Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Seperti seorang dukun di Sukabumi yang meracuni pasiennya dengan sianida, hingga penetapan vonis untuk Ade Yasin. Semua terangkum dalam berita Jabar Hari Ini, Jumat (23/9/2022).
Rekonstruksi Dukun Sukabumi Racuni Pasien dengan Sianida
Warga di Kecamatan Baros, Kota Sukabumi dibuat kaget dengan kasus dugaan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh komplotan dukun pengganda uang. Dua warga Magelang dan Jakarta menjadi korban penipuan dan pembunuhan dukun gadungan di Baros, Kota Sukabumi.
Keduanya merupakan pria berinisial EN asal Magelang dan AN asal Jakarta. Mereka bertandang ke Kota Sukabumi pada 8 Juni 2022 lalu dengan maksud ingin menggandakan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJabar, kasus itu sudah ditangani oleh Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota. Tiga orang pria berinisial A, DAS, AR sudah diamankan polisi. Dua orang di antaranya merupakan warga Sukabumi dan satu lainnya warga Cilacap.
"Setelah dilaporkan kami melakukan penyelidikan dan alhamdulillah terungkap, yang mana modusnya dia memberikan minuman di dalamnya mengandung racun atau zat sianida hasil lab forensik. Hasil keterangan para saksi (profesi tersangka) dianggap seorang dukun," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto, Jumat (23/9/2022).
Dia mengatakan, peristiwa itu bermula saat ketiganya merencanakan penipuan dengan mencari korban yang ingin menggandakan uang. Masing-masing dari tersangka memiliki peran yang berbeda.
Tersangka DAS berperan sebagai pencari pasien atau calon korban untuk dilakukan ritual pengobatan dan melipatgandakan uang secara gaib. Kemudian tersangka A dan AR alias Ustadz berperan sebagai pelaksana ritual.
Pada awal Juni 2022 lalu, korban berinisial EN dan AN mendatangi DAS dengan maksud ingin menggandakan harta miliknya. Keduanya lantas dibawa ke tersangka A.
"Namun saat itu tidak dilakukan ritual di tempatnya, yang mana tersangka A hanya menyediakan air mineral yang telah dicampur dengan cairan yang mengandung zat sianida tanpa sepengetahuan para korban," ujarnya.
Selanjutnya, para korban dibawa ke kediaman tersangka AR yang mengaku sebagai Ustadz sekaligus yang melakukan pengobatan dan melipatgandakan uang. Minuman yang tercampur zat sianida itu diberikan kepada para korban oleh tersangka DAS.
"Setelah melaksanakan ritual tersebut, air mineral yang diberikan kepada korban mulai bereaksi. Korban mengalami kesakitan pada bagian organ tubuh dalam dan keesokan harinya meninggal dunia," ucap Yanto.
Ketua RT setempat mengatakan, rumah tersangka AR alias Ustadz memang sering dikunjungi orang untuk berobat. "Nggak tahu (kasus pembunuhan berencana). Cuman hari ini banyak polisi kaget, tapi nggak tahu permasalahannya," kata Ketua RT yang berinisial A di Kelurahan Jayamekar, Baros, Kota Sukabumi, Jumat (23/9/2022).
Dia mengatakan, AR berasal dari Cianjur. Kemudian beberapa tahun yang lalu, AR menikah dengan seorang wanita warga Baros. Profesi AR disebutnya memang sebagai dukun. Hanya saja, tak ada warga sekitar yang berobat atau menggunakan jasa AR.
"Itu mah orang Cianjur cuman nikah ke orang sini. Profesinya memang dukun tapi orang sini nggak ada yang berobat ke sini (ke rumah AR)," ujarnya.
Baca juga: Tato Pamungkas di Lengan Jose Mourinho |
Hari ini polisi pun melakukan rekonstruksi pembunuhan yang menimpa dua warga asal Jawa Tengah dan Jakarta. Setidaknya ada 55 reka adegan yang dilakukan oleh ketiga tersangka.
Rupanya antara pelaku dan korban saling mengenal. Oleh sebab itu, korban nekat bertandang ke Kota Sukabumi untuk menggandakan uang. "Saling kenal, makanya dia datang ke Sukabumi," tuturnya.
Ketiga tersangka dijerat pasal berlapis yaitu Pasal 340 KUHPidana, pasal 338 KUJPidana, Pasal 353 ayat 1, ayat 2 KUHPidana dan Pasal 378 KUHPidana.
Divonis 4 Tahun, Ade Yasin Menangis dan Ajukan Banding
Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin jalan sidang putusan dugaan suap terhadap pegawai BPK RI Perwakilan Jabar di Ruang Sidang 1 Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LRE Marthadinata, Kota Bandung, Jumat (23/9/2022).
Ade Yasin hadir secara daring. Dilihat di layar monitor, Ade didampingi dua orang tim pengacara. Ade hadir mengenakan pakaian batik dan jilbab berwarna kuning. Vonis hukuman penjara dibacakan langsung Ketua Majelis Hakim Herakartiningsih.
Saat mendengarkan putusannya, di layar monitor Ade tampak menangis dan menghapus air mata yang keluar dari matanya. Sesekali, dua orang tim pengacara yang mendampingi, menenangkan Ade Yasin.
Seperti diketahui, Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin didakwa melakukan suap kepada pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Kanwil Jawa Barat kaitan laporan keuangan. Duit yang diberikan Ade Yasin mencapai Rp 1,9 miliar.
Duit itu diberikan Ade Yasin berkaitan dengan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Pemerintah Kabupaten Bogor tahun anggaran 2021. Adapun pemberian uang yang totalnya sebesar Rp 1.935.000.000 itu diberikan dalam kurun waktu Oktober 2021 hingga April 2022.
Ade Yasin didakwa telah melanggar Pasal 5 ayat 1 UU Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP sebagaimana dakwaan pertama.
Ade Yasin juga dianggap melanggar Pasal 13 UU Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP sebagaimana dakwaan kedua.
"Pidana yang akan dijatuhkan dilihat dari kepentingan, mengingat (Ade Yasin) melakukan korupsi masih menjabat sebagai bupati Bogor, sebagai bupati Bogor harus beri suri tauladan yang baik tentang korupsi," kata Ketua Majelis Hakim.
Ketua Majelis Hakim memvonis Ade Yasin empat tahun penjara. "Menyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama," kata ketua majelis hakim.
"Penjara selama empat tahun," katanya.
Vonis ini lebih lama satu tahun dari tuntutan yang dilayangkan PJU KPK selama tiga tahun penjara. Selain itu, Ade Yasin didenda Rp 100 juta dan subsider enam bulan kurungan.
Majelis hakim menjelaskan, hal yang memberatkan Ade Yasin yaitu tidak mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam memberantas korupsi, berbelit-belit dalam memberi keterangan dan tidak mengakui perbuatan. Sedangkan untuk hal yang meringankan, Ade Yasin tidak pernah dihukum dan sopan dalam persidangan.
Pihak Ade Yasin, melalui pengacara Dinalara Butar Butar akan mengajukan banding atas vonis yang dijatuhkan. Dina mengatakan, pihaknya akan mengajukan banding atas putusan hakim tersebut. "Maka hari ini, kami tegaskan kami akan banding, kami percaya ada keadilan tidak hanya di Tipikor Bandung ini," tegasnya.
Sementara itu simpatisan dan kolega yang hadir di Ruang Sidang 1 Pengadilan Tipikor Bandung, Jumat (23/9/2022) kecewa atas vonis yang dijatuhkan majelis hakim.
Beberapa botol dilemparkan saat majelelis hakim meninggalkan ruang sidang. Selain itu, pagar kayu pembatas di dalam ruang sidang dijatuhkan, kursi pun ikut didorong hingga berantakan.
"Banding," teriak massa usai majelis hakim meninggalkan ruang sidang.
"Majelis membuktikan, bahwa majelis hakim tidak mempertimbangkan fakta hukum," teriak salah satu tim pengacara. Beberapa simpatisan dan kolega Ade Yasin menangis mendengar vonis yang dijatuhkan majelis hakim.
Pihak kepolisian yang berjaga di dalam ruangan sidang dari Brimob Polda Jabar langsung menenangkan massa dan meminta massa segera meninggalkan ruangan sidang.
Selanjutnya Kondisi Disabilitas Korban Perundungan Membaik
Disabilitas Korban Perundungan Kini Membaik
Aksi perundungan disertai kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah pelajar SMK terhadap siswa disabilitas mendapat sorotan dari sejumlah pihak setelah videonya viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada Senin (19/9/2022) di sebuah gubuk areal persawahan di Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Melihat hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi mencoba mengumpulkan sejumlah kepala sekolah untuk diberikan pembinaan. Pembinaan ini dilaksanakan menyusul terjadinya aksi perundungan yang dilakukan oleh sejumlah pelajar SMK terhadap siswa disabilitas di Kabupaten Cirebon yang viral di media sosial.
Adapun kegiatan pembinaan yang diikuti oleh para kepala sekolah ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kedawung, Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Disdik Jabar meminta setiap sekolah, mulai dari SLB, SMA hingga SMK bisa menjadi sekolah yang ramah anak. Dedi menyebut, khusus untuk SMK yang ada di Jawa Barat, baru sekitar 28,23 persen yang telah menjadi sekolah ramah anak.
Dedi menjelaskan, yang menjadi indikator sebuah sekolah bisa dikatakan ramah anak antara lain yakni bersih, aman, nyaman, indah, inklusif dan lain-lain.
"Termasuk bagaimana sekolah bisa melakukan pendampingan terhadap aktivitas anak. Karena dalam 24 jam, biasanya seorang anak 8 jam ada di sekolah, 8 jam ada di rumah, dan 8 jam berada di lingkungan lainnya," kata Dedi.
Dedi menyebut kondisi siswa disabilitas yang menjadi korban perundungan disertai kekerasan sudah mulai membaik. Hal ini disampaikan Dedi Supandi usai menyambangi kediaman korban di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Dedi memastikan siswa korban perundungan di Cirebon telah mendapatkan pendampingan psikologis. "Tadi saya melihat kondisi korban perundungan yang merupakan anak disablitas. Tadi saya lihat kondisinya sudah mulai membaik," kata Dedi Supandi di Kabupaten Cirebon, Jumat (23/9/2022).
Dedi juga menyempatkan membawakan sebuah hadiah berupa sepeda listrik untuk korban. Menurut Dedi, hadiah yang diberikan itu sesuai dengan keinginan korban yang berharap bisa memiliki sepeda listrik.
"Karena korban memiliki keinginan mempunyai sepeda listrik, maka hari ini saya berkunjung sambil membawa sepeda listrik," kata Dedi Supandi.
Sementara saat ini, para pelaku telah diamankan oleh Satreskrim Polresta Cirebon. Diketahui, sejumlah pelajar yang menjadi terduga pelaku dalam aksi perundungan ini merupakan siswa dari salah satu SMK yang ada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
10 Orang Ditangkap Akibat Ricuh di DPRD Jabar
Aksi penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan mahasiswa di Gedung DPRD Jawa Barat, Kamis (22/9) kemarin berakhir ricuh. Kericuhan terjadi saat massa melemparkan batu dari luar Gedung DPRD Jabar, kedalam halaman DPRD Jabar.
Pasca kericuhan, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, polisi mengamankan 10 mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Bandung dan menetapkan dua orang sebagai DPO yang diduga sebagai provokator.
"Diamankan 10 orang dan ada dua orang DPO tindak pidana," kata Ibrahim dikonfirmasi wartawan via pesan singkat, Jumat (23/9/2022).
Ibrahim menyebut, dua DPO tersebut diduga merupakan orang yang memulai kericuhan dengan cara melemparkan batu ke kawasan Gedung DPRD Jabar yang di mana kawasan tersebut merupakan tempat polisi berjaga.
"Dua mahasiswa yang sengaja menyuruh untuk memancing keributan dengan mendorong serta melempar batu ke arah petugas," ungkapnya.
Polisi masih melakukan pengejaran terhadap dua orang provokator tersebut. "Kita akan cari apa agenda dari orang tersebut sehingga berusaha memprovokasi situasi," tambahnya.
Pihaknya berharap, kericuhan serupa tak terjadi bila nantinya ada mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya yang menggelar demonstrasi. "Dihimbau kepada massa selanjutnya untuk selalu bijaksana menggunakan haknya untuk beraspirasi," pungkasnya.
Indonesia Siap Hadapi Curacao Besok
Indonesia akan berjumpa dengan Curacao dalam FIFA Matchday, Sabtu (24/9/2022) besok di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Pelatih Shin Tae-yong memastikan Indonesia siap melawan negara dari kepulauan Karibia itu.
Sebanyak 23 pemain dipanggil Shin Tae-yong untuk melawan Curacao. Nama-nama seperti Nadeo Agrawinats, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Saddil Ramdani hingga Elkan Baggot masih jadi andalan pelatih asal Korea Selatan ini.
Persiapan melawan Curacao sudah dilakukan Timnas sejak Senin (19/9/2022) kemarin. Timnas berlatih intensif di Bandung tepatnya di Lapangan Persib (Sidolig).
"Begitu memulai training camp pada 19 September kemarin, (persiapan) lancar latihan dan Asnawi saja yang kondisinya tidak begitu baik, selain itu baik-baik saja kondisinya," kata Shin kepada wartawan saat konferensi pers, Jumat (23/9/2022).
Melawan Curacao, Indonesia jelas tidak diunggulkan. Sebab dilihat dari peringkat FIFA, Indonesia jauh di bawah Curacao. Saat ini skuad Garuda berada di posisi 155, sementara Curacao ada di urutan 84.
Meski begitu, Shin Tae-yong tak gentar. Ia justru tak sabar untuk menghadapi Curacao besok. Laga besok dijadikan Shin Tae-yong untuk melihat sejauh mana kekuatan Timnas.
Sementara pelatih Curacao Remko Bicentini mengatakan, pertandingan melawan Indonesia nanti akan berjalan sulit bagi timnya meski peringkat FIFA Indonesia jauh di bawah Curacao.
Remko mengatakan faktor kelelahan pemain jadi alasan pertandingan besok akan berjalan sulit. Sebab, Curacao harus menempuh perjalanan selama 1,5 hari menggunakan pesawat untuk tiba di Indonesia.
Meski begitu, Remko mengakui para pemain cukup senang dan antusias bisa berada di Indonesia. Curacao juga telah menjajal rumput Stadion GBLA dan bertemu orang-orang Indonesia yang menurutnya ramah.
"Bagi kami akan sulit karena baru berada disini (Indonesia) dan ada jarak yang jauh antara Indonesia dengan Eropa," kata Remko dalam konferensi pers di Bandung.
"Tapi kami sangat senang bisa berada dan bermain disini karena ini menjadi pengalaman baru bagi saya dan Curacao. Kami melakukan perjalanan selama 1,5 hari untuk bisa tiba disini," sambung Remko.
Meski tak tahu banyak soal kekuatan tim Indonesia, namun Remko mengakui 23 pemain yang ada di skuad Garuda memiliki kemampuan permainan yang baik. Ia memastikan, para pemain yang dipanggil ke tim nasional adalah yang terbaik dari pemain lainnya.
Baca juga: Tok! Ade Yasin Divonis 4 Tahun Penjara |
Untuk itu, ia mengungkapkan tidak mewaspadai satu atau dua pemain saja di Indonesia. Namun semua pemain yang bermain di laga besok akan diwaspadai oleh Curacao.
Ia menambahkan, lamanya perjalanan yang ditempuh pastinya membuat sulit pertandingan besok. Namun ia memastikan, para pemain akan menampilkan yang terbaik melawan Indonesia.