk dan pasar Indihiang. Yang di Indihiang ini merupakan wilayah kami sehingga kami ikut melakukan penyelidikan mendampingi tim Inafis," kata Iwan.
Dia menegaskan pihaknya serius menangani perkara ini. "Sedang kami selidiki mudah-mudahan bisa segera terungkap. Mohon doa dan dukungan masyarakat," kata Iwan.
Terkait motif dari pelaku, Iwan mengaku belum bisa menyampaikan karena proses penyelidikan masih dilakukan. "Belum, masih kami selidiki. Mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi-saksi," kata Iwan.
4 Siswa SD di Garut Tertimpa Material Bangunan Ambruk
Atap salah satu ruangan kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Bunisari Garut ambruk. Empat orang siswa tertimbun dan mengalami luka.
Peristiwa robohnya atap SDN 1 Bunisari yang terletak di Kecamatan Malangbong, Garut itu terjadi pada Selasa (4/10) pagi. Atap ruangan yang roboh, diketahui merupakan ruangan kelas tiga sekolah tersebut.
"Jadi atap sekaligus gentingnya yang ambruk, bukan bangunannya. Waktu kejadian Selasa 4 Oktober 2022, sekitar jam 10 pagi tadi," kata Zainuri.
Saat kejadian tersebut berlangsung, proses kegiatan belajar-mengajar (KBM) tengah dilaksanakan di bangunan kelas tersebut. Akibatnya, ada sejumlah siswa yang tertimbun material berupa kayu, plafon dan genting.
Zainuri menjelaskan total ada 4 orang siswa yang menjadi korban. Keempat korban langsung dibawa ke puskesmas dan sudah dilakukan perawatan.
"Menimpa empat orang siswa yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar," katanya.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang langsung meninjau lokasi, memastikan jika keempat pelajar yang menjadi korban sudah mendapatkan perawatan di puskesmas setempat.
"Tadi saya ke sana, ngobrol juga dengan dokternya. Kondisinya baik dan sudah diperbolehkan pulang," ucap Helmi.
Helmi menambahkan, berdasarkan penelusuran yang dilakukannya, bangunan SDN 1 Bunisari memang sudah lapuk. Bangunan sekolah tersebut, diketahui dibangun sejak tahun 1983.
"Memang sekolah ini, tadi kata pak gurunya, ini sejak tahun 83 dibangunnya. Memang dilihat dari struktur bangunan, memang sudah lapuk," ujarnya Helmi.
Pasca kejadian tersebut, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dihentikan untuk sementara waktu. Helmi mengaku sudah meminta Dinas Pendidikan untuk mendata sekolah yang memiliki bangunan lapuk, untuk mengantisipasi kejadian yang sama terulang kembali. "Cukup ini yang terakhir," ujar Helmi.
Respons Ridwan Kamil soal Anies Diusung NasDem
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan yang mendapat mandat dari Partai NasDem untuk menjadi calon Presiden (Capres). Ridwan Kamil turut senang dengan informasi tersebut karena menganggap Anies sebagai sahabat.
"Intinya mah saya mengucapkan selamat, setiap berita bahagia hadir kepada sahabat-sahabat kan kita harus ikut bahagia. Pak Anies adalah sahabat saya, jadi saya ucapkan selamat," kata Ridwan Kamil.
Dia menyatakan NasDem mengusung Anies sebagai capres sudah menjadi garis tangan manusia. Sebab menurutnya, semua orang hanya tinggal berikhtiar untuk mengejar takdir tersebut.
"Karena kalau takdir mah sudah ada garis tangan, tugas manusia hanya ikhtiar. Ini salah satu peristiwa yang sangat dinantikan oleh Pak Anies, kita ucapkan selamat, All the best wishes, mudah-mudahan yang terbaik," ucapnya.
Sebelumnya, NasDem resmi mengumumkan calon presidennya yang akan diusung di Pilpres 2024. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, hari ini.
Surya Paloh meyakini anak-anak bangsa saat ini baik. NasDem, katanya, memilih yang terbaik oleh karena itu dia memutuskan sosok Anies Baswedan yang dipilih.
"Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan," kata Paloh.
"Kenapa Anies Baswedan, jawabannya adalah why not the best," sambung Paloh.
DPW Partai NasDem Jawa Barat diterpa kabar tak sedap usai resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon Presiden (Capres) 2024. Ribuan kader NasDem Jabar dikabarkan mundur massal usai pengusuan tersebut.
Merespons hal itu, Ketua DPW NasDem Jawa Barat Saan Mustopa menegaskan kabar tersebut tidak benar alias hoaks. Saan memastikan kadernya di daerah solid mendukung Anies usai diusung menjadi capres dari NasDem.
"Hoaks itu, itu berita lama. Berita 30 Januari 2013, NasDem Jabar solid mendukung Anies Baswedan," kata Saan kepada detikJabar saat dihubungi via telepon di Bandung.
Saan mengklaim, pengusungan Anies menjadi capres NasDem justru menimbulkan simpati dari masyarakat Jawa Barat. Banyak warga menurutnya kini mau memberikan dukungannya kepada NasDem dan bahkan ingin ikut bergabung untuk pemenangan Anies Baswedan.
"Bukan hanya dari kader NasDem, tapi banyak juga dari masyarakat yang merasa aspirasinya terwakili oleh NasDem. Banyak yang mau memberikan support-nya ke NasDem, dan banyak yang mau ikut bergabung untuk pemenangan Anies," tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Partai NasDem Jawa Barat Rendiana Awangga juga memastikan kabar kader NasDem mundur massal di Jawa Barat hoaks. Ia mengungkap, berita itu merupakan informasi lama saat terjadinya peralihan NasDem dari ormas ke partai politik.
"Itu mah beritanya hoaks, berita tahun 2013 saat proses perubahan dari ormas ke partai. Sepertinya ini ada beberapa orang berusaha mengirimkan berita yang tidak relevan dengan pencapresan Anies," ujar pria yang akrab disapa Awang tersebut.
Di Kota Bandung sendiri, Awang tak menampik ada sejumlah kadernya yang kontra dengan keputusan pencapresan Anies. Namun setelah diberi penjelasan, mereka akhirnya mengerti dan kini makin solid dengan keputusan NasDem.
"Bahkan malah banyak yang mau ikut gabung ke kita. Per kemarin saja yang daftar keanggotaan secara mandiri lewat digital udah ada 42 orang di Kota Bandung. Itu di luar yang WhatsApp dan DM ke saya, ingin ikut terlibat dalam pemenangan Anies," pungkasnya.
Penagih Utang Tusuk Nasabah di Bandung, Berawal dari Cekcok
Penagih utang atau debt collector perusahaan leasing dan kredit kendaraan Johanis Leatemia (42) ditangkap unit Reskrim Polsek Bojongloa Kaler karena menusuk terhadap seorang nasabah.
Insiden penganiayaan yang berujung penusukan ini terjadi di halaman kantor leasing atau perkeeditan kendaraan yang berada di Jalan Peta, Kecamatan Bojongloa, Kota Bandung, Sabtu (24/9) lalu.
Dalam kejadian ini, Johanis dibantu tiga temannya yang masih berstatus DPO berinisial DS, RS dan R yang berperan melakukan pengeroyokan. Johanis sendiri ditangkap tiga hari setelah kejadian di kawasan Sukmajaya, Kota Depok.
"Korban alami luka tusuk di bagian punggung, korban dibawa ke rumah sakit dan pelaku melarikan diri," kata Kapolsek Bojongloa Kaler Kompol Aam Handian.
"Motif penarikan (kendaraan) oleh pelaku J, dia debt collector," tambahnya.
Sebelum aksi penganiayaan dan penusukan itu terjadi, korban dan pelaku sempat cekcok perihal kendaraan yang dikendarai korban. Selain itu, senjata tajam untuk menusuk korban sudah dibawa oleh pelaku.
"Adu mulut, bawa senjata tajam (sudah bawa sendiri)," ujarnya.
Setelah dilakukan perawatan intensif, kondisi kesehatan korban sudah membaik. "Korban sudah pulih, setelah lima hari perawatan," ujarnya.
Pelaku dijerat Pasal 170 ayat (1) dan ayat (2) butir 1e dan 2e KUHP dengan hukuman selama-lamanya lima tahun enam bulan penjara.
(wip/iqk)