Pesan BBKSDA soal Konflik Hewan dan Manusia di Jawa Barat

Pesan BBKSDA soal Konflik Hewan dan Manusia di Jawa Barat

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 15 Sep 2022 05:00 WIB
Ilustrasi Macan Kumbang.
Ilustrasi Macan Kumbang. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Dua kasus yang menyangkut soal satwa liar di Jawa Barat tengah menjadi perhatian publik. Mulai dari konflik macan kumbang dengan warga di Sumedang hingga penyiksaan monyet ekor panjang di Tasikmalaya.

Padahal sadar atau tidak, manusia sejatinya hidup selalu berdampingan dengan satwa liar. Hal itu pun yang saat ini sedang didorong oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).

Kepala Sub Bagian Humas BBKSDA Jabar Halu Oleo mengatakan sebagai sesama mahkluk yang diciptakan oleh tuhan, manusia dan satwa akan selalu hidup berdampingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Manusia dan satwa diciptakan untuk bisa hidup berdampingan sebagai sesama makhluk yang dalam hubungan tersebut ada nilai konservasi dan juga nilai moral untuk tidak menyiksa bahkan membunuh sesama makhluk tanpa alasan yang bisa diterima kedua nilai tersebut," kata Halu dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022).

Atas dasar hal itu, Halu mengungkapkan saat ini BBKSDA Jabar tengah berupaya untuk mendorong kesadaran masyarakat soal hidup berdampingan dan menjamin habitat dari satwa-satwa liar.

ADVERTISEMENT

"Dengan hal-hal tersebut di atas, BBKSDA Jabar tetap mendorong semakin berkembangnya kesadaran masyarakat untuk bisa hidup berdampingan dan bahkan menjamin ketersediaan habitat bagi satwa liar," ujarnya.

Menurutnya juga, BBKSDA juga berupaya agar nilai konservasi dan moral dalam hubungan antara manusia dan satwa liar ke depannya bisa jadi gaya hidup bahkan jalan hidup di masyarakat.

Karena dengan begitu, jaminan kelestarian terhadap habitat asli satwa bisa tetap terjaga dan meminimalisir konflik satwa dengan manusia.

"Ke depan kami terus mengupayakan agar nilai konservasi dan moral dalam hubungan antara manusia dan satwa liar dapat menjadi gaya hidup bahkan jalan hidup masyarakat, salah satunya adalah dengan menjaga kelestarian satwa di habitat alaminya," kata Halu.

(bba/yum)


Hide Ads