Driver Ojol di Sukabumi Minta Tarif Naik dan Sama Rata

Driver Ojol di Sukabumi Minta Tarif Naik dan Sama Rata

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 07 Sep 2022 14:50 WIB
Demo di DPRD Kota Sukabumi.
Driver ojol beraksi di depan DPRD Kota SUkabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Puluhan driver ojek online (ojol) tiba-tiba menggeruduk Kantor DPRD Kota Sukabumi, Rabu (7/9/2022). Mereka menuntut penyesuaian tarif imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Tanpa berorasi, para driver ojek online itu langsung diterima dan masuk ke ruang Paripurna DPRD Kota Sukabumi. Terlihat, Ketua DPRD Kota Sukabumi Kamal Suherman dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi Abdul Rachman menerima kedatangan massa.

Salah seorang perwakilan massa yang berasal dari komunitas Bruderschaf Driver Online Yusep Saepul (35) mengatakan, ada perwakilan dari empat aplikator yang datang melakukan audiensi. Keempat aplikator tersebut yaitu Gojek, Grab, Maxim dan inDriver.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tuntutan kita, jarak terdekatnya Rp 18 ribu dan itu all aplikator nggak ada pilah-pilah lagi," kata Yusep kepada awak media, Rabu (7/9/2022).

Selain menuntut kenaikan tarif, mereka juga meminta agar seluruh aplikator memasang tarif yang sama. Sehingga tak ada persaingan harga di jalanan.

ADVERTISEMENT

"Dan kita juga menuntut aplikator untuk menyamakan tarif itu sendiri. Jadi nggak ada persaingan harga, mau ada promo atau apa itu kan masing-masing aplikator, tapi ketika tidak ada promo tarifnya harus sama," sambungnya.

Jika tuntutan driver online tidak terpenuhi, mereka mengancam akan melakukan aksi besar-besaran. Mereka juga memberikan batas waktu bagi pemerintah untuk memberikan solusi bagi nasib driver online.

"Kita akan langsung ke sini lagi tanpa ada pemberitahuan. Intinya seperti itu. Kalau dari 1x24 jam tidak ada realisasi, kita seluruh driver akan melakukan aksi berikutnya," kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi Abdul Rachman menanggapi tuntutan-tuntutan para driver online. Menurutnya, ada perbedan kebijakan untuk transportasi publik sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

"Kebijakan kami hanya bisa mengelola angkutan umum yang ada di daeah. Kalau driver online kewenangannya di pusat," kata .

Akan Ada Aksi Mahasiswa

Ratusan petugas gabungan memadati jalanan depan Gedung DPRD Sukabumi, tepatnya di Jalan Djuanda atau Jalan Dago. Rencana siang ini akan ada aksi dari mahasiswa berbagai universitas, salah satunya menuntut soal kenaikan harga BBM.

Pantauan detikJabar di lokasi, kendaraan ambulans dan water canon sudah disiagakan. Tampak sejumlah petugas dari Sat Sabhara, Reskrim, hingga Satlantas Polres Sukabumi Kota. Selain itu, ada sejumlah petugas Satpol PP yang juga turut berjaga.

"Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan senjata api dan hal-hal yang tidak kita inginkan dalam setiap proses pengamanan kita mengecek personel kita agar dalam pengamanan ini tidak membawa apalagi menggunakan senjata api," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin, Rabu (7/9/2022).

Demo di DPRD Kota Sukabumi.Polisi dan TNI bersiap mengamankan jalannya demo di DPRD Kota Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar

Dia mengatakan, pola pengamanan tetap mengacu pada SOP dan protap pengendalian massa. Tahapannya akan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan eskalasi massa.

"(Terkait potensi anarkis) itu sudah tercantum dalam Perkap pengendalian massa. Itu akan ada tindakan tegas dari kita terkait hal tersebut," ujarnya.

"Namun demikian kita tetap mengedepankan komunikasi dan koordinasi dengan masing-masing korlapnya sehingga kemudian kita mengharapkan situasi di Kota Sukabumi tetap kondusif dan aspirasi mereka dapat didengar oleh pihak tertentu yang jadi sasaran mereka," sambungnya.

Setidaknya ada 500 personel yang disiagakan, terdiri dari 350 unsur kepolisian, kemudian 100 dari TNI dan 50 dari Pemda baik itu Satpol PP, Dinkes dan lain sebagainya.

"Penjagaan difokuskan di titik-titik mereka rencanakan. Jadi sasaran penyampaian pendapatnya, termasuk juga di kantor Pertamina yang menjadi objek vital dan kita amankan," ucap dia.

"Informasi yang dikumpulkan pihak intelejen siang hari ini akan ada penyampaian pendapat dimuka umum dari rekan-rekan kita dan adik-adik kita Absi, gabungan BEM se-Sukabumi maka kemudian kekuatan yang kita kerahkan sejumlah 500 personel," tutupnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads