Fadhlan F (26), seorang petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung langsung bergerak saat mendapatkan laporan percobaan bunuh diri. Peristiwa itu terjadi pada 2021 silam.
Fadhlan menjadi bagian Peleton 1 Diskar PB Kota Bandung yang ditugaskan untuk menyelematkan seorang asisten rumah tangga (ART), yang hendak mengakhiri hidupnya. Branwir langsung bergerak menuju lokasi di Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.
Saat Fadhlan cs tiba di lokasi, seorang perempuan sudah berada di lantai tiga rumah majikannya. Insting kemanusian Fadhlan langsung merespons. Ia bergerak perlahan mendekati perempuan yang hendak mengakhiri hidupnya itu.
"Saya awalnya pelan-pelan datang. Saya ajak mengobrol dulu, seperti sesi curhat," kata Fadhlan saat bercerita tentang pengalamannya itu kepada detikJabar di kantor Diskar PB Kota Bandung belum lama ini.
Bujuk rayu Fadhlan perlahan mengubah pikiran perempuan itu. Fadhlan pun kembali bergerak perlahan mendekati perempuan. Langkah kecilnya itu adalah sikap kemanusiaan yang tegas.
"Setelah dia juga merespons dan mengobrol. Kita mendekat dan langsung menariknya," ucap Fadhlan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu pengalaman yang paling berkesan. Pengalaman yang tidak saya lupakan selama bertugas," kata Fadhlan menambahkan.
Aksi heroik Fadhlan itu tentu dibekali dengan kemampuan yang dilatih. Cerita lainnya yang tak pernah Fadhlan lupakan adalah mengevakuasi mayat di dalam sumur. Mayat yang sudah membusuk.
"Belatungnya gede-gede. Sudah membusuk. Waktu itu, kita membuat sistem seperti menimba sumur," ucapFadhlan yang bertugas sebagai anggota penyelamat di peletonnya itu.
"Setelah berhasil ditangkap, ya semacam ngobrol dengan monyet saja. Kirain sudah mulai jinak, ternyata belum. Pas saya lepas mau dimasukan kandang malah menggigit," kata Dadi.
Setelah kejadian itu, Dadi langsung diboyong untuk mendapatkan perawatan. Dadi dirujuk ke Biorfarma. "Kalau kejadian begitu pasti ada saja, tidak sering juga. Bisa hitungan jari, seperti petugas diserang tawon, masuk IGD dan lainnya," kata Dadi.
Fadhlan dan Dadi juga pernah mendapat serangan warga saat bertugas memadamkan api di kawasan pemukiman. Situasi saat kebakaran kerap membuat warga atau pemilik rumah panik. Sehingga mereka mendesak petugas untuk lebih dulu memadamkan rumahnya.
"Ya ribut sama warga itu sering terjadi. Minta duluan dipadamkan. Kita kan ada aturannya. Kalau sudah begitu, petugas kepolisian yang turun untuk menengahi. Kita fokus bertugas," tutur Dadi.
Keributan dengan warga tak hanya terjadi saat kejadian kebakaran di pasar. Nazrul, salah seorang operator Diskar PB Kota Bandung mengaku pernah disekap pemilik kios saat kebakaran di Pasar Sederhana. Nazrul yang bertugas sebagai sopir branwir langsung diserbu warga saat tiba di lokasi.
"Saya disekap, ya mereka minta kiosnya dipadamkan duluan. Kejadian itu tengah malam, tahun 2018. Selang sudah dibawa petugas, semua petugas sudah masuk ke area pasar. Saya sendirian disekap, untung ada Brimob," kata Nazrul sembari mempraktikan seragamnya ditarik warga.