Soal Isu Pengangkatan ASN, Sekda Bandung: Jangan Tergiur Info Menyesatkan

Pemkot Bandung tengah menyiapkan langkah terkait penghapusan tenaga honorer sesuai instruksi pemerintah pusat. Termasuk, upaya mengantisipasi adanya dugaan penipuan terkait peraturan tersebut.

Pemkot saat ini tengah memvalidasi data pegawai. Pemkot juga menepis isu yang beredar terkait pengangkatan ASN.

"Kita sedang terus memvalidasi data. Tidak boleh tiba-tiba ada pegawai baru. Karena sekarang pun ada isu istilahnya pegawai non ASN (Aparatur Sipil Negara) otomatis jadi ASN," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna dalam keterangan yang diterima detikJabar, Senin (9/9/2022).

Ema mengaku khawatir adanya dugaan penipuan atas isu yang berkembang itu. "Itu dikhawatirkan oleh orang-orang yang punya niat. Bisa saja diuangkan, ditipu dan sebagainya," kata Ema.

Ema menegaskan Pemkot Bandung akan membuat surat edaran yang disebar ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tujuannya, agar semua pihak waspada terkait tindakan dugaan penipuan.

"Kita keluarkan surat edaran kepada semua kepala OPD memberitahukan kepada pegawai non ASN jangan percaya juga jangan tergiur dengan informasi yang menyesatkan," ucap Ema.

Ema menyatakan Pemkot Bandung tengah menyiapkan yang terbaik untuk para pegawai honorer. "Nanti bisa masuk kualifikasi kategori outsourcing. Mereka hanya beda sebutan saja. Mereka mendapatkan peluang, penghasilan seperti yang mereka terima. Melalui pihak ketiga katakanlah seperti driver, security atau office boy," tuturnya.

"Kita pikirkan apakah ada pihak ketiga untuk mengakomodasi SDM untuk lalu lintas jalan dalam kaitannya seperti PHL (Pegawai Harian Lepas) di Dishub, juga seperti di Satpol PP soal dalam penegakan hukum, biasanya ruang peluang ini ditangkap oleh jasa itu," kata Ema menambahkan

Ia mengungkapkan pegawai non PNS di Pemkot Bandung saat ini berjumlah 18.257 orang. "Itu dengan tenaga pengajar, yakni pendidik. Paling banyak di Disdik (Dinas Pendidikan) itu hampir 11.000an orang. Tersebar lagi pegawai taman di DPKP, Dishub, Satpol PP, Setwan juga banyak," ucap Ema.