Aksi menolak kenaikan harga BBM dari massa Aliansi BEM Sukabumi (Absi) digelar di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Selasa (7/9/2022). Massa sempat memblokade jalan hingga terjadi kericuhan!
Sebelum tiba di DPRD Kota Sukabumi, mereka melakukan long march dari Jalan Veteran, Jalan RE Martadinata, hingga Jalan Ir. Juanda.
Pantauan detikJabar di lokasi, massa sempat melakukan blokade dan berorasi di Jalan RE Martadinata. Di sana, massa membacakan Sumpah Mahasiswa dan dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil bergerak ke Jalan Ir. Juanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi aksi blokade mahasiswa, Kasat Lantas Polres Sukabumi Kota AKP Tejo Reno Indratno mengatakan, pihaknya sudah melakukan rekayasan lalu lintas. Dia mengatakan, para massa juga dikawal dengan menggunakan kendaraan patroli.
"Untuk sementara ini yang pertama kita laksanakan pengawalan baik itu untuk mengamankan masyarakat yang melaksanakan unjuk rasa dan pengamanan kepada masyarakat sebagai pengendara," kata Tejo kepada detikJabar, Rabu (7/8/2022).
Dia mengatakan, sejumlah rekayasa jalan sudah diterapkan, khususnya di bunderan Tugu Adipura yang mengarah ke Jalan RE Martadinata. Sejumlah petugas dari Satlantas Polres Sukabumi Kota bersiaga di lokasi.
"Kita laksanakan beberapa rekayasa, pertama di Tugu Adipura, pada saat massa bergerak kita adakan (rekayasa) sehingga tidak terjadi penumpukan di Jalan RE Martadinata. Untuk massa yang bergerak mengarah ke DPRD kita laksanakan pengawalan sehingga jalan dan massa masih bisa diamankan," ujarnya.
Pihaknya meminta maaf kepada masyarakat yang terdampak atas adanya aksi demonstrasi tersebut. "Kami mohon maaf karena adanya kegiatan demo ini masyarakat terhambat tapi kita laksanakan pengaturan di jalan sehingga jalan masih bisa digunakan," tutupnya.
Massa kemudian melanjutkan aksi ke depan Gedung DPRD Kota Sukabumi. Di sana, situasi memanas. Massa aksi melempar botol air minum ke arah gedung DPRD.
Pantauan detikJabar, Rabu (7/9/2022), aksi pelemparan botol minuman itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Massa melempar botol minuman ke dalam gedung seraya meminta masuk ke area dalam gedung.
"Buka, buka, itu rumah kita," seru salah satu demonstran.
Selain melempar botol minuman, para peserta aksi juga sempat terlibat saling dorong dengan kepolisian. Terlebih, saat kata revolusi diserukan massa.
Para peserta aksi juga membakar poster yang mereka bawa. Hingga kini, aksi pelemparan botol minuman dan saling dorong di gedung DPR masih terjadi.
Orator di balik pengeras suara meminta para peserta aksi tertib. Dia juga mengingatkan soal satu komando.
"Satu komando, jangan sampai terprovokasi. Pada tanggal 3 september pukul 14.30, pemerintah mengeluarkan kebijakan tanpa melihat dasar ekonomi pasca pandemi. Tidak melihat kondisi masyarakat," jelas orator.
Aparat kepolisian pun masih berjaga di lokasi. Belum ada tindakan yang diambil kepolisian merespons aksi pelemparan yang dilakukan massa aksi Absi.
Untuk diketahui massa datang dengan membawa sejumlah tuntutan. Salah satunya menuntur Presiden RI menstabilkan harga BBM hingga evaluasi kinerha Badan Pengatur Hilir Minyak dan Migas (BPH Migas).
(orb/orb)