Bertemu Kernet & Sopir Truk, Dedi Mulyadi Dicurhati soal Asmara-Harga BBM

Bertemu Kernet & Sopir Truk, Dedi Mulyadi Dicurhati soal Asmara-Harga BBM

Inkana Putri - detikJabar
Jumat, 09 Sep 2022 16:36 WIB
Dedi Mulyadi
Foto: Dedi Mulyadi
Jakarta -

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi bertemu sopir dan kernet truk bernama Jajang dan Bilan. Adapun pertemuan ini berawal lantaran truk dengan pelat nomor D 8038 ZG ini memiliki bagian belakang yang dicat dengan motif wajah Dedi.

Truk tersebut memiliki gambar jadul Dedi dengan pakaian Dangian Ki Sunda yang kerap ia pakai saat masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Di sebelah wajahnya pun terdapat tulisan 'Jati Diri Urang Sunda'.

Dalam kesempatan ini, Dedi meminta pria yang duduk di bangku penumpang untuk pindah naik ke mobil miliknya. Sementara Dedi duduk di dalam truk bersama sang sopir (Jajang) menuju salah satu restoran di Purwakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jajang bercerita rupanya gambar tersebut merupakan inisiasi bos pemilik truk, yakni Haji Deni asal Ciwidey, yang merupakan fans Dedi. Ia mengatakan truk tersebut sehari-hari dipakai untuk mengangkut sayuran dari Ciwidey ke Tangerang, dan mengangkut kotoran ayam dari Tangerang sebagai bahan baku pupuk sayuran.

Dicurhati soal Kenaikan Harga BBM

ADVERTISEMENT

Dalam obrolannya dengan Dedi, Jajang menyampaikan keluhannya soal kenaikan harga BBM. Ia menyebut meski harga BBM naik, namun ongkos angkutan saat ini belum naik karena pengguna jasa truk menolak jika harga angkutan dinaikkan menyesuaikan harga BBM.

"Satu rit itu habis untuk tol Rp 400 ribu, BBM biasanya Rp 600 ribu sekarang naik jadi Rp 800 ribu lebih," ujar Jajang dalam keterangan tertulis, Jumat (9/9/2022).

"Pada gak mau kalau ongkos naik. Jadi satu rit, dua hari itu paling kebagian Rp 200-250 ribu. Biasanya sebelum BBM naik kebagian Rp 400 ribuan," imbuhnya.

Mendengar hal ini, Dedi mengatakan seharusnya supir mendapat subsidi dari kenaikan harga BBM. "Jadi Akang (sopir) sekarang kehilangan Rp 200 ribu karena dibebankan ke sopir. Kalau seperti ini seharusnya sopir mendapat subsidi," timpal Dedi.

Apresiasi Kerja Keras Sang Kernet

Tak hanya mengobrol dengan sang supir, Dedi juga berbagi cerita dengan kernet yang bernama Bilan. Bak kisah di FTV, dari obrolan tersebut terungkap ternyata Bilan yang masih berusia 21 tahun menjalin asmara dengan anak pemilik truk tempatnya bekerja.

Meski awalnya ragu, Dedi akhirnya percaya setelah melihat isi perpesan antara Bilan dan anak bosnya. Jajang pun juga mengatakan Bilan merupakan anak yang rajin dan pekerja keras.

"Emang udah jadian? Boleh gitu sama bosnya?," tanya Kang Dedi.

"Alhamdulillah udah, Pak. Boleh atuh," jawab Bilan sambil tersipu.

Mendengar penuturan tersebut, Dedi pun mengapresiasi perjuangan Bilan. Sebab, menurutnya lebih baik memilih orang yang miskin tapi bekerja keras dibanding kaya tapi pemalas.

Orang kaya yang malas, kata Dedi, kekayaannya akan terkuras habis. Sementara orang yang bekerja keras akan bertambah kekayaannya.

"Cinta tidak pernah melihat status sosial, cinta itu lahir dari hati, cinta harus diperjuangkan dengan bekerja dengan baik," pungkas Dedi.

Selain ngobrol dan makan bersama, Dedi juga memberikan bekal sejumlah uang kepada keduanya. Ketiganya juga sempat berfoto bersama di belakang truk bergambar wajah Dedi.




(fhs/ega)


Hide Ads