.webp)
Pohon bambu di Blok Dukuhpeundeuy, Dusun Sukamanah, Desa Sindangkerta, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka tumbuh di atas batu besar. Pohon bambu tersebut dianggap sakral oleh warga setempat.
Kasi Kesejahteraan Desa Sindangkerta, Ajat Sudrajat mengatakan, pohon bambu tersebut dipercayai masih menyimpan banyak misteri. Pasalnya, pernah ada warga yang menebang pohon bambu itu namun berujung sakit.
"Jadi dia asal ambil tanpa izin dulu ke Pak Kuncennya. Mungkin orang tersebut belum paham dengan religinya (sakral) tempat ini," kata Ajat kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski disakralkan, kata dia, pohon bambu tersebut bisa dimanfaatkan hasilnya untuk masyarakat setempat. Akan tetapi, bagi warga yang membutuhkan pohon bambu ini disarankan izin terlebih dahulu ke kuncen.
"Kalau ditebang mah boleh, kalau emang butuh. Tapi enggak bisa asal tebang, harus izin dulu ke Pak Kuncen, takutnya ada apa-apa," ujar dia.
 Pohon bambu tumbuh di atas batu yang terletak di Kabupaten Majalengka Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar |
Di kawasan tersebut, jelas Ajat, pihak desa juga berencana akan melestarikan kembali budaya yang telah hilang, seperti gelaran hajat bumi.
"Dulu semisal mau panen atau mau nanem ada 'congcot' gitu lah. Iya hajat bumi. Oleh sebab itu, pemerintah desa ke depannya akan berupaya untuk melestarikan lokasi ini," ucap dia.
Sementara itu, pohon bambu yang tumbuh di atas batu ini berlokasi di kawasan makam Mbah Buyut Donce. Mbah Buyut Donce merupakan salah seorang leluhur di desa tersebut.
Belum diketahui secara pasti pada tahun berapa pohon bambu itu mulai tumbuh. Yang pasti pohon bambu itu hingga saat ini memiliki ukuran tetap, hanya panjang sekitar 7 meter dan lebar sekitar 15 centimeter.
Sebelum pohon bambu ini tumbuh di atas batu, sekitar 60 tahun yang lalu sempat ada insiden suara gemuruh di area batu tersebut. Suara gemuruh itu akibat terbelahnya sebuah batu yang kini dipenuhi pohon bambu.
(yum/yum)
