Selain retakan di dinding Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cibereum di Kampung Cibereum, RT 01/RW 08, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, bencana tanah longsor hingga jembatan putus juga terjadi di kawasan tersebut.
Yanto, Kepala Desa Rambay mengatakan ada 10 rumah di 6 kedusunan yang juga terdampak bencana. Peristiwa itu terjadi secara beruntun sejak awal September ini. Dimulai dengan putusnya jalan penghubung yang mengakibatkan lumpuhnya pergerakan warga di kawasan itu selama beberapa hari.
"Mulai ada pergerakan tanah itu pada 7 September, pertama jalan menuju Dusun Cikawung terputus dan sekarang sedang ditangani oleh Pemkab Sukabumi. Alhamdulillah sekarang sedang pasang bronjong," ungkap Yanto, Rabu (21/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian sebelum ditangani, akses ekonomi pendidikan semua terhambat karena ini satu-satunya jalur ke arah SD dari ibu kota (kecamatan) dan dari beberapa dusun ke SMP dan SMA," sambungnya.
Bencana kemudian terjadi lagi pada 13 September, sebuah jembatan beton putus. Padahal jembatan itu dikatakan Yanto merupakan akses penghubung vital untuk lintasan pertanian dan perekonomian warga.
![]() |
"13 September malam itu, ada jembatan yang putus jembatan beton di Kampung Cilimus jalan menuju akses Kampung Cikiwul. Akses pertanian dan perekonomian, hingga hari ini belum tertangani. Kemarin baru ada peninjauan dari pihak kecamatan juga dari pihak PU tapi belim ada realisasi berikutnya," jelas Yanto.
Di Desa Rambay, diterangkan Yanto terdapat enam kedusunan muncul retakan tanah. Di Kampung Rambay, rumah warga bernama Titin nyaris roboh karena berada dekat dengan Sungai Cibuni.
"Bu Titin di RT 01/RW 01, karena kebetulan itu berada di samping Sungai Cibuni, hampir mau roboh karena bawahnya tergerus atau terkikis longsor. Kemudian di Kampung Cikukulu juga di atas tanah warga ada longsor," tuturnya.
"Kemarin kita ikhtiar sama warga bergotong royong membuat penahan tanah sementara menggunakan racuk bambu. Kalau nanti curah hujannya nambah lagi tinggi khawatir nanti ada longsor susulan ke rumah warga," bebernya.
Hitungan sementara pihak desa ada sekitar 10 rumah warga di 6 kedusunan mengalami kerusakan akibat bencana. "Keseluruhan jumlah rumah ada sekitar ada 10 rumah itu baru data sementara. Tapi kemungkinan akan bertambah ada beberapa tapi belum terlalu parah," ucap Yanto.
(sya/orb)