Tangis Ibu Tak Tertahan Kala Sang Anak Dirundung Pelajar SMA

Tangis Ibu Tak Tertahan Kala Sang Anak Dirundung Pelajar SMA

Ony Syahroni - detikJabar
Kamis, 22 Sep 2022 16:03 WIB
Kasus pembullyan di Cirebon menarik perhatian banyak pihak. Sejumlah remaja SMA merundung laki-laki disabilitas di Desa Bojong Kulon, Cirebon, Jawa Barat.
Ilustrasi bully (Foto: detikcom/Thinkstock).
Cirebon -

Tangis Maesunah pecah saat melihat video aksi perundungan disertai kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah remaja berseragam SMA terhadap anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Cirebon. Maesunah adalah ibu dari korban dalam aksi perundungan itu.

Maesunah yang kesehariannya berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah di Kabupaten Cirebon itu baru mengetahui kejadian yang menimpa sang anak setelah mendapat informasi dari seorang murid. Maesunah mengaku tidak kuat menahan tangis saat pertama kali melihat video tersebut.

"Saya dapat WA (Pesan WhatsApp) dari murid saya. Katanya dia lihat video tapi kok ada anak saya. Pas saya lihat videonya saya langsung nangis melihat video kaya gitu," kata Maesunah saat ditemui di kediamannya di Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Kamis (22/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban sendiri tidak mengadu kepada orang tuanya setelah mendapat perundungan dari sejumlah remaja berseragam SMA. Korban bahkan sempat melarang ibunya untuk melihat video aksi perundungan yang menimpanya.

"Dia (korban) malah melarang saya untuk melihat video itu. Dia bilang 'Mamah jangan lihat, mamah jangan lihat'," ucap Maesunah.

ADVERTISEMENT

Sekadar diketahui, aksi perundungan disertai kekerasan yang dilakukan sejumlah remaja berseragam SMA terhadap pemuda berkebutuhan khusus viral di media sosial. Peristiwa itu diketahui terjadi pada Senin (19/9/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Sejumlah remaja itu melakukan aksi perundungan terhadap korban di sebuah gubuk di areal persawahan Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.

Saat ini, kasus perundungan disertai kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah remaja berseragam SMA terhadap pemuda berkebutuhan khusus itu tengah ditangani oleh Satreskrim Polresta Cirebon.

Polisi menyebut terduga pelaku dalam aksi perundungan berjumlah empat orang. Saat ini, tiga dari empat orang terduga pelaku telah diamankan. Berdasarkan keterangan dari polisi, sejumlah terduga pelaku dalam aksi perundungan itu rata-rata berusia 15 tahun. Sementara korban berusia 17 tahun.

Ibu korban, Maesunah berharap para pelaku bisa mendapatkan hukuman agar menjadi efek jera. Ia berharap kejadian yang menimpa anaknya tidak terjadi kepada anak-anak yang lain.

"Saya berharap anak-anak (terduga pelaku) itu dihukum, biara anak-anak itu tidak melakukan hal-hal yang seperti itu lagi," kata dia.

(mso/mso)


Hide Ads