Khawatir Ancam Keamanan, Pangkalan AL AS Rahasiakan Video UFO

Kabar Internasional

Khawatir Ancam Keamanan, Pangkalan AL AS Rahasiakan Video UFO

Tim detikInet - detikJabar
Jumat, 16 Sep 2022 19:00 WIB
The Pentagon said Russian planes intercepted three US Navy P-8A aircraft over the Mediterranean in an unprofessional manner (Mladen ANTONOV/AFP/File)
Ilustrasi militer USA (Foto: Mladen ANTONOV/AFP/File)
Jakarta -

Militer Amerika Serikat mengaku masih menyimpan video UFO atau wahana terbang tak dikenal. Video tersebut disimpan di Angkatan Laut AS dan masih dirahasiakan. Meski ada video lainnya yang sudah beredar.

Dikutip dari detikInet, AS belum membeberkan video tentang UFO itu. Sebab, khawatir akan menganggu keamanan nasional. Hal itu sebagai respons agar video tersebut dibuka berdasarkan aturan Freedom of Information Act (FOIA).

"Dibukanya informasi ini akan mengganggu keamanan nasional karena mungkin memberi para musuh informasi yang bergarga terkait operasional Departemen Pertahanan atau Angkatan laut, kelemahan dan atau kemampuannya," sebut juru bicara AL AS dikutip dari detikInet, Jumat (16/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip detikINET dari Independent, tahun lalu Pentagon merilis beberapa video yang masih tidak dapat dijelaskan yang diambil oleh pilot angkatan laut terhadap objek UFO. Objek tersebut bergerak dengan kecepatan luar biasa. Kemudian, berputar dan menghilang.

"Dari 143 insiden yang dicurigai, ada 18 kasus yang dianggap sebagai bentuk 'pameran' teknologi yang sangat canggih," ujar laporan investigasi.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, video UFO itu diakui Pentagon sebagai kasus yang unik. Video ini dipublikasikan lebih dulu oleh channel tak resmi. Sehingga, publik mengetahui hal tersebut.

Sedangkan video lainnya yang sejauh ini masih rahasia diputuskan tetap disimpan.

"Video yang dirilis itu banyak didiskusikan di domain publik, faktanya juga oleh media besar. Terkait besarnya informasi di domain publik terhadap video itu, maka dimungkinkan untuk merilisnya tanpa ada kerusakan lebih besar pada keamanan nasional," sebut pihak Angkatan Laut.




(sud/dir)


Hide Ads