Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menerima 92 mahasiswa inbound Program Mahasiswa Merdeka (PMM) Kemendikbudristek. Melalui program ini, perguruan tinggi bertujuan meningkatkan wawasan mahasiswa tentang Bhinneka Tunggal Ika.
Sebanyak 92 mahasiswa PMM yang berasal dari 30 perguruan tinggi di Indonesia akan belajar di kampus UPI selama satu semester sesuai mata kuliah yang diambilnya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI Asep Supriatna mengatakan, mekanisme pertukaran mahasiswa merdeka yang dilakukan UPI dilakukan dengan menyusun dan menyesuaikan kurikulum sesuai keinginan mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah, menentukan dan menawarkan mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa, mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang ditawarkan, serta mengatur jumah SKS yang dapat diambil," kata Asep dalam keterangan yang diterima detikJabar, Selasa (20/9/2022).
"Kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan dalam jaringan (daring)," imbuhnya.
Selain peserta inbond, UPI juga mengirim 45 mahasiswanya menjadi peserta outbound mahasiswa merdeka. Ke-45 mahasiswa UPI tersebut berkesempatan kuliah di 22 perguruan tinggi lain di Indonesia.
Koordinator Tim MBKM UPI Agus Sutiawan mengungkapkan, UPI sebagai perguruan tinggi pengirim serta perguruan tinggi tujuan berupaya mewujudkan pertukaran mahasiswa merdeka berjalan dengan baik.
"UPI berupaya memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa dalam penyelenggaraan program ini, melakukan pemantauan penyelenggaraan pertukaran mahasiswa, menilai dan mengevaluasi hasil pertukaran mahasiswa untuk kemudian dilakukan rekognisi terhadap SKS mahasiswa, serta melaporkan hasil kegiatan belajar ke Ditjen Dikti Kemendikbudristek," ujarnya.
Ia menjelaskan, mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka harus mengikuti dan menyelesaikan Modul Nusantara yang berisi tentang pemberian pemahaman komprehensif tentang kebhinekaan, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
Adapun dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan dibimbing dosen pembimbing yang bertanggung jawab dalam membuat materi dan melaksanakan kegiatan berdasarkan panduan penyusunan Modul Nusantara.
PMM sendiri merupakan salah satu program unggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan di luar perguruan tinggi asal.
(bba/orb)