Serem! 100 Orang di Ethiopia Dibunuh Milisi

Kabar Internasional

Serem! 100 Orang di Ethiopia Dibunuh Milisi

Tim detikNews - detikJabar
Sabtu, 03 Sep 2022 22:00 WIB
A woman looks at a carcass of a cow in the drought affected Higlo Kebele, Adadle woreda, Somali region of Ethiopia, in this undated handout photograph. Michael Tewelde/World Food Programme/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT.
Ilustrasi suasana di Ethiopia (Foto: via REUTERS/WORLD FOOD PROGRAMME).
Jakarta -

Sebanyak 100 orang dikabarkan dibunuh oleh milisi dari kelompok etnis terbesar kedua di Ethiopia. Selain membunuh para milisi juga membakar dan menjarah rumah-rumah dalam serangan di sebuah kota di wilaah Oromia.

Dikutip dari detikNews melansir AFP, Sabtu (3/9/2022), serangan itu terjadi pada Senin pagi di Agmsa, Oromia, wilayah terbesar di Ethiopia. Wilayah tersebut sering diguncang bentrokan antara etnis Oromo dan Amhara.

"Para penyerang menyerang ... dari tiga arah menggunakan tembakan dan melanjutkan serangan mereka sampai sekitar pukul 14:00," kata seorang penyintas, yang melarikan diri dari Agamsa kepada AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka membunuh sekitar 100 warga, membakar banyak rumah dan toko dan menjarah gudang makanan menggunakan becak, mobil dan sepeda motor. Saya melihat serangan itu dengan mata kepala sendiri, tetapi berhasil melarikan diri tanpa cedera," ujarnya.

Penyintas lainnya mengatakan para penyerang mencuri ternak dan membunuh lebih dari 100 orang. Para penyintas itu menyebut orang-orang itu adalah anggota milisi yang berbasis di kawasan tetangga Amhara.

ADVERTISEMENT

Tentara Pembebasan Oromo (OLA), yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Ethiopia mengatakan milisi Amhara Fano melancarkan serangan itu dan menewaskan sedikitnya 62 orang di Agamsa. Baik pemerintah regional maupun federal tidak menanggapi permintaan AFP untuk konfirmasi.

Penduduk setempat mengatakan serangan itu terjadi setelah pasukan regional yang bergilir meninggalkan daerah itu pada hari Minggu lalu, tetapi belum diganti.

Seorang warga, yang sempat melarikan diri dari Agamsa sebelum kemudian datang kembali, mengatakan: "Saya masih di kota Agamsa tetapi tidak ada kehadiran pasukan keamanan pemerintah. Kami khawatir para penyerang akan datang lagi."

Sebelumnya pada Agustus tahun lalu, Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia mengatakan lebih dari 210 orang tewas dalam seminggu serangan etnis di Gida-Kirimu, dekat Agamsa.

Pada bulan Juni, ratusan orang yang kebanyakan warga sipil Amhara, tewas di daerah bergolak di ujung barat negara itu.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed menyalahkan Tentara Pembebasan Oromo atau Oromo Liberation Army (OLA), dengan mengatakan kelompok itu 'menimbulkan kerusakan' pada orang-orang ketika para pejuangnya melarikan diri dari serangan pasukan keamanan di Oromia barat.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads