.webp)
Keberadaan Tugu Sepatu Cibaduyut, Kota Bandung sempat ramai dikomentari warganet di media sosial. Warga banyak yang memprotes keberadaan ikon di kawasan sentra sepatu tersebut lantaran disebut memiliki design yang asal-asalan.
Setelah ramai mendapat protes, sepatu 'raksasa' ini kemudian diangkut kembali menggunakan alat berat. Warga banyak yang menolak karena tugu itu dianggap tidak merepresentasikan sentra kawasan sepatu di Cibaduyut, setelah sempat dicopot berbarengan dengan pembangunan Flyover Kopo.
Kabar mengenai ramainya protes dari warga atas keberadaan Tugu Sepatu Cibaduyut ini rupanya sampai ke telinga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Awalnya, Ridwan Kamil menjelaskan tentang perkembangan terkini Flyover Kopo yang disebut akan segera diresmikan bulan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (Flyover Kopo) sedang dikoordinasikan," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu saat ditemui wartawan di Gedung Sate, Rabu (14/9/2022).
Kang Emil lantas ikut membahas Tugu Sepatu Cibaduyut yang sempat dicopot lagi setelah pembangunan Flyover Kopo rampung. Alumnus Master of Urban Design University of California ini lalu membuka pintu ke Pemkot Bandung jika membutuhkan bantuan untuk mendesain ulang tugu kebanggaan warga Bandung tersebut.
"Termasuk hilangnya patung (Sepatu) Cibaduyut. Intinya, kalau Kota Bandung mau minta Ridwan Kamil mendesainkan monumen sepatunya, silakan," singkatnya.
Sebagaimana diketahui, Tugu Sepatu Cibaduyut sempat 'menghilang' saat proyek pembangunan Flyover Kopo dilaksanakan. Rupanya, sepatu raksasa ini dipindahkan ke bagian belakang gudang dekat area mes pekerja PT Pembangunan Perumahan atau PT PP, yang sebelumnya berdiri kokoh di dekat tiang lampu merah Jl Soekarno-Hatta.
Saat pembangunan flyover dilakukan, tugu itu lenyap begitu saja. Fondasinya sudah tak tersisa setelah dibongkar beberapa bulan lalu. Kini, setelah proyek flyover selesai, tugu itu kemudian dipasang lagi. Namun keberadaannya diprotes, hingga akhirnya dicopot kembali menggunakan alat berat.
(ral/mso)
