Protes Harga BBM Naik, Massa Sempat Angkut 45 Kursi DPRD Kota Tasik

Protes Harga BBM Naik, Massa Sempat Angkut 45 Kursi DPRD Kota Tasik

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 08 Sep 2022 19:28 WIB
Demo tolak kenaikan BBM di Tasikmalaya.
Demo tolak kenaikan BBM di Tasikmalaya (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar).
Tasikmalaya -

Massa menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di simpang tiga Jati dan gedung DPRD Kota Tasikmalaya Jalan RE Martadinata Kota Tasikmalaya, Kamis (8/9/2022) petang. Massa merupakan gabungan organisasi mahasiswa dan masyarakat serta pelajar.

Massa menggelar orasi dan membakar ban bekas. Dalam orasinya massa menolak kenaikan harga BBM.

Aksi yang berlangsung sekitar 5 jam sejak pukul 14.00 WIB hingga lepas waktu Magrib itu diakhiri dengan aksi menggondol kursi anggota DPRD yang berada di ruang rapat paripurna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah kursi yang dikeluarkan massa aksi sebanyak 45 buah, sesuai dengan jumlah anggota DPRD Kota Tasikmalaya.

"Ini adalah simbol ketidakpercayaan kami terhadap anggota DPRD karena gagal memperjuangkan aspirasi rakyat," kata Sadid Farhan koordinator aksi.

ADVERTISEMENT

Aksi mengeluarkan kursi juga merupakan simbol kekecewaan massa aksi. Awalnya mereka meminta semua anggota DPRD bisa menerima kehadiran demonstran. Namun ternyata hanya sebagian anggota DPRD saja yang hadir. "Mereka mangkir tak mau hadir ketika rakyat mau mengadu," kata Sadid.

Jalannya aksi sendiri diawali dengan menggelar orasi di simpang tiga Jati yang berjarak sekitar 300 meter dari gedung DPRD. Banyaknya massa aksi membuat arus lalu lintas dialihkan.

Sekitar 2 jam orasi di pertigaan jalan, massa kemudian bergerak ke depan gedung DPRD. Di sana massa kecewa karena anggota DPRD tak hadir semua. Wali Kota dan pihak Pertamina pun tak hadir.

Situasi ini memicu ketegangan. Beberapa kali terjadi aksi saling dorong, karena massa ingin masuk ke gedung DPRD tapi dihalangi polisi. Beruntung polisi dan aksi massa bisa saling menahan diri sehingga tak terjadi kericuhan yang lebih parah.

Menjelang magrib, polisi mengalah karena situasi semakin panas. Akhirnya massa yang terus memaksa masuk akhirnya bisa leluasa masuk.

Massa merangsek masuk ke ruang rapat paripurna. Setelah berorasi di dalam gedung paripurna, mereka lalu melakukan aksi mengeluarkan kursi anggota DPRD. Sebanyak 45 kursi diangkut ke tengah jalan.

Kursi dideretkan di tengah jalan, lengkap dengan mimbar. Mereka kembali menyuarakan aspirasi terkait penolakan terhadap kenaikan harga BBM.

Menjelang pukul 19.00 WIB massa akhirnya membubarkan diri. Kursi anggota DPRD yang sempat dibawa keluar, dikembalikan.

(mso/mso)


Hide Ads