Dedi Mulyadi: Politisi Harus Punya Karya, Tak Cukup Wacana

Dedi Mulyadi: Politisi Harus Punya Karya, Tak Cukup Wacana

Atta Kharisma - detikJabar
Kamis, 08 Sep 2022 18:14 WIB
Dedi Mulyadi
Foto: dok. Dedi Mulyadi
Jakarta -

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyebut sebuah daerah yang memiliki identitas kuat akan sangat mudah membangun peradaban dan perekonomian rakyat. Hal ini ia sampaikan saat diundang sebagai pembicara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Purwakarta.

Dalam rapat tersebut, Kang Dedi memaparkan filosofi pembangunan berkarakter yang ia bangun saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode.

Seperti diketahui sebelum menjadi Anggota DPR RI, Kang Dedi pernah duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Purwakarta, satu periode sebagai Wakil Bupati Purwakarta dan dua periode sebagai Bupati Purwakarta pada 2008-2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu menilai setiap daerah yang memiliki karakter atau identitas yang kuat akan sangat mudah membangun peradaban dan perekonomian masyarakat. Kang Dedi juga menegaskan identitas wilayah bertentangan dengan politik identitas.

"Para politisi dan para pemimpin harus sangat memahami filosofi dasar setiap wilayah yang dipimpinnya agar pembangunan bisa mengarah pada terbentuknya identitas wilayah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/9/2022).

ADVERTISEMENT

Sebagai politisi, kata Dedi, ia kerap membuat sebuah disertasi dalam wujud karya ilmiah yang nyata. Seperti halnya saat mewujudkan pembangunan berkarakter Purwakarta Istimewa.

"Sebagai politisi saya telah membuat sebuah disertasi dalam wujud karya ilmiah yang nyata. Dulu ketika saya jadi bupati yaitu kerangka pembangunan Purwakarta berkarakter yang memiliki tagline Purwakarta Istimewa," ungkapnya.

Menurut Kang Dedi, seorang politisi yang berideologi pasti memiliki rasa haus akan melahirkan sebuah karya. Maka dengan perlahan tapi pasti, karya tersebut akan ia wujudkannya.

Semenjak duduk sebagai Anggota DPR RI, ia mencoba mempresentasikan karya nyata dengan membangun kampung halamannya yang kini dikenal sebagai Lembur Pakuan di Kabupaten Subang.

Kang Dedi menyebut Lembur Pakuan sebagai karya kecil dalam mewujudkan visi dan gagasannya selama menjalani rapat-rapat bersama para mitra kerja di DPR RI.

"Sehingga saya punya karya nyata dengan ekosistem ekonomi yang dikembangkan di kampung itu. Lembur Pakuan merupakan salah satu riset dari imajinasi saya tentang Desa Penglipuran di Bali," tuturnya.

Ia mengatakan di era seperti sekarang ini, politisi atau pemimpin yang tidak memiliki dasar ideologi merupakan sosok yang gagal.

"Salah arah pembangunan sering kali disebabkan karena kegagalan seorang pemimpin yang tidak punya visi. Maka politisi itu mereka harus punya karya, tak cukup hanya berwacana," pungkasnya.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads