Aneh tapi Nyata, Rumpun Bambu Muncul dari Batu Raksasa di Majalengka

Aneh tapi Nyata, Rumpun Bambu Muncul dari Batu Raksasa di Majalengka

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Senin, 12 Sep 2022 10:37 WIB
Pohon bambu tumbuh di atas batu yang terletak di Kabupaten Majalengka
Pohon bambu tumbuh di atas batu yang terletak di Kabupaten Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Pemandangan langka kembali terjadi di Kabupaten Majalengka. Sejumlah pohon bambu yang berada di Blok Dukuhpeundeuy, Dusun Sukamanah, Desa Sindangkerta, Kecamatan Maja tumbuh tidak lazim.

Jika pada umumnya pohon bambu tumbuh di atas tanah, namun tidak demikian dengan pohon bambu di desa tersebut. Pohon bambu yang menjulang tinggi kurang lebih sekitar 7 meter itu tumbuh di atas batu berukuran besar.

Kasi Kesejahteraan Desa Sindangkerta, Ajat Sudrajat menceritakan sebelum pohon bambu ini tumbuh di atas batu, sekitar 60 tahun yang lalu sempat ada suara gemuruh di area batu tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suara gemuruh tersebut akibat terbelahnya sebuah batu yang kini dipenuhi pohon bambu itu. "Menurut cerita Pak Kuncen, awal mulanya ada suara gemuruh di suatu malam. Tiba-tiba pas dilihat paginya itu ada sebuah batu yang terbelah," kata Ajat kepada detikJabar.

Pohon bambu tumbuh di atas batu yang terletak di Kabupaten MajalengkaPohon bambu tumbuh di atas batu yang terletak di Kabupaten Majalengka Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar

Belum diketahui secara pasti pada tahun berapa pohon bambu itu mulai tumbuh. Yang pasti pohon bambu itu hingga saat ini memiliki ukuran tetap, hanya panjang sekitar 7 meter dan lebar sekitar 15 centimeter.

ADVERTISEMENT

"Seiring berjalannya waktu tumbuh lah pohon bambu tersebut secara alami," ujar dia.

Pohon bambu yang tumbuh di atas batu ini berlokasi di tempat sakral, tepatnya di sebuah kawasan makam leluhur di desa tersebut, yaitu Mbah Buyut Donce.

"Lokasi ini ada kuncennya. Iya dijaga sama kuncen," kata dia.

Fenomena unik dan langka ini juga cukup mengundang perhatian warga dari luar desa. Lokasi tersebut sering dikunjungi wisatawan.

"Biasanya mereka hanya sekedar foto-foto, bikin konten, ada juga yang niatnya ziarah. Enggak apa-apa sekedar main juga asal bisa menjaga lingkungan," ucap dia.

(yum/yum)


Hide Ads