Iyang (40) baru saja selesai Salat Isya, saat tiba-tiba air langsung naik ke lantai dua rumahnya. Air tanpa komando langsung menyeruak masuk ke setiap ruangan rumah tanpa memberikan jeda untuk menyelamatkan barang berharga miliknya.
Ia pontang-panting menyelamatkan istri dan tiga anaknya, Iyang sebelumnya sudah berfirasat, air sungai bakal meluap karena hujan deras mengguyur kampungnya sejak Jumat (23/9/2022) sore.
"Pada saat kejadian sehabis salat Isya air langsung meluap dalam hitungan menit air sudah sampai ke atas (lantai dua) jadi datangnya tiba-tiba sekitar pukul 19.00 WIB, ketinggian air sampai 4 meter. Nyaris sampai ke lantai dua, di lantai dua sepinggang orang dewasa, saya di rumah dengan anak-anak jadi berlima sama istri," kata Iyang kepada detikJabar di Kampung Ciniti, Desa/Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (24/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 8 Rumah Hanyut Terbawa Banjir di Sukabumi |
Air yang tiba-tiba membludak membuat Iyang tidak sempat menyelamatkan sejumlah peralatan elektronik miliknya. Barang-barang itu tergenang habis dan tidak bisa digunakan lagi.
"Peralatan elektronik, kulkas tiga mesin cuci, laptop, TV dan peralatan elektronik lainnya seperti mejikom alat dapur semuanya hancur tidak ada yang tersisa. Saat air masuk listrik langsung padam sekitar pukul 19.00 WIB, kerugian belum saya hitung," ujarnya.
"Domba saya 50 ekor tersisa 22 ekor langsung diangkut kondisinya lemas. Pokoknya semua warga panik menyelamatkan masing-masing. Tahun ini paling parah, 2016 pernah kejadian tidak separah ini, agak jeda kalau tahun lalu kalau tahun sekarang air langsung naik," sambungnya.
Lokasi rumah Iyang berada paling dekat dengan aliran Sungai Cikaso, hanya beberapa meter. Petugas P2BK Kecamatan Cibitung, Lucky mengatakan hampir 90 persen rumah di kawasan itu terdampak banjir.
"Kalau masalah kerusakan di sini paling ada 90 persen, soalnya hampir semua rumah dua RT sama dua kedusunan udah kelihatan di sini semua rusak, kecuali yang di atas, yang di atas jembatan itu alhamdulillah aman, yang di bawah jembatan abis semua, barang-barang mah udah enggak tertolong," ujar Lucky.
"Rumah yang rusak itu untuk yang sekarang 22 rumah, perahu yang hilang hampir 5 buah yang kebawa arus itu yang di situ di dekat (Kampung) Ciloma rumah terbawa arus," pungkas Lucky menambahkan.
(sya/yum)