Jalan Terjal Pengentasan Banjir di Kota Cimahi

Jalan Terjal Pengentasan Banjir di Kota Cimahi

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 05 Okt 2022 17:30 WIB
Jalan Amir Mahmud, Cimahi sempat terputus akibat banjir.
Banjir di Cimahi (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Cimahi -

Kota Cimahi, Jawa Barat, tak cuma terkenal sebagai basis militer. Kini Cimahi juga terkenal sebagai daerah langganan banjir setiap hujan deras mengguyur apalagi dengan intensitas tinggi.

Terbukti kala hujan deras mengguyur pada Selasa (4/10/2022) sore, sedikitnya ada enam titik diterjang banjir. Mulai dari Jalan Amir Mahmud yang berstatus jalan nasional. Lalu Jalan Mahar Martanegara, kawasan Melong, Cipageran, serta Cilember yang semuanya terendam banjir.

Masalah banjir di Cimahi belum ada solusinya sampai saat ini. Pergantian pucuk pimpinan dari Itoc Tochija ke Atty Suharti hingga ke tangan Ajay M Priatna yang dilanjutkan oleh wakilnya, yakni Ngatiyana tak kunjung membawa angin segar bagi pengentasan banjir di Cimahi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngatiyana yang kini menjabat sebagai Wali Kota Cimahi bahkan mendapatkan laporan jika ada 41 titik banjir di Cimahi akibat hujan deras kemarin.

"Akibat hujan deras kemarin, ada kiriman air dari atas sehingga terjadi banjir di Cimahi. Total ada 41 titik banjir, bahkan daerah yang biasanya nggak pernah banjir kemarin itu banjir juga," ungkap Ngatiyana kepada detikJabar, Rabu (5/10/2022).

ADVERTISEMENT

Beruntung banjir yang menerjang Cimahi bisa surut dengan cepat. Hal itu karena debit air yang membludak sampai akhirnya meluap dari drainase turun secara perlahan diiringi hujan yang juga meredam

"Jadi banjirnya karena limpasan dan luapan dari drainase. Alhamdulillah surut dengan cepat, personel BPBD juga bergerak cepat mengatasi banjir," ujar Ngatiyana.

Tak hanya genangan saja, banjir yang terjadi juga menyebabkan kerusakan pada rumah milik warga hingga ruas jalan kota karena aspalnya mengelupas tergerus arus air yang kencang.

"Untuk kerusakan itu ada sejumlah rumah yang jebol temboknya, ada juga rumah roboh. Untuk jalan memang ada yang aspalnya mengelupas karena terkikis debit air," ucap Ngatiyana.

Penanganan Banjir Terus Berjalan

Ngatiyana mengklaim upaya pengentasan banjir di Kota Cimahi terus berjalan. Terutama di sejumlah titik langganan banjir terutama Jalan Amir Mahmud, Jalan Mahar Martanegara, dan kawasan Melong, Cimahi Selatan.

"Langkah penanganannya ini sekarang kita sedang melakukan pembenahan drainase dan perbaikan, mudah-mudahan mengurangi potensi banjir saat hujan deras karena potensi cuaca ekstrem masih ada," tutur Ngatiyana.

Pemerintah Kota Cimahi sendiri telah membuat kolam retensi yang ada di Pasir Kaliki, Cimahi Utara bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung. Meskipun diakui Ngatiyana jika keberadaan kolam retensi tersebut masih belum maksimal karena pembangunannya belum selesai.

Rencananya Kolam Retensi Pasir Kaliki memasuki tahap penyelesaian akhir pembangunan sehingga ditargetkan bisa menampung air hingga 50 ribu liter.

"Embung yang ada di Pasir Kaliki memang belum maksimal karena belum selesai 100 persen. Pembangunan selesai sepenuhnya di tahun 2023 dan dibuat permanen. Jadi bisa menampung 50 ribu liter air," ujar Ngatiyana.

Kemudian upaya pengentasan banjir di Kelurahan Melong dengan membuat embung, sampai saat ini disebut masih terkendala oleh pembebasan lahan di Margaasih, Kabupaten Bandung. Pengentasan banjir tersebut melibatkan daerah lain.

"Banjir Melong masih tahap komunikasi dengan Kabupaten Bandung untuk membangun embung, karena ini kan irisan antar kabupaten dan kota perlu kerjasama yang baik. Nanti dibawa ke provinsi, sehingga nanti yang menanganinya provinsi karena ini melibatkan Cimahi dan Kabupaten Bandung," kata Ngatiyana.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads