2 Anggota DPRD Majalengka Ditarik ke Tengah Pedemo, Kena Roasting!

2 Anggota DPRD Majalengka Ditarik ke Tengah Pedemo, Kena Roasting!

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Kamis, 08 Sep 2022 14:58 WIB
Anggota dewan ditarik ke tengah-tengah massa aksi pendemo di Majalengka
Anggota dewan ditarik ke tengah-tengah massa aksi pendemo di Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Majalengka terus menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Kali ini massa terpantau lebih banyak dari aksi sebelumnya.

Sejumlah mahasiswa itu tergabung dari berbagai kampus dan OKP mahasiswa. Target sasaran lokasi demo masih tetap di gedung DPRD Majalengka.

Pantauan detikJabar di lokasi, mahasiswa mulai bergerak sekitar pukul 11.00 WIB. Massa aksi mengepung bagian depan dan halaman gedung DPRD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di depan gedung DPRD, sempat ada ketegangan antara massa aksi dan petugas pengamanan. Pasalnya, mereka membawa sejumlah alat peraga demontrasi, seperti ban dan bahan bakar. Sempat berebutan alat peraga antara massa aksi dan petugas.

Petugas berhasil merampas alat peraga tersebut. Tidak berlangsung lama ketegangan bisa terkendalikan, aksi unjuk rasa kembali normal.

ADVERTISEMENT

Massa yang di luar gedung perlahan mulai merangsek masuk. Satu persatu massa aksi diperiksa petugas, dikhawatirkan massa aksi masih membawa alat peraga berbahaya.

Di halaman gedung DPRD mereka mulai silih bergantian menyuarakan orasi di tengah guyuran hujan deras. Salah satu orator menyeret dua anggota DPRD Majalengka di tengah-tengah kerumunan massa aksi.

Seperti dihukum dosen, dua anggota dewan itu suruh mendengarkan dan ditanya-tanya orator. Dengan wajah pasrah dua anggota dewan itu mendengarkan aspirasi mahasiswa meski terus diguyur hujan.

Orator mengetes salah satu anggota dewan itu terkait undang-undang migas. Mereka kikuk lantaran tidak bisa menjawab pertanyaan orator.

"Bapak tahu enggak undang-undang migas?," tanya orator

Anggota dewan itu hanya memberikan senyuman dan tidak menjawab pertanyaan mahasiswa tersebut.

"Masa anggota dewan enggak tahu undang-undang!," ucap orator ditambah gelak tawa peserta aksi.

Salah satu massa aksi, Tavip menegaskan mahasiswa di Kabupaten Majalengka akan terus mengawal terkait kenaikan BBM bersubsidi. Pasalnya, kenaikan bahan bakar ini dinilai menyiksa ekonomi rakyat.

"Aksi hari ini kami lebih menekankan pemerintah agar menurunkan lagi harga BBM bersubsidi," kata Tavip saat diwawancarai detikJabar.

Disinggung terkait dua anggota dewan yang ditarik ke tengah-tengah massa aksi, Tavip menyampaikan, mahasiswa ingin menguji sejauh mana pemahaman wakil rakyat terkait undang-undang yang berlaku di Indonesia.

"Kita pengen tahu apakah orang-orang yang ada di dalam gedung ini apakah paham tentang hukum yang ada di Indonesia, namun nyatanya tadi ada beberapa anggota yang enggak paham dan enggak tahu sama sekali," ucap dia.

detikJabar pun berusaha untuk mengonfirmasi kepada dua anggota dewan yang mendapatkan roasting atau olok-olok dari para pedemo, namun keduanya enggan dimintai tanggapannya.

Sementara itu, massa aksi mulai membubarkan diri sekitar pukul 13.00 WIB. Massa aksi membubarkan diri setelah diterima anggota DPRD, dan dijanjikan tuntutannya akan disampaikan kepada pemerintah pusat.

Tanggapan Ketua DPRD Majalengka

Menyikapi dua anggota dewan yang keteteran menghadapi massa aksi. Ketua DPRD Majalengka Edy Anas Djunaedi menganggap wajar. Karena soal migas bukan bagian bidang kedua anggota dewan tersebut.

Kedua wakil rakyat termuda di DPRD Majalengka itu merupakan anggota dewan dari komisi empat. Mereka membidangi diantara terkait Pendidikan, Tenaga Kerja, Kesehatan.

"Dua anggota dewan itu dari komisi empat. Ya kalau semisal yang ditanya anggota komisi yang membidanginya pasti lebih paham," kata Edy Anas.

"Ya kalau semisal mereka ditanya soal undang-undang yang mereka bidangi terus enggak tahu itu baru keterlaluan," ujar dia menambahkan.

(yum/yum)


Hide Ads