BPBD Cianjur Antisipasi Gelombang Tinggi di Pantai Selatan

BPBD Cianjur Antisipasi Gelombang Tinggi di Pantai Selatan

Ikbal Selamet - detikJabar
Rabu, 21 Sep 2022 10:11 WIB
Gelombang tinggi di pantai selatan Cianjur.
Gelombang tinggi di pantai selatan Cianjur. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyiagakan puluhan relawan di sepanjang pantai usai BMKG mengeluarkan peringatan terkait gelombang tinggi di perairan pantai selatan Jawa Barat.

Sekadar diketahui, BMKG memperingatkan bahwa gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan Samudera Hindia Selatan atau pantai selatan Jawa.

Di Jawa Barat, gelombang tinggi ini berpotensi terjadi di perairan selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keterangannya, BMKG juga menjelaskan soal kecepatan angin. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, dominan bergerak dari Timur Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.

Peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan pantai selatan Jawa itu berlaku mulai 19 September 2022 pukul 07.00 WIB.

ADVERTISEMENT

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Labis mengatakan, dengan adanya peringatan dari BMKG, pihaknya langsung menginstruksikan pada relawan yang tergabung dalam relawan tangguh bencana (Retana) untuk bersiaga.

"Kami minta para relawan untuk bersiaga 24 jam," kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (21/9/2022).

Menurutnya total ada 50 Retana yang bertugas di sepanjang 70 kilometer pantai selatan Cianjur yang disiagakan. "Kami siagakan relawan dari Kecamatan Agrabinta hingga Cidaun," kata dia.

Rudi menambahkan para relawan tersebut akan melakukan antisipasi dini jika gelombang tinggi dinilai membahayakan. Para nelayan pun akan diberi imbauan untuk tidak melaut sementara waktu.

"Relawan sudah dibekali soal mitigasi bencana dan antisipasi dini. Mereka akan bergerak jika gelombang tinggi dinilai membahayakan," pungkasnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads