Titik Nol KM Kab Sukabumi Masih Tanda Tanya Jelang HUT ke-152

Ekspedisi Titik 0 Kilometer di Jabar

Titik Nol KM Kab Sukabumi Masih Tanda Tanya Jelang HUT ke-152

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 09 Sep 2022 06:00 WIB
Ngabuburit di Alun-alun Palabuhanratu
Alun-alun Palabuhanratu (Foto: Syahdan Alamsyah)
Sukabumi -

Titik nol kilometer atau titik 0 kilometer biasanya menjadi sebuah tanda untuk menentukan jarak dari satu kota ke kota lainnya. Di Jawa Barat banyak kota yang memiliki penanda tersebut dengan ragam bentuk, bisa dengan tugu atau monumen atau bahkan penanda lainnya yang mencirikan titik jarak.

Namun, kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa ini ternyata belum memiliki titik nol kilometer. Diketahui Ibu Kota Kabupaten Sukabumi berada di Palabuhanratu.

Dimana pusat pemerintahan dan layanan pemerintah berada di kota wisata tersebut. Namun hingga saat ini tidak ada yang mengetahui dimana tepatnya titik nol kilometer tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila mengacu pada kelaziman, titik nol kilometer terletak di alun-alun atau lapangan besar dekat dengan fasilitas publik di pusat-pusat kota dan ditandai dengan tugu atau monumen atau ada juga yang berada di lokasi perniagaan. Lalu dimana titik nol Kabupaten Sukabumi yang akan memasuki usia ke 152 tahun ?

"Eh iya, sejak dulu tinggal di Palabuhanratu kemudian berubah menjadi Ibukota Kabupaten saya belum tahu di mana titik nol wilayah ini. Kalau melihat secara pusat pemerintahan adanya kan di Alun-alun dan sekitaran pendopo mungkin di lokasi itu," kata Adang Suhendi, warga Palabuhanratu kepada detikJabar, Selasa (6/9/2022).

ADVERTISEMENT

Di sekitar Alun-alun Palabuhanratu yang disebut warga tadi memang berdiri pusat peribadatan yakni Masjid Agung Palabuhanratu, alun-alun dan Sekretariat Daerah (Setda). Tepat di seberang alun-alun terdapat bangunan Pendopo.

"Kalau ditarik ke dulu, pendopo ini adalah kantor kawedanan. Wilayah administrasi ke pemerintahan membawahi beberapa kecamatan di bawah Kabupaten di era Hindia Belanda. Kalau agak maju (waktu) sedikit kantor Setda dulunya juga rumah sakit Palabuhanratu," ujar Adang.

Persoalan tidak adanya titik nol ini ternyata sejak kepindahan Ibukota Kabupaten Sukabumi dari wilayah Kota Sukabumi ke Palabuhanratu di era 2000-an.

Saat itu, secara resmi Pegawai Negeri Sipil (PNS) berkantor di Palabuhanratu. Meski begitu, beberapa kantor bahkan Pemerintah Kabupaten Sukabumi masih memiliki bangunan pendopo di wilayah Kota Sukabumi hingga saat ini.

"Jadi kepindahan Sukabumi ke Palabuhanratu tahun 2002 ditandai dengan Longmarch pegawai dari Cikembang, Lapang Bojong ke Palabuhanratu. Itu ada masterplannya bahwa pusat pemerintahan berada di Jalan Jajaway," kata Sekretaris dinas Komunikasi informatika dan persandian Herdy Somantri, Selasa (6/9/2022).

Penanda Titik Nol Kilometer di Kaki Gunung Jayanti

Herdy membenarkan tidak ada penanda titik nol di lokasi tersebut, namun sebuah tulisan raksasa Palabuhanratu dengan huruf kapital berdiri di kaki Gunung Jayanti adalah bagian dari tanda titik nol Kabupaten Sukabumi.

"Titik nol kita pusat pemerintahan (perkantoran) yang sekarang sedang dibangun ditandai dengan tulisan Palabuhanratu. Bukan ditulis dengan titik nol tandanya itu," ujar Herdy.

"Tapi akan kita coba usulkan, mungkin di depan area Lapang Cangehgar ya karena dekat dengan kompleks perkantoran Pemkab Sukabumi kedepannya," sambung dia.

detikJabar mengecek tulisan raksasa Palabuhanratu di sekitar Gunung Jayanti, Cangehgar. Ironisnya tulisan yang seharusnya bisa dilihat dari arah bawah itu kini terhalang pepohonan karena posisinya berada di kaki bukit.

Lokasi pembangunan Komplek Perkantoran Pemkab Sukabumi, Terlihat juga sebagian tulisan raksasa Palabuhanratu yang tertutup rimbunan pohonLokasi pembangunan Komplek Perkantoran Pemkab Sukabumi, Terlihat juga sebagian tulisan raksasa Palabuhanratu yang tertutup rimbunan pohon Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Sebagai penanda titik nol, seharusnya tulisan raksasa itu mudah dilihat kemegahannya dari sudut manapun terutama bagi yang melintas ke arah pusat perkantoran Pemkab Sukabumi.

"Sebetulnya rekomendasi kepindahan (ibukota kabupaten) itu sudah lama melalui peraturan pemerintah. Jadi rekomendasi untuk pindah sudah lama, direalisasikan tahun 2000-an, saat itu Bupati dijabat Pak Maman Sulaeman dan Wakil Pak Ucok Haris Maulana Yusuf," katanya.

(sya/yum)


Hide Ads