Sumringah Mahdar, Guru Honorer di Bandung Barat Diangkat jadi PPPK

Sumringah Mahdar, Guru Honorer di Bandung Barat Diangkat jadi PPPK

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 15 Sep 2022 02:30 WIB
Honorer KBB yang diangkat jadi PPPK
Honorer KBB yang diangkat jadi PPPK (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Senyum semringah terpancar dari wajah Mahdar Suhendar, seorang pria yang berprofesi sebagai guru honorer di Kabupaten Bandung Barat (KBB) setelah sekian lama.

Di usianya yang sudah menginjak 55 tahun, Mahdar akhirnya mendapatkan surat keputusan (SK) pengangkatan guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Bandung Barat.

Sambil duduk di atas kursi roda Mahdar bertolak dari rumahnya di Kampung Cimanggali, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, KBB. Bersama sang anak, Mahdar menempuh perjalanan panjang, kurang lebih selama 3 jam menuju Gedung PGRI di Ngamprah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin berhasil lolos seleksi tahap dua, alhamdulillah sekarang bisa terima SK PPPK dari Dinas Pendidikan," ungkap Mahdar kepada wartawan, Rabu (14/9/2022).

Mahdar tercatat sebagai tenaga pengajar di SMP Negeri 2 Gununghalu dan SMP Al Fatah. Tak tanggung-tanggung, ia telah mengabdikan diri mendidikan anak bangsa di pelosok Bandung Barat selama 35 tahun lamanya.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah saya 35 tahun mengajar. Dan sekarang bisa jadi PPPK," kata Mahdar tak henti mengucap syukur.

Perjuangannya sebagai guru honorer di pelosok Bandung Barat tak mudah. Ia harus mengabdi dengan upah alakadarnya. Diawali pada tahun 1985, ia mengajar di sekolah dengan upah hanya Rp 2.500 per bulan.

Di sisi lain, sebagai seorang suami dan ayah, Mahdar punya tanggung jawab membesarkan ketiga anaknya dengan penghasilan yang jauh dari kata layak. Agar kebutuhan itu tercukupi, ia meluangkan waktu untuk mengajar ekstrakulikuler.

"Untuk penghasilan tambahan saya mengajar ekstrakurikuler buat siswa," kata Mahdar.

Dalam perjalanannya, Mahdar telah beberapa kali mengikuti seleksi CPNS agar nasib dan penghasilan yang didapat bisa mencukupi. Namun dari seleksi ke seleksi yang dijalaninya ia tak pernah lolos.

Garis nasib justru berkata lain, tahun 2021 dirinya mencoba peruntungan untuk ikut seleksi PPPK Guru. Hasilnya Mahdar dinyatakan lolos PPPK tenaga pendidik di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) KBB.

"Alhamdulillah saya senang sekali akhirnya ada rezekinya bisa lolos sebagai PPPK," ungkap Mahdar.

Mahdar didiagnosa mengidap penyakit gula dan darah tinggi sehingga untuk beraktivitas ia harus menggunakan kursi roda.

"Saya pakai kursi roda karena penyakit gula. Waktu itu akan berangkat ke Jamnas Pramuka di Cibubur pada Agustus 2022 lalu. Mudah-mudahan saya bisa kembali sehat seperti biasa," ucap Mahdar




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads