Periset Unpad Dorong BBKSDA Ungkap Fakta Serangan Macan di Sumedang

Periset Unpad Dorong BBKSDA Ungkap Fakta Serangan Macan di Sumedang

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 13 Sep 2022 13:04 WIB
Penampakan mayat macan kumbang yang serang warga.
Macan kumbang (Foto: Istimewa).
Bandung -

Periset Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Fikom Universitas Padjajaran (Unpad), Herlina Agustin mendorong agar Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat untuk mengungkap fakta sebenarnya soal peristiwa serangan macan kumbang di Sumedang.

Herlina mengatakan jika melihat dari sifat asli macan kumbang, hewan buas itu cenderung akan menghindar jika bertemu manusia. Terkecuali ada perilaku manusia yang kemudian mengancam macan tersebut.

"Jadi macan ini kan nggak serta-merta nyerang manusia 3 orang nggak kan, pasti awalnya ketika ketemu manusia dia menghindar. Dia (macan) menyerang karena merasa terancam," kata Herlina saat dihubungi detikJabar melalui sambungan telepon, Selasa (13/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam peristiwa itu serangan itu, tiga warga menjadi korban dan mengalami luka-luka karena diterkam macan kumbang saat sedang bekerja di sebuah kebun. Namun, Herlina tak yakin jika macan secara tiba-tiba menyerang manusia tanpa didasari perilaku manusia yang mengancam.

"Ada ada perilaku manusia yang membuat macan ini terancam, apapun itu saya nggak tahu dan ini harus dibuka apa yang terjadi sampai macan ini terancam dan menyerang orang, sampai harus dibunuh (macannya)," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Herlina tak menuduh jika tiga warga itu sebelumnya melakukan tindakan yang membahayakan macan kumbang tersebut hingga akhirnya diterkam. Namun kata dia, perlu diungkap fakta sebenarnya untuk kemudian dijadikan edukasi agar peristiwa itu tak terulang.

"Jadi ya tadi ada yang gak terbuka, bukan kita menuduh tapi ada sesuatu yang belum jelas supaya apa, supaya tidak terjadi hal yang sama. Sebagai edukasi juga dan sebagai pengingat bahwa ada satwa liar yang harus dilindungi, dijaga dan hidup bersama," ujar Herlina.

Ia pun meminta agar BBKSDA Jawa Barat bisa segera turun tangan untuk mencari tahu penyebab pasti dari serangan macan kumbang tersebut. Ia meminta BBKSDA kemudian menjelaskan secara gamblang soal kronologisnya.

"BKSDA yang punya kewenangan, turunkan timnya untuk mencari tahu kemudian berikan informasi yang benar, bukan yang normatif hanya untuk melindungi satu atau dua pihak. Ini untuk kebaikan semua bukan untuk menjatuhkan, kita cari solusi buat kebaikan macannya dan warganya," pintanya.

Seperti diketahui, tiga warga Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang menjadi korban terkaman macan kumbang pada Rabu (7/9) pekan lalu.

Akibat kejadian itu, tiga warga tersebut mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Sementara macan kumbang, mati setelah dipiting dan ditenggelamkan ke air.

(bba/mso)


Hide Ads