Horor Kunci Gembok Masuk di Perut Bocah Indramayu

Round-Up

Horor Kunci Gembok Masuk di Perut Bocah Indramayu

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 20 Sep 2022 06:41 WIB
Zul (9) dan penampakan kunci yang tak sengaja ia telan di Indramayu
Penampakan kunci yang ada di tubuh bocah Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar).
Bandung -

Seorang bocah asal Indramayu bernama Zul (9) mengalami nasib yang memilukan. Secara tak sengaja, ia menelan sebuah kunci gembok hingga masuk di dalam perutnya.

Insiden memilukan itu terjadi pada Rabu (14/9/2022). Zul sempat merasakan sakit pada tenggorokannya ketika kunci berukuran 3x1,5 centimeter tersebut masuk melewati rongga mulutnya.

"Sambil nunggu kakak pulang, aku lagi tiduran di kamar sambil main hape sama pegang kunci, namun aku gigit-gigit terus ketelen," cerita Zul santai saat didatangi detikJabar, Senin (19/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil rontgen, kunci itu berada di dalam usus Zul. Kunci dalam kondisi horizontal di sekitar titik antara paru-paru tubuh bocah ini. Saat ditemui detikJabar di rumahnya di jalan Talang Tembaga, Kelurahan Lemahabang, Kabupaten Indramayu, Zul mengaku tidak sengaja menelan kunci saat tiduran sambil mainkan handphone.

Namun, nahas kunci yang digigitnya itu justru tertelan dan berakhir di perutnya pada Rabu (14/9/2022) malam. "Pas masuk, rasanya sakit di tenggorokan," kata Zul.

ADVERTISEMENT

Dikatakan Zul, total kunci gembok ada tiga buah, yang satu dipegang kakaknya yang bekerja, satu lainnya buah dipegang ibu, dan satu buah lagi kunci cadangan. Yang masuk ke dalam tubuh itu kunci cadangan.

"Yang masuk ke tubuh Zul nih kunci rawatan karena 2 kuncinya dipegang ibu sama kakak," kata Zul.

Hingga saat ini, Zul mengaku tidak mengalami gejala serius. Hanya, di malam hari, rasa panas kerap timbul.

"Ini biasa aja, bahkan makan semakin lahap, tapi kalau malam tuh suka panas," ujarnya.

Kejadian itu jelas membuat Nina Listiyana (40), ibunda Zul panik. Nina langsung memberikan minum kepada Zul sebelum berangkat mencari pertolongan medis.

"Awalnya saya suruh tidur karena kan udah malem besoknya sekolah. Terus pas denger Zul tertelan kunci gembok, langsung diberikan air minum," kata Nina di di Talang Tembaga, Kelurahan Lemahabang, Kabupaten Indramayu.

Demi kesembuhan anaknya yang masih duduk di bangku kelas 5 SD, Nina mencoba membawa putranya ke salah satu dokter terdekat. Kemudian, ia harus merujuk putranya ke RSUD Indramayu.

"Panik mas, saya kasih minum dulu, terus ke dokter naik becak, tapi kata dokter harus ke rumah sakit," lanjut Nina.

Benar saja, setelah menjalani perawatan di rumah sakit, kondisi Zul tampak seperti biasa. Namun, hasil rontgen menunjukkan ada sebuah kunci di dalam tubuh Zul.

"Gak pakai BPJS, habis sekitar 1,8 juta untuk biayanya,".

Suami Nina yang sudah meninggal sejak 8 tahun lalu, membuat wanita paruh baya itu harus tegar menemani putranya. Meski dalam keterbatasan, ia mencoba tetap membayar biaya selama Zul dirawat di rumah sakit.

"Di rumah sakit, Zul hanya diinfus dan rontgen. Kita habis sekitar Rp1,8 juta untuk biaya tersebut," kata Nina menceritakan nasib Anaknya.

Kini, Nina yang tidak memiliki pekerjaan tetap masih mengurusi berkas dokumen kependudukan. Hal itu dilakukan untuk memenuhi rujukan medis, agar putranya dapat menjalani operasi di RSUD Gunungjati Cirebon.

"Sekarang masih ngurusin berkas, karena enggak punya KK, enggak punya BPJS juga. Entah biaya ke sana (RSUD Gunungjati-red) juga gimana," kata Nina pasrah.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads