Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) selama sepekan. Dari mulai kemunculan si Euis, buaya penunggu sungai di Sukabumi hingga heboh kuntilanak nangkring di atas baliho di Bandung.
Berikut rangkuman Jabar Sepekan:
Laga Persib Vs Persija Ditunda
Laga klasik antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta pada pekan ke-11 Liga 1 2022 dipastikan ditunda. Penundaan ini buntut kerusuhan di Malang yang menewaskan ratusan orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laga Persib vs Persija sendiri seharusnya digelar sore ini, Minggu (2/10/2022) pukul 16.00 WIB di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Namun, usai terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, PT LIB memutuskan untuk menghentikan Liga 1 selama sepekan. Hal ini juga berimbas dari ditundanya laga Persib vs Persija.
Kepastian ditundanya duel Persib vs Persija juga ditegaskan pihak Polda Jabar. Hal itu sejalan dengan apa yang disampaikan PT LIB.
"Bahwa kegiatan pertandingan Persija dan Persib ditunda, sehubungan dengan kejadian di Malang, hal ini mengacu dari pemberitahuan PT LIB, tentang penundaan sementara Liga 1," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo dalam keterangan yang diterima detikJabar.
Persib mendukung penundaan laga melawan Persija dan menyampaikan duka mendalam atas kejadian di Kanjuruhan, Malang.
"Pertama-tama kita ucapkan belasungkawa atas musibaah yang terjadi di Malang," kata Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono saat diwawancarai di sekitar Stadion GBLA, Minggu (2/10/2022).
"Memang duka buat sepak bola nasional, kemudian kita juga mempunyai rasa empati sehinggaa kita sangat mendukung untuk penundaan laga ini. Kita berempati dengan musibah yang terjadi di Malang," ujarnya menambahkan.
Kuntilanak Mejeng di Billboard Resahkan Warga Bandung
Ada pemandangan berbeda saat melintas di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat. Sebuah manekin terpasang di salah satu billboard jalan di sana, menyita perhatian lantaran menyerupai sesosok kuntilanak.
Kemunculan manekin kuntilanak ini cukup membuat resah warga. Pasalnya, jika baru pertama kali melihat sosoknya, warga, terutama pengendara akan dibuat was-was karena boneka tersebut begitu mirip dengan sosok hantu yang sudah melegenda di Indonesia tersebut.
"Pertama kali lihat mah sempet kaget, soalnya mirip banget sama kuntilanak. Apalagi kalau malem, kayak beneran aja. Tapi pas dideketin, ternyata cuma boneka doang," kata warga sekitar, Candra saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (29/9/2022) malam.
Pertama kali melihatnya, Candra mengaku sempat hilang fokus saat berkendara. Untungnya, ia yang tinggal di wilayah Sekeloa, Kota Bandung kini mulai terbiasa dengan kehadiran sosok kuntilanak di atas billboard itu.
"Tapi tetep aja kang bikin reuwas (kaget). Apalagi kalau pulang kerja malem, kondisi badan udah capek, lihat ada itu (manekin kuntilanak), kalau bawa motornya nggak hati-hati mah bisa-bisa celaka atuh," ungkapnya.
Candra berharap manekin kuntilanak di atas billboard bisa diturunkan. Sebab menurutnya, risiko timbulnya bahaya bagi pengendara lebih tinggi dibanding sekadar promosi produk tertentu.
"Zaman sekarang mah ada-ada aja, ngiklan sampe segitunya. Mending diturunin aja lah kata saya mah kang, bahaya ke pengendara soalnya. Kalau kata saya, pake cara lain kalau emang mau bikin promosi yah, banyak cara, nggak sampe harus bikin (manekin kuntilanak) gitu," tuturnya.
Jaja, warga lainnya juga mengaku cukup dibuat resah saat kemunculan pertama manekin kuntilanak tersebut. Warga di sana tak banyak yang tahu kapan sosok kuntilanak ini dipasang di atas billboard.
"Kalau kata yang lihat, katanya dipasang jam 5 pagi. Baru semingguan lah ke sini dipasangnya, soalnya nggak banyak yang tahu," ujar Jaja.
Sama halnya dengan Candra, Jaja juga berharap manekin kuntilanak itu lebih baik diturunkan dari posisinya saat ini. Selain membuat resah, kemunculan sosok mirip kuntilanak tersebut bisa saja membahayakan pengendara.
"Bahaya atuh kang, mending dicopot aja. Kalau ada yang jantungan gimana, kan kalau lihat bisa lebih parah nantinya," harapnya.
Akhirnya, Satpol PP Kota Bandung menurunkan 'kuntilanak' yang mejeng di atas baliho yang berada di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat. Seperti diketahui, 'kuntilanak' itu dipasang sebagai salah satu media promosi sebuah film layar lebar yang akan tayang beberapa hari mendatang.
Penurunan 'kuntilanak' itu dibenarkan oleeh Kanit Gakum Satlantas Polrestabes Bandung IPTU Arif. "Sudah diterbitkan, sore tadi," kata Arif via pesan singkat, Jumat (30/9/2022) malam.
Meski iklan tersebut mengantongi izin ke DPMPST, Arif menyebut keberadaan 'kuntilanak' itu membahayakan pengendara yang melintas dan harus diturunkan.
"Saya telepon langsung DPMPST-nya (papan reklamenya) berizin," ujarnya.
DPMPST menerima saran dari Satlantas Polrestabes Bandung. Karena membahayakan, akhirnya 'kuntilanak' yang sempat membuat resah warga itu diturunkan.
"Sesuai masukan dan saran dari kepolisian bahwa itu mengganggu konsentrasi pengguna jalan apalagi ketika malam hari sehingga bisa menyebabkanfatalitas kecelakaan,"pungkasnya.
Heboh Penampakan Si Euis, Buaya Penunggu Sungai Cikaso Sukabumi
Sejumlah relawan pengantar bantuan bencana banjir Sungai Cikaso dikagetkan dengan kemunculan buaya. Buaya yang dinamai Euis itu, muncul di bantaran sungai dan sempat terekam video relawan. Informasi diperoleh, Euis menampakkan diri pada Senin (26/9/2022).
Para relawan saat itu tengah mengantarkan bantuan ke Kedusunan Kadudahung, Kampung Ciloma, Desa/Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Untuk menuju kampung itu jarak paling ringkas adalah menggunakan perahu membelah Sungai Cikaso.
"Saat menyalurkan bantuan Sembako dan pakaian, di perjalanan menemukan buaya. Saat itu saya bersama personel TNI, Kepolisian, Pemuda Karang Taruna mau menyalurkan bantuan ke warga terdampak banjir di kadusunan Kadudahung, Ciloma," kata Kang Dela warga sekaligus relawan pengantar bantuan kepada detikJabar, Rabu (28/9/2022).
Bagi Dela penampakan Euis sudah biasa. Pasalnya meski tidak setiap hari sudah tiga kali ia berhadapan dengan buaya tersebut.
"Saat perjalanan itu kami dikagetkan dengan kalau saya pribadi tidak kaget, karena sudah biasa di Sungai Cikaso ada buayanya. Saya sendiri sudah 3 kali melihat buaya, hanya tim dan rekan kaget dia tidak tahu ada buaya di Sungai itu," ujar Dela.
"Buaya sangat besar ukuran panjang 3 sampai 4 meter, buaya tersebut jinak tidak buas tidak mengganggu. Kalau di dekati juga loncat, tidak mengganggu manusia atau binatang ternak," sambungnya.
Dela menduga Euis muncul karena adanya banjir lalu merusak sarang. Karena sudah biasa, Dela bahkan mengetahui biasanya jam keluar hewan liar tersebut di Sungai Cikaso. Dela sendiri mengaku kurang mengetahui kenapa buaya itu dinamai si Euis.
"Buaya menampakkan diri karena banjir, bisa jadi karena sarangnya terganggu, buaya tersebut hampir tiap hari nampak setiap pukul 09.00 WIB pagi sampai jam 11.00 WIB lalu pergi cari makanan," ungkap Dela.
Beberapa kali menurut Dela, Euis menampakkan diri hanya sekedar menyapa para relawan atau warga yang melintasi Sungai Cikaso dan tidak pernah menganggu.
"Selama antar bantuan tidak pernah terganggu, sampai ke Ciawi kedusunan Ciloma, bantuannya sampai. Bantuan yang datang memang sangat berarti buat masyarakat akibat kena musibah banjir," ujarnya
Meski begitu, Camat Cibitung, Kabupaten Sukabumi Anna Rudianugraha berkomentar soal kemunculan buaya Sungai Cikaso yang dinamai Si Euis oleh warga. Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan gangguan akibat kemunculan buaya betina tersebut.
Anna menyebut pihaknya tetap mengimbau agar warga tetap waspada dan memilih untuk mengalah ketika buaya bernama Euis itu muncul di Sungai Cikaso. Karena menurut Anna, Sungai Cikaso sudah menjadi habitat hewan liar tersebut.
"Alhamdulillah tidak ada laporan buaya itu menyerang dan mengganggu warga, pasti imbauan terus kita lakukan. Terlebih yang beraktivitas di sungai itu kan bukan hanya masyarakat Cibitung tapi juga ada yang dari tetangga kita di (Kecamatan) Tegalbuleud," kata Anna kepada detikJabar, Jumat (30/9/2022).
Hebohnya cerita kemunculan si Euis dikatakan Anna, berawal dari sejumlah relawan pengantar bantuan ke Kedusunan Kadusahung, Kampung Ciloma. Menurut informasi dua kali si Euis menyapa relawan dan terekam kamera.
"Kejadian dua kali kan pada waktu penyaluran bantuan ada buaya kita langsung sampaikan imbauan, harus waspada terutama kami juga tim penyalur bantuan setiap hari kita ke Ciloma pakai perahu," ucapnya.
"Kita waspada tetap, bukan hanya masyarakat tapi juga kepada rekan-rekan yang memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak mulai dari kesehatannya kemudian administrasi dan lainnya. Bagaimanapun proses penyaluran bantuan harus tetap berjalan, harus semangat meskipun ada buaya di Sungai Cikaso," sambung Anna.
Sementara itu, Dian Rahayu, warga Kampung Ciniti, Desa/Kecamatan Cibitung menyebut sejauh ini tidak ada larangan secara umum agar warga tidak beraktivitas di sungai. Hanya masing-masing keluarga memang terkadang melarang anak-anak mereka berenang atau aktivitas lainnya di Sungai Cikaso.
"Larangan secara umum untuk anak-anak berenang tidak ada, mungkin dari orang tua masing-masing karena bagaimanapun mereka juga merasa khawatir. Meskipun banyak warga yang beraktivitasnya di Sungai Cikaso," kata pria yang akrab disapa Iyang itu kepada detikJabar.
Sejak banjir, aktivitas warga di sungai tidak lantas surut. Terlebih ada berkah yang datang menghampiri warga salah satunya berburu Kerang Toè atau Kijing yang bisa ditemukan di dasar sungai.
"Yang berenang masih banyak di sungai, di sini ada toe atau kerang kijing, kalau habis banjir yang mengambil kijing kan banyak. Kalau bicara waswas ya pasti waswas tapi kan bicaranya karena kebutuhan, mata pencaharian apa boleh buat," tutur Iyang.
"Di sini juga kan ada galian pasir di sungai, ambilnya secara tradisional pakai perahu berenang lalu menyelam. Demi dapur tetap ngebul kan bagaimana lagi ya, karena itu sudah menjadi mata pencaharian warga banyak aktivitasnya di air," pungkasnya.
Menguatnya Rumor Ridwan Kamil Gabung Golkar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disebut bakal mengumumkan masuk partai politik pada Desember 2022. Kini, mulai menguat isu Ridwan Kamil akan berlabuh ke Partai Golkar.
Kabar menguatnya Ridwan Kamil bakal berseragam Partai Golkar turut diamini sejumlah sumber detikJabar dari kalangan kader internal Partai Golkar. Ada 3 sumber yang detikJabar hubungi, dan semuanya turut menguatkan isu jika Ridwan Kamil akan segera berseragam Partai Golkar.
Namun, ketiga sumber ini tak menjelaskan secara lebih spesifik bagaimana hubungan terkini Ridwan Kamil dengan Partai Golkar. Mereka hanya menyatakan Ridwan Kamil berpeluang besar berseragam Golkar.
Saat dikonfirmasi akan hal ini, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily belum mau berkomentar mengenai isu tersebut. Ia menyarankan wartawan detikJabar supaya mengkonfirmasi isu tersebut langsung kepada Ridwan Kamil.
"Konfirmasinya langsung ke Kang Ridwan Kamil aja ya kang," kata Ace singkat saat dihubungi, Rabu (28/9/2022).
Menguatnya rumor ini pun ditanggapi beragam oleh elit partai, terutama yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Golkar, bahkan bersedia memberikan 'karpet merah' bagi Gubernur Jawa Barat tersebut jika mau bergabung dengan Partai Golkar.
Ridwan Kamil lalu merespons beberapa rumor mengenai pilihan partai politiknya menjelang 2024. Ridwan Kamil memastikan akan mengumumkan parpol pilihannya itu pada tahun ini.
Saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Jabar, Ridwan Kamil mulanya bicara soal dinamika yang dialaminya. Ia belum mau mengatakan secara detail mengenai partai politik pilihannya itu, termasuk rumor dirinya akan berseragam Partai Golkar.
"Ya Nanti dikabari lah. Ini kan Dinamikanya banyak sekali," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, Kamis (29/9/2022).
Kang Emil mengaku semalam bertemu dengan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) sekaligus Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Kosgoro 1957 Agung Laksono. Lewat pertemuan itu, Kang Emil mengaku banyak mendapat nasihat dari Agung Laksono.
"Saya dikasih nasihat supaya fokus berprestasi dalam dalam pembangunan. Kalau karier politik mah nanti katanya menyesuaikan dengan prestasi yang ditampilkan," ungkapnya.
Kang Emil kemudian bicara soal pilihan partai politiknya nanti. Ia hanya menyatakan tahun ini, Kang Emil bakal mengumumkan parpol mana yang akan menjadi tempatnya berlabuh.
"Pasti tahun ini," singkatnya seraya meninggalkan Gedung DPRD Jabar.