Proyek Bandara Cikembar Sukabumi Ditargetkan Dimulai Tahun Depan

Proyek Bandara Cikembar Sukabumi Ditargetkan Dimulai Tahun Depan

Rifat Alhamidi - detikJabar
Senin, 19 Sep 2022 08:00 WIB
bandara
ilustrasi bandara Foto: (Thinkstock)
Bandung -

Pembahasan rencana pembangunan Bandara Cikembar, Sukabumi mulai mengemuka kembali. Bandara yang diproyeksikan untuk menopang kawasan pariwisata seperti Pangandaran, Geopark Ciletuh hingga Pelabuhan Ratu ini ditarget bisa mulai digarap pada 2023.

Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat Aris Budiman menjelaskan, saat ini proyek Bandara Cikembar mulai masuk pembahasan pemerintah daerah bersama Kantor Staf Kepresidenan (KSP).

Bandara ini pun diklaim menjadi komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung percepatan pembangunan Kawasan Segitiga Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 87 Tahun 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak dua bulan ke belakang, KSP beberapa kali mengundang kami terkait dengan rencana pembangunan Bandara Cikembar. Karena informasinya, ini menjadi komitmen Pak Jokowi supaya bisa direalisasikan, sekaligus mendukung percepatan di wilayah Jabar Selatan," kata Aris saat berbincang dengan detikJabar, Senin (19/9/2022).

Sebagaimana diketahui, rencana proyek Bandara Cikembar pernah mengemuka pada 2018. Saat itu, berdasarkan catatan detikJabar, konstruksi proyek bandara yang berlokasi di kebun singkong ini pernah ditargetkan Jokowi mulai dibangun pada 2019.

ADVERTISEMENT

Namun seiring perjalannya, kabar proyek Bandara Cikembar kini tak terdengar lagi. Ditambah, pandemi yang melanda Indonesia, menyebabkan draft pembahasan bandara itu harus ditunda akibat refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19.

Kini setelah pandemi mereda, pembahasan proyek Cikembar mulai menggeliat lagi. Pemprov Jabar dan KSP pun sudah mulai menargetkan pembebasan lahan untuk proyek bandara ini bisa digarap pada tahun depan.

"Harapannya tahun depan dari pusat ada implementasi konkret untuk Bandara Cikembar. Misalkan pembebasan lahan, atau review DED (detail engineering design) sama feasibility study-nya harus sudah siap," ungkapnya.

Meski demikian, Aris menyebut dokumen pembahasan proyek Bandara Cikembar seperti DED, feasibility study hingga penetapan lokasi (penlok) bandara harus dikaji ulang. Pasalnya, dokumen yang ada merupakan catatan pada 2019 yang kemungkinan harus banyak disesuaikan dengan kondisi sekarang.

"Jadi dulu, (dokumen perencanaan) itu sudah pernah dibahas pas 2019. Sekarang diulang kembali, di review, karena sudah lama. Termasuk penlok-nya. Jadi, itu yang salah satunya sedang dikoordinasikan oleh pemprov dengan KSP," pungkasnya.

Berdasarkan dokumen perencanaan Bandara Cikembar milik Bappeda, proyek bandara ini rencananya akan memakan lahan seluas 137 hektare. Adapun biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 850 miliar, yang untuk kebutuhan pembebasan lahan memakan anggaran sekitar Rp 360 miliar.

Pembangunan Bandara Cikembar pun rencananya akan dilakukan 2 tahap. Jika rencana pengadaan lahan tak memiliki hambatan kembali pada 2023, konstruksi bandara ini pun ditarget bisa dilakukan pada 2024.




(ral/dir)


Hide Ads