.webp)
Polisi mengungkap penyebab kebakaran dua ruko di komplek Permata Indah Kelurahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Kamis (15/9/2022) sekitar pukul 19.00 WIB.
Hasil pemeriksaan sementara tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota, kebakaran ruko yang masih berada di dekat pasar induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya ini diduga akibat korsleting listrik.
"Penyebab kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik di mesin pompa air yang letaknya di bawah tangga, dekat toilet," kata Paur Humas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan percikan api yang timbul akibat hubungan arus pendek di mesin pompa itu diduga merembet ke tumpukan tray atau kertas tebal tempat menyimpan telur.
Jajang menegaskan tidak ada korban jiwa mau pun luka dalam insiden kebakaran tersebut. Namun kerugian mencapai Rp 100 juta karena ruko itu merupakan gudang penyimpanan telur dan beras.
"Pemilik gudang atas nama Fauzan (35) warga Perum Permata Kelurahan Linggajaya Mangkubumi. Kerugian ditaksir sekitar Rp 100 juta," kata Jajang.
Selain itu Jajang juga memaparkan peristiwa itu pertama kali diketahui oleh warga yang mendengar letusan kecil. Tak lama berselang keluar kepulan asap dari dalam ruko.
Kepanikan mulai terjadi warga memberi tahu pemilik ruko dan sebagian menghubungi pemadam kebakaran. Tak lama berselang petugas Damkar datang dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 20.00 WIB.
Di sisi lain kejadian kebakaran ini meramaikan jagat media sosial warga Kota Tasikmalaya. Foto kebakaran ini berseliweran di media sosial.
Dari sekian banyak postingan foto, ada netizen yang berasumsi adanya penampakan sosok putih di antara hiruk pikuk kebakaran. Mereka mengaitkan asumsi itu dengan waktu kejadian yang merupakan malam Jumat.
Namun selidik punya selidik, penampakan atau sosok putih yang terekam dalam foto itu merupakan istri si empunya ruko yang masih mengenakan mukena. Pengambilan foto di malam hari dan jarak yang jauh membuat sosok yang sebenarnya perempuan bermukena itu, terlihat berbeda.
detikJabar pun menyaksikan perempuan yang mengenakan mukena itu hilir mudik mengatur pegawainya untuk mengangkut barang-barang yang masih bisa diselamatkan
(dir/dir)
