Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Atalia Praratya menjadi calon Cilwalkot Bandung terkuat hasil survei Politics Research and Consulting (IPRC). Atalia dinilai punya potensi untuk maju di Pilwalkot Bandung 2024.
Pengamat politik UPI Karim Suryadi menilai masuknya Atalia dalam bursa Pilwakot Bandung 2024 itu merupakan hal yang wajar. Sebab, lanjut Karim, istri orang nomor satu di Jabar itu aktif dalam berbagai kegiatan, seperti budaya dan sosial.
"Tidak aneh, selain aktif berkegiatan dalam kapasitasnya sebagai istri Ridwan Kamil, baik semasa menjabat sebagai wali kota maupun gubernur. Atalia mendapat terpaan (sorotan) media yang luas dibanding politisi yang sengaja nongkrong di baliho," kata Karim saat dihubungi detikJabar, Rabu (7/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guru besar Ilmu Komunikasi Politik UPI itu menilai kemunculan Atalia ke publik terkesan alami. Ditambah lagi dengan sorotan media terhadap Atalia yang notabene merupakan istri dari Gubernur Jabar.
Karim menegaskan fenomena ini selalu muncul di Indonesia. Istri kepala daerah memiliki potensi untuk maju di kontestasi politik. Karim juga menyebut tak sedikit yang memanfaatkan momen ini untuk meneruskan kekuasaan.
"Tak heran banyak kepala daerah memanfaatkan keuntungan ini untuk memperpanjang politik keluarga. Masalahnya apakah Atalia akan memanfaatkan popularitasnya?," ucap Karim.
Lebih lanjut, Karim mengatakan banyak istri kepala daerah yang juga sukses memenangkan kontestasi politik selepas suaminya memimpin. "Praktik ini yang memunculkan fenomena habis suami majulah istri," tutur Karim.
Kendati demikian, Karim menyebut tak sedikit keluarga kepala daerah yang tersandung masalah ketika memainkan politik keluarga. Karim juga tak menampik beberapa di antaranya berjalan mulus.
"Kalau pun mulus, binar politiknya tak seterang suaminya. Alih-alih lebih moncer, setara pun tidak," katanya.
"Inilah yang menjadi challenge, bukan saja bagi Atalia. Tapi, bagi para istri pejabat mana pun. Lebih dari sekadar bermodalkan popularitas, atau klaim hak semua orang untuk mencalonkan diri, peningkatan kapasitas menjadi kebutuhan mutlak," kata Karim menambahkan.
Karim juga mengaku tak menutup mata tentang pentingnya popularitas. Namun, bagi Karim, Kota Bandung membutuhkan pemimpin yang autentik atau dapat dipercaya, yang nyatanya membuat masyarakat Bandung maju.
"Pada masa RK (Ridwan Kamil), Bandung menggenjot penataan taman, lalu penguatan akhlak masa Mang Oded. Lalu apa vocal concern setelah keduanya," ucap Karim.
Seperti diberitakan sebelumnya, survei IPRC dilakukan pada 1.002 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling. Dalam simulasi terbuka kandidat calon Wali Kota Bandung, presentase Atalia Praratya berada di urutan pertama, yakni 18,8 persen. Kemudian, Wali Kota Bandung Yana Mulyana berada di urutan kedua yakni 18 persen. Selisih tipis dengan Atalia.
Kemudian, di urutan ketiga ada anggota DPR RI M Farhan dengan raihan 5 persen. Disusul Budi Dalton sebesar 2,9 persen, dan artis Rafi Ahmad sebesar 2,2 persen.
Atalia mengaku belum bisa menanggapi hasil survei IPRC itu. Bahkan, Atalia mengaku baru mengetahui ada nama dirinya dalam hasil survei tersebut.
"Pertama kaget dulu. Mengucapkan terima kasih. Ini penghargaan dan kepercayaan dari masyarakat," kata Atalia, Selasa (6/9/2022).
(sud/mso)