Belasan kucing ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dua pasar di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kucing-kucing itu mati dalam kondisi mengenaskan.
Menurut informasi, belasan kucing itu ditemukan mati di Pasar Cikurubuk dan Pasar Indihiang, Kota Tasikmalaya. Ada yang disembelih, bahkan beberapa di antaranya ditemukan dalam kondisi organ dalamnya hilang.
Ketua Tasikmalaya Peduli Kucing Rellys Irel menjelaskan berdasarkan temuan pihaknya, pembantaian 13 kucing ditemukan akhir pekan ini di Pasar Indihiang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di pasar Indihiang terjadi dalam dua hari berturut-turut, Jumat dan Sabtu kemarin," kata Rellys, Minggu (2/10/2022).
Dalam kurun dua hari itu 13 kucing ditemukan mati mengenaskan dengan kepala dipenggal dan organ dalamnya hilang. "Kalau di pasar Indihiang ditemukan di blok daging. Mati semua, jeroannya hilang," kata Rellys.
Seminggu sebelumnya, Rellys juga menemukan kasus serupa di Pasar Cikurubuk. Di pasar induk ini Rellys mengatakan pihaknya menemukan 8 kucing mati dengan kondisi digorok.
"Seminggu sebelumnya di Cikurubuk, 8 ekor mati," kata Rellys.
Di Pasar Cikurubuk, Rellys juga mengaku sempat menyelamatkan 2 kucing yang mengalami luka sayatan di perut. "Ada 2 ekor yang berhasil kami selamatkan, sudah dioperasi karena ada luka di tubuhnya," kata Rellys.
Rellys mengatakan pembantaian kucing di pasar Cikurubuk dan Pasar Indihiang relatif sama. Sama-sama digorok dan disayat bagian perutnya. "Saya menduga pelakunya sama. Waktu ditemukannya pun sama, sekitar pukul 3 pagi," kata Rellys.
Rellys mengaku tak habis pikir dengan motivasi pelaku hingga berbuat tega membantai kucing. "Ini apa alasannya, kok tega banget, biadab," kata Rellys.
Dia juga mengaku sempat menelusuri dengan menanyakan kepada para pedagang, namun sejauh ini tak ada yang mengetahui.
Akhirnya, mereka mengadukan temuan ini ke polisi. Rellys dan komunitasnya mendatangi Mapolres Tasikmalaya dengan harapan pelakunya bisa segera ditangkap.
"Kami melapor dengan harapan pelaku pembantaian kucing ini bisa terungkap," kata Rellys.
Dia meminta polisi menindaklanjuti laporannya itu. Pasalnya kasus pembantaian kucing ini sudah dianggapnya perbuatan yang keterlaluan dan biadab.
"Semoga polisi bisa segera menindaklanjuti pelakunya siapa," kata Rellys.
Tak Masuk Akal
Rellys mengaku perbuatan pembantaian kucing ini tak bisa diterima dan di luar nalar akal sehat. Perbuatan itu benar-benar tak wajar.
"Ada apa dengan kucing, kok sampai tega? Ke mana hati pelaku ketika dia sedang menggorok dan menyayat kucing-kucing itu. Sakit jiwa atau bagaimana?" kata Rellys.
"Saya akan dampingi terus, akan saya kejar. Supaya tidak terjadi lagi kasus serupa, kalau dibiarkan saya takut terjadi lagi," kata Rellys.
Membuka Sayembara
Sebelum melapor ke polisi, Rellys juga mengaku sudah membuka sayembara kepada masyarakat yang mengetahui informasi pelaku kasus ini dengan imbalan Rp 500 ribu. Sayembara itu dia sebar di media sosial dengan harapan dia bisa mencari tahu siapa pelaku pembantaian kucing ini.
"Jadi saya sudah capek mencari informasi kasus ini. Bertanya ke pedagang juga tidak tahu, bertanya ke petugas sampah juga tidak tahu. Akhirnya saya coba membuat sayembara, siapa yang tahu pelaku pembantaian ini saya beri reward Rp 500 ribu cash," kata Rellys.
Namun sejauh ini belum ada masyarakat yang memberikan informasi yang diharapkan. Dia juga mengatakan bagi masyarakat yang mengetahui pelaku agar jangan takut menginformasikan kepada dirinya atau polisi.
"Jangan takut, identitas tidak akan dibuka. Anda di belakang layar, biar saya yang maju," kata Rellys.