Bencana banjir menimpa sejumlah wilayah di Kota Tasikmalaya pada Minggu (11/9/2022) malam, menyebabkan kerugian bagi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha bidang pertanian dan perikanan.
Salah satunya dialami Ari Apriadi (40) petani di daerah Leuwimalang Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Banjir menyebabkan lahan pertanian seluas 1 hektar miliknya rusak parah. "Rungkad sayang, habis semua," kata Ari.
Dia mengatakan kebun pare yang sedianya akan dipanen pada hari Kamis mendatang, rusak karena terendam banjir. Begitu pula dengan kebun mentimun. "Paria mau panen nanti Kamis, ludes. Mentimun baru dipanen 5 kali juga habis," kata Ari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp 50 juta akibat musibah ini. "Rugi besar, lebih dari Rp 50 juta. Ini kalau musibah seperti ini kemana saya harus melapor, barangkali dapat bantuan," kata Ari.
Dia mengatakan di area perkebunan itu total ada 2 hektar yang terdampak. Yang rusak parah sekitar 500 bata. "Bukan hanya kebun punya saya, tapi kebun milik petani lain juga terdampak," kata Ari.
Hal serupa juga dialamiJajang, peternak ikan di Pagendingan Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. "Tiga kolam ikan punya saya limpas (meluap). Habis ikannya," kata Jajang.
Kolam ikan mujair, mas dan gurami itu terendam banjir lebih dari 6 jam sehingga ikan hanyut terbawa banjir. "Lebih dari 5 kuintal, ya jelas rugi. Bingung nggak tahu mau bagaimana ini," kata Jajang.
Banjir juga merusak fasilitas publik seperti taman di bantaran sungai Ciloseh Kelurahan Panyingkiran Kecamatan Indihiang. Taman Cipanyir yang dibangun oleh Kementerian PUPR itu mengalami longsor sekitar 10 meter.
"Baru juga yang seberang sana selesai diperbaiki, sekarang yang ini longsor," kata Neneng warga sekitar.
Longsor merusak bagian tebing dan taman bantaran singai tersebut. "Air sungai besar sekali, taman bagian itu hanyut tergerus. Pagarnya juga sampai rusak, padahal pagar besi," kata Neneng.
(iqk/iqk)